BAB : Palm & Maggie

1.4K 95 8
                                    


Seorang gadis dengan piyama tidur pendek itu menyibak gorden membuat sinar matahari masuk kedalam kamar dengan nuansa hitam itu.

"Emmm..."

Gadis itu berbalik melihat ke arah sumber suara. Senyumnya terbit kala melihat lelaki yang ia cintai menggeliat dalam tidurnya karena ulahnya yang membuka gorden.

"Nueng bangun..." Gadis itu mengusap pipi sang lelaki dengan lembut. Wajahnya sangat dekat dengan si empu yang sedang tidur.

"Apakah kamu tidak akan bangun?
Sudah pagi, Nueng." Ujar gadis itu lagi. Ia menepuk pelan pipi Nueng untuk membangunkan lelaki itu.

Dengan perlahan lelaki itu bangkit dari tidurnya. Ia mencoba mengumpulkan kesadarannya dan terkejut mendapati seorang gadis duduk sangat dekat dengan dirinya.

"Kate!"

"Bagaimana tidurmu? Apakah kamu tidur dengan nyenyak?"

"Apa yang kamu lakukan disini sepagi ini? Bagaimana bisa kamu masuk kedalam kamarku tanpa izin!" Nueng menatap Kate dengan marah, namun yang ditatap hanya memberikan wajah tanpa dosa.

"Paman bilang mulai hari ini aku akan tinggal disini Nueng."

"Apa?!" Nueng mengacak rambutnya dengan frustasi, "Dasar pria tua, dia sungguh gila!"

"Baiklah kamu ingin sarapan apa? Aku akan membuatkan nya untukmu."

"Aku hanya ingin kamu enyah dari hadapanku, sialan! Mengganggu pagi ku saja" Ujar Nueng dengan keras.

Kate tersenyum tipis, sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak keluar akibat bentakan dari lelaki itu.

"Baiklah, segera mandi dan bersiap. Aku akan menunggu dibawah."

Nueng menatapnya dengan malas. Ia berdiri lalu melangkah menuju kamar mandi tanpa mempedulikan Kate yang hampir menangis karenanya.

"Apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan mu, Nueng."

Kate mengusap air mata yang hampir luruh dari wajahnya dengan kasar. Ia tersenyum menyemangati dirinya sendiri untuk bertahan demi mendapatkan hati Nueng.

.
.
.
.
.

Setelah menyelesaikan ritual mandi nya, Nueng turun kebawah dengan seragam kuliah yang melekat rapi ditubuhnya.

Dimeja makan sudah terdapat Kate yang sudah menunggunya dengan pakaian yang rapi.

"Kamu yang memasak semuanya?"

"Iya, ayo dimakan sebelum dingin."

Nueng menatap beragam makanan didepannya dengan tatapan tidak minat. Ia lebih memilih mengambil beberapa helai roti tawar dan selai cokelat.

"Kamu tidak makan Nueng?" Tanya Kate karena Nueng malah lebih memilih memakan roti.

"Aku tidak suka sarapan berat. Makan sendiri jika kamu menginginkannya."
Cetus Nueng lalu memasukkan roti tersebut kedalam mulutnya.

"Tapi aku sudah susah payah memasaknya untukmu, tidakkah kamu mencicipinya sedikit saja?" Kate menatap Nueng dengan memelas, ia meremas sendok yang ia pegang karena Nueng menatapnya dengan tatapan tidak mengenakkan.

"Makanlah sendiri jika kamu menginginkannya, aku tidak suka sarapan berat di pagi hari." Tolak Nueng dengan ketus.

"Baiklah." Kate tersenyum tipis lalu melanjutkan sarapannya seorang diri.

.
.
.
.
.

"Sialan."

Nueng meremas ponselnya dengan kesal.

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang