BAB : Double Date

1.1K 80 5
                                    


Maggie terkejut bukan main mendengar ucapan lelaki itu.

Gadis itu menganga tak percaya, bibirnya bergetar hebat, kelopak matanya kini sudah basah karena air mata.

Kini ia maju satu langkah, menatap Palm dengan wajah yang hampir menangis.

"K-kenapa, Palm? Kamu tiba-tiba bicara seperti ini, apakah kamu tidak mencintai ku lagi?..." Gadis itu mulai terisak. Satu tangannya menutup mulutnya yang mulai terisak pelan. Bahunya bergetar dan nafasnya tersengal, ia sesegukan menahan tangis yang semakin menjadi.

"Bu-bukan seperti itu–"

"Tidak! Pasti kamu memiliki gadis lain, kan, dibelakang ku? Kamu berselingkuh dariku, Palm?" Hardik gadis itu dengan sedikit membentak. Tangisnya pecah sekarang. Ia tidak membayangkan jika Palm membatalkan pertunangannya, maka ia akan jadi segila apa nanti.

"Aku tidak berselingkuh, Maggie. Aku bersumpah!" Palm mencoba tenang, meskipun gadis didepannya ini menangis dengan histeris. Ia mencoba meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya.

"Jangan menyentuhku! Kamu pasti memiliki gadis lain kan? Gadis yang lebih cantik dariku, gadis yang lebih seksi dariku, itu benar, 'kan?"

Palm tersenyum tipis, menghembuskan nafasnya pelan.

Ia tidak menyangka kalimat yang ia ucapkan tadi akan menjadi drama yang rumit dengan tangisan seperti ini.

"Aku tidak pernah berselingkuh darimu, Maggie. Percayalah padaku, ya? Biarkan aku berbicara dahulu," ujar Palm selembut mungkin, agar gadis itu tidak semakin menangis lagi.

Palm meraih gadis didepannya itu dan membawanya masuk kedalam pelukannya. Tangannya mengelus punggung gadis itu dengan lembut, menenangkannya yang sedang sesegukan karena menangis. Dagunya bertumpu pada kepala sang gadis, tangannya memeluk pinggang itu dengan erat.

"Jangan menangis lagi, ya? Maafkan aku, Maggie. Aku yang salah, tidak seharusnya aku berkata seperti itu. Maafkan aku....aku sama sekali tidak berselingkuh di belakangmu. Kamu percaya padaku, 'kan?"

Gadis itu membenamkan wajahnya di dada bidang Palm, membuat bathrobe yang dipakainya ikut basah.

"Lalu mengapa kamu ingin membatalkan pertunangan kita? Palm tidak mencintai ku lagi, ya?"

"Aku memiliki masalah pribadi yang mengganggu pikiranku, Maggie. Kamu tahu sendiri kan seperti apa hidupku, orang miskin sepertiku tidak cocok bersanding denganmu. Bagaimana nanti dengan pendapat orang-orang, aku tidak ingin mereka mencaci mu, Maggie." Palm berkata dengan lembut, juga mengelus punggung Maggie dengan lembut, menangkannya agar tidak menangis lagi.

"Palm jangan memikirkan hal seperti itu, aku tidak pernah malu bersanding denganmu, tak peduli bagaimana hidupmu dan apa pekerjaanmu. Aku hanya ingin bersamamu, Palm... tetaplah disampingku." Maggie menjauhkan dirinya dari lelaki itu, kemudian mendongak menatap wajah kekasihnya dengan lamat.

"Palm jangan seperti itu lagi, ya?"

Palm mengangguk dengan senyum tipis, "Iya."

Gadis itu tersenyum. Sepertinya ia sudah tidak menangis sesegukan lagi sekarang.

"Aku mencintaimu, Palm."

Maggie melesak masuk ke dalam tubuh kekar itu, memeluknya dengan posisi ternyaman untuknya dan membenamkan wajahnya yang merona itu di dada sang lelaki.

Palm tersenyum tipis, membalas pelukan gadis itu dengan perasaan kusut.

"Maafkan aku, Maggie. Aku terpaksa berbohong padamu."  Palm berucap dalam hatinya, matanya menatap sendu kebawah, ke arah sosok yang begitu mencintainya, kini memeluknya dengan erat seolah tak membiarkannya pergi.

Boss And Bodyguard [PondPhuwin]Where stories live. Discover now