2. Axsenna

1.1K 161 555
                                    

Special Edition for October's FriYAY the 13th 😈
Enjoy your friday night!

♥️🖤♥️

Masa kini...

Harusnya Senna tahu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harusnya Senna tahu. Harusnya dia sudah bisa merasakannya sesaat sebelum membuka loker.

Senna sudah dihantui sebegitu seringnya untuk lengah pada hal yang seharusnya bisa dia tebak. Seperti pop-up book yang tampaknya sudah diatur sedemikian rupa agar bekerja sama dengan loker sehingga isinya otomatis mengembang begitu pintu loker dibuka, menampilkan sekumpulan kartu bergambar, miniatur, pompom, dan sejumlah foto Senna beserta tulisan-tulisan puitis yang memuja Senna sebegitu hebatnya.

Sungguh. Alih-alih terpana pada kreativitas penggemar beratnya yang lebih suka mengaku sebagai secret admirer yang setengah mati tak diakui Senna karena... mana ada secret admirer yang terang-terangan seperti ini?! Well, Senna lebih mengagumi cara gadis gila itu membobol lokernya.

Bukan berarti hal baru melihat loker Senna dipenuhi hadiah dari para penggemarnya di sekolah. Itu sebenarnya pemandangan biasa.

Pada hari-hari khusus seperti Valentine, Halloween, Thanksgiving, pergantian semester, penerimaan rapor, malam perpisahan, hari-hari besar atau tahun baru, sekolah membudayakan agar loker tidak dikunci. Tujuannya untuk membagi selebaran kegiatan sekolah, surat undangan untuk pertemuan orangtua murid, atau kartu undangan acara sekolah.

Sayangnya, aturan sekolah itu kerap kali disalahgunakan. Banyak murid yang melihat itu sebagai kesempatan untuk mengirimkan surat cinta, cokelat, bunga, atau hadiah-hadiah lain untuk pujaan hati mereka sebagai kejutan. Ya, setidaknya, hanya di momen-momen itu.

Dan hari ini bukan salah satu dari momen-momen itu. Jadi, jelas ini ilegal!

Senna baru ingin memaksa diri untuk mengabaikan isi loker itu ketika teman-temannya keburu mendatanginya dan lagi-lagi..., menggoda dan menyorakinya seperti yang sudah-sudah, seketika mengundang perhatian lebih banyak orang yang ikut-ikutan menghampiri Senna beramai-ramai.

Ini yang paling Senna tidak suka. Disoraki untuk hal bodoh.

"Butuh gimana lagi, sih, baru lo terima dia, Sen?" tanya Reinald. "Udahlah, terima aja. Jamin banget lo bakal dibikin bahagia lahir batin," ujarnya disusul tawa teman-teman lainnya.

"Tau, tuh. Siapa, coba, yang masih tahan ngejar-ngejar orang yang nganggep kitanya nggak kasatmata? Udah mental baja banget tuh cewek! Yakin gue cintanya buat lo nggak main-main," tambah Naldo.

"Lo mau doi gimana lagi, sih, nyatain perasaannya biar lo mau terima? Emang hati pink-pink-nya yang nempel di foto badan six-pack lo pas shirtless di kelas renang belum cukup buktiin kalo dia bisa selalu ada buat lo, termasuk di ruang ganti?" ujar Kiano.

A Living Hell: Déville's ObsessionWhere stories live. Discover now