20. Mysterious Girl

372 67 158
                                    

Next chapter : 60 VOTES + 150 COMMENTS (no spam next)!

♥️🖤♥️

Quinzel dan squad-nya sudah mengklaim kepemilikan untuk meja makan di cafeteria lounge. Beberapa hari saja mereka selalu duduk di tempat yang sama, maka tak ada lagi yang berani mengambil tempat itu.

Meja itu dulunya milik Jenna CS. Tapi, semenjak kelompok mereka absen dari sekolah karena dilarikan ke rumah sakit, Quinzel mengambil alih tempat mereka. Mereka pun tak berminat merebut lagi sekembalinya ke sekolah. Semua murid menghindari berurusan dengan Quinzel dan mencari aman dengan tak mengusik Quinzel meski hanya sekadar bertegur sapa.

Quinzel mengaduk blackcurrant mojito-nya sembari bertanya, "So, what's the story behind 'you're Kenzo's mysterious secret girl,' then you all suddenly came to me?"

"Siapa yang nggak mau dapat privilege ditakutin orang-orang?" tanya Zaya yang duduk sebaris dengan Darrel dan Angie.

"Semua yang related to Kenzo bikin orang-orang takut," jelas Angie.

"Do you know that he used to be the most popular boy in school?" tanya Kelly.

"Bukannya Kak Axsenna?" tanya Quinzel, pura-pura terlihat tak begitu tertarik meski dia memang ingin tahu.

"Sekarang. Tapi, Kenzo udah populer jauh sebelum era kak Senna."

"Kok, bisa kak Senna baru populer?" tanya Quinzel heran.

"Kak Senna aktif lomba, debat, sama olimpiade dari kecil. Jadi, jarang keliatan di sekolah," jelas Zaya. "Malah waktu itu sempat cuti sekolah juga karena habis ikut student exchange, dia lanjut Grand Prix dan karantina buat Olympic Games."

"Salut juga, sih, gue. Dia sesibuk itu aja masih ikutin segala macam program sekolah. Dari student exchange aja sebenernya kita denger dia udah dapat sertifikat yang ngizinin dia buat tamat lebih cepat, tapi karena dia nggak mau ada ilmu yang tertinggal, dia rela tuh ngulang sekolah setahun lagi. Mottonya, sih, mundur selangkah untuk seribu langkah ke depan," tutur Kelly.

Quinzel tanpa sadar tersenyum kecil. Quinzel suka mottonya karena tanpa itu, Quinzel takkan punya kesempatan bertemu Senna. Bayangkan saja jika Senna sudah kuliah saat ini. Maka, Quinzel takkan pernah tahu ada seseorang semenarik Senna di belahan dunia ini yang berhasil mencuri hatinya.

"Dan kenapa dia takut? Dengan prestasi sebanyak itu, bukan dia yang nyari universitas buat dia apply, tapi universitas yang rebutin dia," tambah Kelly.

Well, Senna memang pantas diperebutkan. Bahkan Quinzel tak keberatan jika harus bergabung dalam barisan yang memperebutkan Senna.

"Makanya juga kak Senna tuh disegani banget di sekolah. Karena jatuhnya dia tuh senior kita semua," kata Angie.

Ah, jadi, itu kenapa Senna begitu dihormati. Bukan hanya karena statusnya sebagai presiden, tapi karena dia senior di atas senior dan sekolah ini sangat menjunjung tinggi senioritas.

"Popularitas kak Senna itu lebih karena dia bintang sekolah," kata Zaya.

"It's totally different with Kenzo," kata Kelly. "Visual Kenzo itu udah unreal dari kecil. Dulu pas baru-baru sekolah malah lebih parah lagi. Literally, all eyes are on him. Kenzo tuh kayak punya daya tarik kuat banget yang bikin ngeliat mukanya aja kita kayak terhipnotis. Makin lama diliat, makin menarik. Aneh, deh. Kalo bukan karena mukanya emang udah secakep itu, mungkin gue mikirnya Kenzo pake susuk, kali."

A Living Hell: Déville's ObsessionWhere stories live. Discover now