4. Kenzo

886 131 543
                                    

Special Edition for All Hallows' Eve 😈
Bless your soul! 💀

🧡💜🧡

"Lo denger gue pulang, nggak?" tanya suara berat itu.

Ironisnya, suara yang sangat dalam itu dengan gilanya masih terdengar begitu indah meski tengah bicara dengan nada kesal. Mendengarnya seperti candu pada sesuatu yang tidak sehat dan berbahaya.

"Kenapa nggak nyamperin?!" lanjut suara itu lebih mendesak.

Here we go. Bayi besar mulai tantrum.

Quinzel hampir memutar bola mata sendiri. Untungnya tidak dia lakukan karena dia punya stock kesabaran ekstra untuk menghadapi si pemilik suara tenang yang berbahaya ini.

Sebaiknya Quinzel cepat bertindak sebelum bayi besar ini berubah menjadi bayi baru lahir yang mengamukkan tangis tanpa henti. Bukan apa-apa. Amukan versi Kenzo ini agak lebih sadis.

Masih dengan senyuman sangat lebar, Quinzel bangkit dari duduknya, berbalik, lalu berlari layaknya para gadis yang sedang berbahagia bertemu kekasih hatinya sehingga berlarinya pun terasa seolah berlari di taman penuh bunga seperti di drama-drama TV.

"Kenzoooo!!!" seru Quinzel, lalu mendarat dengan tangan melingkar erat di pinggang Kenzo dan kepala terbenam hangat di dada tegap Kenzo.

Quinzel bisa merasakan Kenzo lebih tenang sekarang. Hah, gampang juga. Seperti menghadapi anak kecil yang hanya butuh pelukan hangat.

"Kangen, hm?" tanya Kenzo.

Senyuman Quinzel bahkan tidak berkurang lebarnya ketika mengangkat wajah. Untuk sesaat, biarlah dia pandangi Kenzo yang sudah hampir dua minggu ini tidak dia lihat, menilik perbedaannya.

Tampaknya suasana hati Tuhan sedang sangat baik saat menciptakan Kenzo sampai hasilnya bisa sesempurna ini. Terus terang, makhluk seksi satu ini bahkan tak perlu polesan secuil apa pun pada fisiknya.

Struktur wajahnya sudah begitu rupawan. Lembut cantik di bagian tertentu dan tegas maskulin di bagian lainnya. Alisnya terukir indah oleh karya tangan Sang Penciptanya, membingkai mata beriris hijau yang menjorok dalam hingga selalu terlihat tajam.

Hidungnya terpahat sempurna layaknya karya seni pahat ternama. Bentuk bibir kemerahannya yang tipis tampak sensual dan menggoda. Sering kali bibir itu memberikan tampilan asimetris yang sejujurnya berbahaya karena menjadikannya berlipat kali lebih menarik saat seharusnya itu pertanda untuk menjauhinya.

Menyempurnakan apa yang sudah sangat memesona itu, wajahnya juga dipahat oleh rahang tajam yang sangat pantas ditampilkan di sampul depan majalah mode atau iklan dari produk perawatan kulit dan kecantikan, juga film fantasi dengan karakter-karakter buatan CGI.

Ras unggul kulit putih keturunan Eropa tampaknya menyumbang banyak pada wajah tampan dan tubuh tingginya. He's extremely beautiful. Garis bawahi ekstrim.

Visualnya sangat tidak nyata seolah dia keluar dari buku fantasi atau mahakarya lukisan. Keuntungan yang membuat presensinya diperhitungkan di jajaran para catwalk models. Baru-baru ini dia juga merambat ke dunia perfilman.

Kenzo sungguh terlihat seperti malaikat yang dilihat semakin lama akan semakin menarik. Kalau saja tidak ingat cowok ini memelihara iblis dalam jiwanya yang berhasil ditutupi oleh wajah malaikatnya itu, Quinzel pun mungkin akan terpesona tiap kali memandang wajahnya.

Quinzel juga harus akui Kenzo selalu terlihat semakin tampan setiap bertemu setelah berpisah beberapa lama, terutama ketika dia baru saja kembali dari kegiatan modelling-nya karena biasanya tampilannya akan berubah-ubah sesuai tampilan terakhirnya di atas runway. Seperti model rambut, warna rambut, bahkan warna kulit.

A Living Hell: Déville's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang