Seperti ini kah rasanya.

112K 3.8K 27
                                    

Ali pov

Dua bulan sudah berlalu semenjak kejadian penembakan yg di alami istriku Prily. Tidak ada yg berubah semua kembali seperti dulu, bahkan ingatan Prily yg sempat menghilang kini sepenuhnya telah kembali, bagaimana ia tertembak dan siapa yg menembak, Prily sudah tahu. Bahkan sekarang dia kembali menjalankan rutinitasnya seperti dulu.  Hanya saja ia tak terjun langsung ke lapangan. Terlebih lg saat ini dia tengah hamil muda.

Mengingat hamil, aku selalu di buat pusing dengan keinginannya yg sangat di luar nalar, ada kah orang ngidam ingin lari keliling komplek tengah malam, lalu ingin makan soto ayam di pantai sambali menikmati sunset , mungkin yg ini bisa aku penuhi tapi apa nungkin jika dia inginnya di siang hari. Aku tidak habis pikir, keinginan nya sangat sulit untuk aku penuhi, meski aku harus menahan egoku untuk tidak memakinya saat itu juga.

Seperti halnya sekarang ini, dia terus saja merengek saat meminta ku untuk memakai baju suster yg biasa di pakai suster2 perawat anak, ya tuhan demi apapun aku tidak akan pernah memakai baju sialan itu, apa lg ini di kantor. Banyak karyawan serta orang2 penting lainya. Apa kata mereka jika bos dari bos mereka memakai pakaian suster di kantor.

Aku menampilkan tampang menelas, berharap Prily mau merubah keinginannya. Tapi percuma saja dia tetap mau aku memakainya.

" sayang, tidak bisa di ganti. Aku sebentar lg ada meeting dengan klient dari jepang dan korea, apa jadinya jika aku ceo dari perusahan terbesar di asia ini memakai baju suster, " ucapku untuk kesekian kalinya. Ku lirik jam rolex di tanganku, lima menit lg meeting akan segera di mulai dan prily masih tetap ingin aku memakai baju itu.

Mom.. Dad.. Bisakah kalian membantuku,.....

Shit... Jika bukan karena dia sedang mengandung anakku, aku tidak akan pernah menurutinya. Tapi  ini...?

" tidak mau, pokonya aku mau kamu pakai baju itu.SEKARANG" teriaknya sambil menekan kata sekarang.

Ku usap wajahku kasar, sepertinya keinginannya sudah tidak bisa di ganggu gugat lg.

Ayooo li semangat ini demi anak mu..batinku menyemangati.

Ya demi anak ku, aku akan melakukannya. Ku buang rasa malu jauh2. Terserah mereka memandangku aneh atau apapun, yg penting istriku senang dan dede bayinya juga senang.

" ok... Ok.. Aku pakai. " ucapku pasrah.  Prily tersenyum senang, berdiri dan memelukku erat.

" yeyyyy kau suami terbaiku" ucapnya..

Woowww memangnya dia mempunyai berapa suami, sehingga mengatakan ku suami terbaiknya. Ckkk wanita hamil memang aneh2.

" ehmmm,,maaf pak! Sudah waktunya untuk menghadiri rapat" edrik mengingatkanku. Dasar kebiasan deh kalau masuk ruangan tanpa mengetuk pintu dulu.

Aku menganguk dan edrik kembali menutup pintunya.

Seseorang adakah yg mempunyai topeng, atau bisa kah menggantikan saya di rapat itu. Saya malu readers...

" sayang aku pergi rapat dulu ya. Kamu tunggu aja di sini, kalau mau apa2 bilang aja sama edrik, biar dia yg membelinya" perintahku setelah ku ganti setelan jas kerja dengan baju yah kaluan tahu sendiri baju apa itu.

Semoga saja istri ku yang super2 menyebalkan ini mauenunggu dan dengan begitu aku bisa mengganti baju , Namun dia menggeleng dan mengapit lenganku erat yg membuatku bingung.

" apa lg" tanyaku. Belum cukup kah dia menyiksaku dengan memakai baju sialan ini. Apa lg yg dia mau, ya tuhan apa sesulit ini ya untuk mempunyai anak. Apa wanita hamil memiliki kelainan ganda.

" aku mau iku, ga mau nunggu di sini sendiri. Apa lg edrik juga ikut bersamamu. " rengeknya. Aku menghela nafas berat.

" tapi sayang, kamu bisa bos__"

Gadis BrandalanWhere stories live. Discover now