Party time

124K 3.8K 72
                                    

MAAF YA READER AUTHOR UPDATENYA LAMA. BIASA LAH AUTHOR ABIS SAKIT LG DAN HARUS ISTIRAHAT JADI MAAF SEKALI LG.

TAPI SEKARANG AUTHOR DAH SEMBUH DAN SIAP MENULIS LG. MASIH ADA YG PENASARAN... JIKA ADA YUKKK AHHH KITA LANJUT. DAN ADA KEJUTAN APA LG YA...

HAPPY READING ALL..

AUTHOR POV

Prily melajukan mobilnya dengan kencang, membuat ali mengumpat untuk kesekuan kalinya. Ali merutuki dirinya yg membiarkan prily membawa mobilnya setelah kejadian penghadangan td. Bahkan jalanan ini seolah menjadi sircuit arena balapan antara prily dan juga edrik.
Entah kemana mereka akan pergi yg jelas ali sama sekali tidak tahu,swtiap kali ia bertanya dan selalu jawabanya pergi untuk makan.

Rumah makan apa sih, sejauh apa dan dimana? Itu pertanyaan ali sedari tadi. Hampir 1jam lebih dari semenjak mereka keluar dari kantor tapi tak kunjung juga sampai.

Kecemasan semakin terasa, bukan ia takut akan jalanya mobil yg melaju kencang, melainkan kondisi Prily yg tengah hamil. Ali takut sesuatu terjadi pada bayi yg berada di dalam perut prily, ia bukan dokter atau pun orang yg mengerti akan hal wanita hamil. Tapi ia cukup tahu bahwa kondisi bayi yg masih sangat muda sangat rentan akan keguguran.

Ali menggeleng dengan cepat, membuang pikiran nya jauh2 dan mengisi dengan hal positif. Ia yakin dan percaya istrinya dapat menjaga titipan dari sang pencipta.

Prily tersenyum licik, sengaja menambah kecepatan untuk membuat suaminya semakin gelisah. Prily tahu sejak ia mengambil alih untuk menyetir mobil suaminya itu sudah sangat was was dan khawatir. Tapi Prily ia dengan santai nya membawa mobil dengan kecepatan tinggi seolah ia tidak memikirkan bahaya apa yg akan terjadi. Ia tak sendiri, ada kehidupan lainya dalam tubuhnya. Harusnya ia memikirkan dan bersikap layaknya wanita hamil lainya. Tapi ia tak bisa, ia bukan wanita manja dan lemah, ia wanita kuat, dan ia juga tahu bayinya juga kuat. Apa kau yakin? Prily sangat yakin karena ia merasa biasa saja. Tidak seperti wanita hamil lainya. Ia juga tidak mengalami ngidam yg menginginkan makanan atau buah2 aneh yg jarang di temui di musimnya. Justru kehamilan Prily seolah membawa dia untuk terus beraktifitas dan melakukan hal yg sangat menantang. Meski begitu Prily juga kerap mengalami hal yg cukup membuat ali frustasi.

Seperti sekarang ini, Prily benar2 melihat sosok ali yg begitu sangat amat mencemaskanya. Bagai mana tidak mencemaskan, jika istrinya yg tengah hamil mengendarai mobil seperti sedang balapan.

Cihittttttttttt.....

Decitan suara ban yg beradu dengan aspal begitu memekik telinga. Ali hampir saja terpental ke depan kalau saja ia tak menahannya.

" kamu mau membunuh kita semua" bentak ali. Emosinya sudah tidak bisa di bendung lagi. Sejak tadi ia berusaha untuk tetap diam dan hanya mengumpat pelan. Tapi kali ini sungguh sangat keterlaluan. Prily mengerem mobilnya secara mendadak dan itu sangat berbahaya.

Bagaimana jika terjadi benturan, dan hal hal lainya. Ia tidak peduli dengan dirinya, mau dia terpental kedepan ke, benjol ke ia tak peduli. Tapi prily? Ahh ali sudah tidak bisa berkata apa2 lg. Ia sangat tidak tahu bagaimana membuat prily istrinya berubah dan bersikap layaknya wanita hamil biasanya. Ali lebih baik lelah dengan keinginan Prily yg aneh2 dari pada harus membiarkan dia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Resikonya sangat lah besar.

Gadis BrandalanWhere stories live. Discover now