Di luar dugaan

76.6K 2.7K 43
                                    

Konflik semakin memuncak...

Awas typo bertebaran...

Autor pov

Di sebuah ruangan megah,identik dengan warna serba putih dan aroma obat obatan. Dua pria duduk termenung menatap seorang gadis yg terbaring lemah di atas ranjang. Entah berapa lama lagi gadis itu akan terbangun dari tidurnya yg sangat panjang itu. Bak putri tidur yg menunggu sang pangeran datang mencium nya dan membawanya kedalam ke bahagiaan yg ia impikan.

Ya gadis itu tiffany agata adik dari martin agata dan kekasih dari edrik morena. Gadis yang telah tertidur 20 tahun lamanya. Bahkan sang dokter saja sudah mengatakan jika tiffany sudah tidak ada harapan lagi, semakin hari kondisi tubuhnya semakin melemah. Bobot tubuhnya saja bahkan jauh dari kata ideal orang pada umunnya. Namun edrik yakin jika suatu saat nanti gadisnya akan terbangun dan kembali kesisinya.

Tuhan tidak pernah tidur, ia tahu bahwa gadisnya hanya sedang menunggu sampai di mana semua kembali normal. Gadisnya hanya menunggu sampai dimana orang yg telah membuatnya seperti itu mati membusuk di neraka.

Ya edrik yakin gadisnya hanya menunggu, meski semua orang telah merelakanya namun tidak baginya. Ia akan terus menunggu dan terus menunggu. Mungkin di mana dia lelah dia juga akan menyusul gadisnya. Tidak ada gunanya hidup tanpa tiffany di sampingnya. Ia bertahan demi membalaskan dendamnya pada lexsus. Orang yg telah menghancurkan dunianya. Dia juga telah menghancurkan hidupnya dengan membuat gadisnya seperti sekarang ini

" sampai kapan?" martin bicara, ia telah merelakan adik tercintanya untuk hidup dengan tenang di dunia yg indah di sana. Ia tidak tega melihat adiknya tersiksa dengan berbagai alat dokter dan asupan makanan yg di berikan lewat selang infus.

" sampai kapan kau akan terus menunggunya drik, ikhlas kan dia pergi. Jangan kau siksa dia terlalu lama" lanjut martin. Edrik menggeram selalu kata itu yg martin ucapkan setiap kali mereka mengunjungi kekasihnya. Dan harusnya martin tau jawabanya.

" kau sudah tau jawabanya tin"

" tapi ini terlalu lama drik, sampai kapan kamu akan terus menunggu nya. Ikhlas kan dia,, biarkan dia tenang di dunia yg indah itu"

" tidak.... " edrik mengepalkan tanganya, ia tidak akan mengikhlaskan kekasihnya sampai orang yg membuat kekasihnya seperti ini.

Martin memejamkan mata nya, ia sudah tidak tahu harus bagaimana lagi berbicara dengan edrik. Ia sudah ikhlas, ia rela adik tercintanya pergi untuk selamanya. Meski itu tidak mudah namun melihat adiknya hanya terbaring lemah tak ada perkembangan membuatnya sakit. Emosinya selalu memuncak ketika melihat adiknya dan orang yg telah membuatnya seperti ini.

" aku bersumpah akan membuatnya merasakan hal yg sama, bahkan aku akan membuat nya lebih menderita" tegas edrik. Emosinya sudah di ujung tanduk, kalau bukan saja ini rumah sakit mungkin ia sudah mengamuk dan menghancurkan apa saja.

Martin menepuk pundak edrik, mencoba meredam emosi sahabat sekaligus kekasih adik nya itu. Ia tahu edrik sedang menahan amarahnya yg sudah di ujung tanduk.

" aku selalu mendukung apa pun keputusanmu, tapi perlu kamu tahu kita 5langkah lebih jauh dari prily "

" maksud kamu " tanya edrik bingung, apa maksud dari pernyataan martin yg mengatakan jika mereka 5langkah lebih jauh dari prily.

" apa maksud mu martin, !!" tanya edrik lagi. Martin hanya diam membisu, seharusnya tidak sekarang ia mengatakan masalah ini. Masalah dengan prily saja belum menemukan titik terang nya. Apa lg jika ia mengatakan kenyataan yg akan membuat edrik terkejut. Bahkan ketika ia tahu pun sangat terkejut, semua itu di luar dugaanya. Bahkan prily bisa melangkah lebih jauh dari mereka.

Gadis BrandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang