Kebahagiaan Kami

81.7K 2.8K 91
                                    

Hai semua maaf ya kalau autor update nya lama. AUTOR kemarin sibuk buat persiapan pentas drama di kampus. Dan berkat doa kalian semua acar itu berjalan lancar dan sukses. Terima kasih buat yg udah selalu semangatin aku. Pokonya kalian is the best deh..

Ya udah ni autor kasih kegokilan ali dan sahabatnya. Dan untuk yg udah kasih ide terima kasih... Maaf autor lupa siapa namanya yg pasti ini tambahan ide dari dia.

Yukkkk ahhhh.....

Prily pov

Waktu begitu cepat berlalu, tanpa terasa usia kandungan ku memasuki bulan ke 6. Ada rasa tak sabar menanti kehadiranya. Aku setiap hari menemani ali. Meski tak jarang dia selalu melarang ku untuk pergi bersamanya. Ali tak mau aku cape dan lelah, dokter memang mengatakan aku agar perbanyak istrirahat, namun bukan prily namanya jika aku melawan perintah dokter.

Kebahagiaan ku semakin bertambah kala edrik dan tiffany memuntuskan untuk menikah. Tiffany sangat bahagia saat edrik mengajak nya menikah. Aku tahu itu keinginan tiffany sejak dia sadar. Dan sekarang kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan tiffany yg sedang hamil muda. Usia kehamilanya tidak beda jauh denganku. Empat bulan menikah tiffany langsung hamil dan itu membuat tiffany tersenyum bahagia.

Aku dan ali pun merasa bahagia, kebahagian mereka adalah kebahagian kami. Tapi semua kebahagiaan itu tak berarti tanpa adanya paman leo dan martin.
Paman leo harus bertugas ke brazil untuk jangka waktu panjang. Sedangkan martin ia memilih untuk mengembara dengan tujuan menemukan belahan jiwanya.

Ali mungkin senang karena hanya satu pengganggu yg masih tersisa, tapi kadang aku juga melihat dia dan edrik tampak kesepian.

" hai pril" panggil tiffany, dia melambai kearahku. Rumah ku dan tiffany memang berdekatan, itu karena edrik memilih membeli rumah di samping kami. Aku tidak mempermasalahkan nya. Karena dengan edrik berada di samping ku kami akan lebih mudah berinteraksi untuk memantau keadaan. Meski semua terlihat stabil dan aman kami juga tidak boleh lengah. Ali memang mengijinkanku untuk terus bekerja, tapi dengan satu syatat aku yg tidak boleh turun langsung menghadapi masalah.

Kali ini aku menyetujuinya, tidak ingin keras kepala. Aku yakin ali melakukan itu demi kebaikan ku dan bayi kami. Mengingat bayi yg ku kandung aku tidak berniat melakukan USG aku memilih untuk mengetahui nya nanti. Aku senang kejutan dan biarlah bayi ini menjadi kejutan ku dan ali nanti. Toh aku tidak mempermasalahkan tentang jenis kelamin bayiku. Mau perempuan atau laki2 sama saja, yang penting sehat.

" hai juga tiff" balasku, dia datang menghampiriku dengan buah segar yg ia jinjing di dalam pelastik. Aku tersenyum geli. Kebiasaan tiffany saat ini tidak beda jauh dengan ibu2 hamil lainya. Bedanya denganku adalah tiffany yg mengalami ngidam, edrik sampai di buat pusing dengan keinginan tiffany yg aneh aneh. Pernah suatu malam edrik datang kerumah hanya untuk meminta buat belimbing yg ada di kebun belakangku. Aku tidak apa edrik mau mengambil berapa pun hanya saja tiffany mau belimbing yg hanya berada di ujung pucuk. Edrik yg tidak bisa memanjat terpaksa meminta bantuan ali suamiku. Ali sama pula dengan edrik dia juga tidak pandai dakam panjat memanjat. Apa lagi ali yg baru pulang kantor saat itu. Rasa lelah dan suntuknya harus ia tahan karena edrik terus mengomel tak jelas.

Alhasil ali memanjat dengan pakaian kantor dan tak lupa boxser yg selalu menempel di badanya. Kebiasan yg tak bisa di hilangkan sampai detik ini juga. Edrik membantu ali menaiki dahan demi dahan. Karena terlalu jauh ali meminta edrik untuk ikut memanjat denganya. Edrik melakukan hal yg sama ia melepas celana traningnya dan menyisakan boxser hello kity.

Aku terbahak bahak kala itu. Ternyata edrik dan ali mengalami hal yg sama bedanya edrik tidak pernah menunjukannya di depan siap pun. Sedangkan ali suami ku dengan terang2an.

Gadis BrandalanWhere stories live. Discover now