2. Queen Leona

393 58 65
                                    

“Aku punya janji, tapi semesta tahu siapa yang pantas aku cintai.”

_Qing

_Qing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

2. Queen Leona

“Dengarkan Mama!” Seorang wanita memegangi kedua bahu putrinya. “Kamu mau bertemu Papa kamu, bukan?”

Anak perempuan itu mengangguk. Sejak dulu dia selalu menanyakan keberadaan sang ayah, dia malu dikatai anak haram, oleh teman-teman sebayanya.

Sudah wanita itu putuskan, dia tidak bisa mengurus putrinya sendirian. Maka dia akan menyerahkan putrinya, pada seseorang yang dia percaya mampu menjaga Queen untuknya. 

“Ini rumah Papa kamu, mulai sekarang kamu bisa tinggal di sana!”

“Rumah itu?” Anak perempuan itu menunjuk rumah besar dihadapannya. “Papa tinggal di sana?”

“Iya, mulai sekarang Queen tinggal di sana!”

“Sama Mama?”

Dayana—Mama Queen Leona—menggeleng. “Mama akan tinggal di tempat lain!”

Queen menahan tangan sang Mama. “Kenapa Mama gak ikut tinggal sama Queen dan Papa?”

Dayana tersenyum tipis, dia mengelus rambut putrinya. Jika dia bisa, dia pun ingin. Namun, semuanya sudah terlambat.

“Sekarang Queen pilih. Mau tinggal sama Mama, tapi dihina karena gak punya Papa, atau tinggal sama Papa dan terbebas dari hinaan itu?”

Anak usia 5 tahun itu tidak mengerti apapun, tapi sudah dihadapkan pada pilihan yang sulit. “Kenapa Queen gak bisa tinggal sama Mama dan Papa, aja?”

“Tidak bisa, Queen harus memilih salah-satunya!”

Queen menatap Dayana dan rumah Papanya bergantian. “Queen mau sama Papa.”

Dayana sempat berharap, Queen akan memilih dirinya. Namun, dia menghormati keinginan sang putri. “Sekarang kamu masuk, dan berikan surat ini pada Papa!”

Queen menerima sebuah kertas dari Dayana, dia tatap sang Mama yang mulai menjauh dari pandangannya. Saat itu Queen pikir pilihannya sudah tepat, tapi tidak ada yang tahu tentang masa depan.

Langkah kecil Queen mulai menaiki anak tangga, menuju pintu utama. Dia mengetuk pintu itu pelan, saking pelannya dia tidak tahu, apakah akan ada yang mendengar atau tidak.

CAKSUSRAWA Where stories live. Discover now