20. Perempuan terkutuk

228 39 7
                                    

“Semuanya harus berkembang, jika tidak ingin dibuang.”

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

⚠︎𝚅𝚘𝚝𝚎 + 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚢𝚊!シ︎⚠︎

20. Perempuan terkutuk

“Lo beneran setan, ya!”

Baru saja sampai, Qing sudah mengeluarkan unek-uneknya. Dia teramat kesal pada Queen yang benar-benar menyerupai makhluk astral, datang sesukanya dan pergi begitu saja. Sejak Queen pindah ruangan, dia tidak bisa leluasa menemui Queen. Harus perempuan itu sendiri yang datang, barulah keduanya bertemu.

“Emang setan!”

“Minggir, gue mau duduk!”

“Tuh, kosong.” Dagu Queen menunjuk kursi di sampingnya.

Ketika Qing hendak duduk, Harjun malah mendahului. Ingin meminta Harjun pergi, mana mungkin Qing lakukan. Kembali dia tatap Queen yang mengejeknya dengan menjulurkan lidah, jika tidak ingin kembali di sangka gila, mungkin Qing sudah membalasnya.

“Gak duduk lo?”

“Gak, lagi bisulan.”

Harjun yang begitu terkejut dan Queen yang malah tertawa terbahak-bahak. Qing sendiri malah melengos pergi, niatnya ingin memarahi Queen, malah dirinya yang terpancing emosi.

Queen mengalah, lalu mengikuti Qing. Sebenarnya dia juga ingin meminta maaf, lantaran beberapa hari ini dia jarang menemui laki-laki itu. Bagaimanapun juga dia masih membutuhkan bantuan Qing. Dia harus segera mencari tahu keberadaan ibunya, setelah itu dia tidak akan meminta apapun lagi. Queen siap, jika dia harus meninggal dihari itu juga.

Belum sempat Queen menyamakan langkahnya, dia malah harus berhenti. Di depan sana, Qing sudah dihadang oleh Shafana. Malas sekali rasanya kalau harus melihat perempuan itu, tapi Queen juga penasaran apa maksudnya menemui Qing.

“Kamu udah inget tentang Queen?”

Qing tidak terlalu  terkejut, saat Shafana menyebutkannya. Lantaran mereka satu sekolah, perempuan itu pasti mengenalnya. “Belum semuanya.”

“Jadi kamu juga yang udah mindahin ruang rawat Queen?” Shafana sengaja menanyakannya, karena dia tahu bukan Qing pelakunya.

“Bukan, bokap nya yang mindahin.”

Shafana memakan umpannya sendiri. Niat hati ingin mengejutkan Qing, malah dia yang terkejut. Namun semua itu tidak berlangsung lama, setelah dia tahu Qing memang belum mengetahui keberaniannya.

“Loh? Aku denger dari suster, katanya laki-laki muda yang mindahin Queen.”

Laki-laki muda?

Qing mengerutkan keningnya, dengan kepala menoleh ke arah kanan. Jelas sekali ekspresinya menjelaskan sebuah pertanyaan, tapi perempuan di sampingnya malah terlihat marah. Qing jadi semakin kebingungan, mengapa perempuan itu terlihat tidak menyukai Shafana?

Queen jelas tidak menyukainya, karena dia tahu niat terselubung Shafana. Perempuan itu pasti ingin mengungkapkan, kalau Drake lah yang sudah membantunya. Memang perempuan ular, Queen tidak salah menyematkan sebutan itu.

“Lo kenal akrab sama Queen?”

Shafana gelagapan, haruskah dia katakan kalau mereka saudara? Namun jika begitu, Qing pasti akan semakin bersimpati pada Queen, secara hidup perempuan itu cukup menyedihkan. “Kita sempet deket dan beberapa kali bertegur sapa.”

CAKSUSRAWA Where stories live. Discover now