BAGIAN 49 |

3.7K 382 3
                                    

Selamat membaca 💓















Chika terus menangis, ia sangat terpukul dengan kejadian yang menimpah duitnya.

Christy hanya bisa diam, karna dengan cara apapun itu, ia tidak akan mampu membuat chika tenang.

Christy duduk di kursi belajarnya, sambil memikirkan bagaimana caranya membicarakan masalah ini kepada kedua orang tuan.

Ia melihat chika yang sedang berjalan ke arah rias, pelan pelan tangan chika mengambil gunting yang ada di laci meja itu.

Dengan cepat christy berlari dan menahan tangan chika, yang akan melukai nadi tangan nya sendiri. "Kak chika apa apaan sih! lepasin gunting nya". Tegasnya

Chika malah semakin mendekatkan gunting itu pada nadi tangan nya. "Lepasin aku! biarin aku mati christy!". Teriaknya

"Enggak! Aku bilang buang!"

"Aku gak mau, aku mau mati, jangan halangi aku!". Gunting itu semakin dekat dengan nadi tangannya

Tenaga chika seakan semakin kuat, bahkan tangan christy hampir tak mampu menahan tangan chika. "Kak lepasin gunting itu!!".

"Jangan gila kak, buang!". Lanjut christy

Kaki christy berusaha menendang gunting, namun sangat susah, chika semakin memperkuat tangan nya. "KAK CHIKA BUANG!! JANGAN GILA".

"BUANG KAK, TANGAN KAKAK BISA LUKA!!". Teriaknya

Kali ini tangan kanan christy berhasil menepis gunting itu, dengan cepat christy mengambil gunting itu dan langsung membuang nya ke arah luar jendela.

Christy kembali pada chika, yang masih menangis di lantai. "Kak chika mikir gak sih! kalo tadi beneran kena gimana!??".

"Itu bahaya kak, seharusnya kakak bisa mikir!". Tegasnya

Chika masih saja menangis, ia tidak perduli dengan keselamatan saat ini, bahkan dipikiran nya saat ini ia hanya ingin mati.

"Aku mau mati, aku gamau hidup kaya gini". Tangisnya

"Stop!! jangan bikin aku muak, aku tau kakak sedih, aku tau!".

"Dengan bunuh diri, gak bikin kakak keluar dari masalah ini!".

"Tolong pikirin ke depannya kak, tolong jangan seperti orang gila!".

"Kalo tadi kakak beneran terluka gimana? nyawa taruhan nya kak, nyawa kakak taruhannya!". Tegas christy, ia sangat marah pada chika

Mendengar ucapan christy, ia hanya bisa menangis, karna saat ini dirinya hanya bisa menangis.

Melihat kakaknya semakin menangis, christy merasa kasihan, ia merasa ucapan tadi sudah menambah luka hati nya.

Christy menjatuhkan tubuhnya di hadapan chika, perlahan tangannya menggapai kedua tangan chika. "Tolong jangan seperti ini kak, aku gak mau kehilangan kakak". Ujarnya sangat pelan

"Maaf, kalo ucapan aku bikin kakak makin sedih".

"Aku kaya gitu karna aku sayang sama kakak, aku gamau kakak nyerah kaya gini".

"Jangan merasa sendiri kak, disini ada aku yang akan selalu ada untuk kakak". Lanjut christy dengan

Chika masih saja menangis, christy pun langsung membawanya dalam pelukannya, bahkan ia bisa mendengar tarikan nafas chika mulai sesak. "Udah ya jangan nangis, nanti nafas kakak sesak".

"Jangan nangis lagi sayang, kakak boleh peluk aku kapan pun itu".

"Hidup kakak gak akan semenakutkan itu kok, disini masih banyak orang yang sayang sama kakak". Ujarnya sembari mengusap lembut kepala chika

PELIPUR LARA CH2 (END)Where stories live. Discover now