BAGIAN 93 |

3.5K 366 3
                                    

Selamat membaca 💓














Chika mulai menyentuh tumpukan kado itu, dan ia juga sudah membersihkan debu debu yang menempel pada kotak kadonya.

Gracio juga ikut membantu membersihkan debunya. "Ini gede banget ya kak, kira kira isinya apa ya?". Ujar gracio sembari membersihkan debu itu

"Aku juga gak tau pa, bersihin semua aja, biar enak tinggal buka". Jawab chika

Setelah semua kotak kado itu sudah bersih, chika pun mulai membawanya ke kasur.

Kotak pertama yang chika buka adalah kotak terkecil, dan ketika chika tau isi kotak itu. "Kok kosong". Heran chika

"Lah iya kosong, masa adek kamu ngeprank sih". Ujar gracio

"Coba yang lain kak". Titah shani

Chika pun langsung membuka kota yang lainnya. "Apa isinya kak?". Tanya shani

"Tiket pesawat ma".

Mendengar jawaban putri sulungnya, gracio pun langsung mengambil tiket itu. "Lah iya, tiket dong". Ujar gracio

"Kenapa tiket ya pa?". Heran chika

"Papa juga gatau deh kak, aneh banget".

Melihat tiket yang dibawa suaminya, dari belakang kelihatan ada tulisan nya. "Ada tulisan nya tuh mas, mungkin itu bisa jelasin, kenapa ngasih tiket". Ujar shani

Gracio langsung membalikkan tiket itu, dan benar saja ada tulisan dibelakang.

(Sebelumnya sorry banget nih kak, sebenernya ini tiket aku yang dulu, lihat aja tanggalnya udah lama kan? Waktu itu aku mau berangkat ke bali buat beliin kakak pie susu, soalnya kakak kan lagi ngidam pengen nya harus beli di bali langsung, nah pas aku sampe bandara aku telat banget karna macet, jadinya aku bohong deh, aku nginep di hotel biar pulang nya bisa malem, terus soal pie susunya,, aku beliin di deket rumah hehe, sorry ya kak, maafin kak christy ya ngel, kalo kamu jadi ileran. Gitu aja sih, jadi gak ada spesial nya kok, kado yang ini). - isi pesan dibalik tiket.

Setelah membaca tulisan itu, chika pun tersenyum tipis. "Dasar, bisa banget bohong nya, sampe gak ketahuan". Ujar chika terkekeh kecil

"Buka yang lain kak, masih ada tiga lagi tuh yang kecil, kalo yang besar terakhir aja". Titah shani

Chika pun mulai membuka kotak yang lain, lagi lagi isinya sangat kecil. "Isinya flashdisk, tapi aku gak bawa laptop". Ujar chika

"Mau papa ambilin?". Tawar gracio

"Gausah deh pa, aku lihat dikamar aja apa isinya".

"Beneran?". Ujar gracio diangguki chika

"Yaudah buka lagi kak, perasaan dari tadi ada ada aja deh". Ujar gracio

Kado ketiga yang chika buka adalah. "Ini baru bener, tapi banyak banget cincin nya". Ujar chika setelah membuka kotak itu

"Wah, bagus bagus juga kak". Ujar shani

"Kaya gak ada harga dirinya deh nih cincin, masa dimasukin kresek". Heran gracio

Seketika chika melamun, ia merasa tidak asing dengan barang ini. "Kamu kenapa kak?". Tanya shani

"Mama inget gak waktu cincin aku dibuang sama christy? Apa ini maksudnya, dia mau ganti cincin itu?".

"Cincin apa kak? Mama lupa".

"Yang dulu aku pernah marah marah sama adek, masa mana lupa?".

"Cincin dari bajingan itu?". Tanya gracio diangguki chika

PELIPUR LARA CH2 (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora