•Bab°°13

9.9K 1.1K 10
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"Aku akan membawa Khai pergi dari negara ini," mereka mendelik menatap Rio yang berucap.

"Siapa kau seenaknya ingin membawa kakak kami?!" Crish berucap dengan nada sedikit tinggi, Rio menghela nafas nya dan mendudukkan dirinya di sofa.

"Jika Khai masih di negara ini, Ayah biadab kalian itu akan terus menyakiti nya." Mereka terdiam mendengar alasan Rio, Benar juga.

"Baik, tapi kami akan ikut kemanapun kakak kami pergi," putus Daifan akhirnya

"Tidak masalah, kalian memang harus menjaga kakak kalian itu." Mereka mengangguk, sementara Khai hanya diam menyimak.

"Bersiaplah, hari ini juga kita tinggalkan negara ini," Rio bangkit dari duduknya.

"Secepat itu? Bukan nya kita harus memesan tiket pesawat nya dulu?" Pertanyaan Crish membuat Rio terkekeh pelan.

"Kita pergi menggunakan jet pribadi,"

"Aku akan bersiap sekarang, kalian juga oke," lanjut Rio berlalu meninggalkan mereka yang terdiam.

"Aku lupa jika dia bukan dari kalangan biasa.." gumam Carlos.

"Baiklah ayo kak ganti baju mu!" Seru Crish mengagetkan mereka, dia dengan semangat mengambil baju Khai yang dibelinya kemarin.

Crish segera menggantikan baju rumah sakit Khai dengan Hoodie biru dan celana panjang warna Abu-abu muda.

"Lihat kan, pilihan ku memang terbaik!!" Crish berucap dengan bangga nya membuat Daifan dan Carlos menatapnya jengah. Sementara Khai malah sibuk memperhatikan apa yang menempel di bajunya.

"Kenapa ada ini?"

"Ahh itu untuk menyimpan uang kak!" Mereka geleng-geleng kepala mendengar nya.

"Ahh itu untuk menyimpan uang kak!" Mereka geleng-geleng kepala mendengar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi aku kan tidak punya uang," Perkataan polos Khai membuat mereka terdiam. Daifan kemudian mendekat dan memasukan sesuatu pada tas lucu itu.

"Sekarang sudah ada uang nya," Khai tersenyum lebar mendapat banyak uang dari Daifan.

"Terimakasih,"

"Aaaaa jangan gemes-gemes dong kak!" Khai menatap Crish aneh, dia hanya mengucapkan terimakasih, gemas darimana nya coba?

Mereka mulai berkemas sampai setengah jam berlalu, semuanya selesai di packing. Mereka hanya tinggal menunggu Rio datang, dan tak lama yang di tunggu datang dengan membawa sesuatu.

"Kenapa kau membawa itu?" Dingin Daifan membuat Rio menghela nafasnya pelan.

"Dengar ya, kaki kakak kalian belum kuat untuk berjalan. Jadi dia harus menggunakan kursi roda ini," ya Rio membawa kursi roda untuk Khai. Tapi ketiga adiknya itu menatapnya tak suka.

BROTHER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang