•Bab°°20

7.8K 1K 21
                                    

~Happy Reading~

.

.

.
Hari-Hari terus berlalu, selama kurang lebih sebulan ini, Khai sering bertemu dengan kedua orang tuanya. Selama itu pula banyak yang terjadi.

Salah satunya dia yang kepergok menemui Ayhner dan Naomi, sampai Rio dan ketiga adiknya mengetahui Jika khai beberapa kali menemui keluarga ternama itu.

Untungnya berkat sering bertemu Khai, Naomi mendapatkan kembali kewarasan nya. Jadilah mereka percaya, jika alasan Khai sering menemui mereka untuk membantu kesembuhan jiwa Naomi.

Khai juga sudah bisa berjalan normal lagi, tanpa khawatir kakinya akan Tremor..

Ya begitu banyak yang terjadi selama sebulan ini.

"1 triliun.." khai bergumam puas, kali ini uang sebanyak itu masuk ke rekening nya, setelah dia menjual sebuah data perusahaan pada perusahaan lain.

Memang selama ini, Khai menjadikan kemampuan hacker nya sebagai pekerjaan nya.

Tidak sembrang perusahaan yang dia bobol, hanya perusahaan yang merugikan negara saja yang menjadi incarannya.

Ctak

Tiba-tiba Lampu padam..

"Mati lampu? Masa apartemen elit mati lampu sih," Khai bangkit dari duduknya. Dia mencoba mencari ponsel untuk menerangi jalannya.

"Dimana ponsel ku, Yang lain juga tumben tidak heboh saat mati lampu begini," Khai terus bergerutu sepanjang mencari ponselnya. Bahkan dia rasanya sudah mengelilingi kamarnya itu.

"Ck sudahlah, lebih baik aku mengandalkan instingku" Khai berjalan dengan pelan menuju keluar kamar.

Begitu pintu kamar dibuka..

"Mmm"

"Jangan berontak!! Atau ketiga adikmu jadi taruhannya," Khai seketika diam mendengar Ancaman dari suara berat itu, mulutnya di bekap sekarang.

Khai pasrah saja saat tangannya diikat, mulutnya di perban dan matanya juga di tutup kain. Dia tidak mau gegabah, karena takut adiknya kenapa-kenapa.

Khai merasa dirinya di bawa keluar apartemen. Bukan di seret tapi di gendong ala karung beras, sedikit aneh untuk Khai, tapi ah sudahlah.

Orang itu membawa Khai memasuki mobilnya, dia mendudukan Khai di tengah-tengah kedua teman nya.

"Diam mengerti!!"

"Hmm"

Beberapa menit mereka sampai di suatu tempat, lagi-lagi Khai di gendong. Dia di dudukkan di sebuah kursi, Khai tidak tau bentuknya seperti apa.

"Mau tau kenapa kau di bawa kesini?"

'ck bodoh, bagaimana bisa aku menjawab, mulutku saja masih di tutup,'

"Jawab!!" Khai sedikit terkejut dengan bentakkan itu. Dia menetralkan nafasnya.

"Mmmm" ah mereka menepuk jidatnya sendiri, kemudian membuka lakban di mulut Khai dengan hati-hati.

"Jadi kau tau?"

"Tidak," jawab Khai seadanya, terdengar helaan nafas dari mereka.

"Baiklah, buka saja ikatan dan penutup matanya, biar dia tau dimana dia sekarang," orang-orang itu segera melepas ikatan dan penutup mata Khai.

Khai mengerjapkan matanya pelan, untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Begitu Matanya terbuka sempurna..

"CONGRATULATION!!!" Khai terkejut, bahkan dia memegang dadanya.

Dapat Khai lihat semua Adiknya ada disini, Rio dan juga Daddy, mommy nya. Serta William dan beberapa orang tidak di kenal Khai, yang di yakini orang yang membawanya tadi.

"Untuk apa ini?" Tanya Khai pelan melihat tulisan selamat begitu besar.

"Sini," Khai menghampiri mereka, dia menatap mereka bertanya.

"Kami ada sesuatu untuk mu," Rio memberikan sebuah Amplop putih? Khai segera membukanya. Dia membaca isi kertas itu dengan teliti.

Sampai senyum di wajahnya terbit, membuat mereka yang menyaksikan juga tersenyum haru..

"Aku sembuh.."

"Ya, kau sembuh kak!" Crish memeluk Khai erat. Khai mengelus kepala Crish, dia tersenyum menatap semuanya.

"Terimakasih, aku senang tidak merepotkan kalian lagi.." Crish melepas pelukannya. Dia menatap garang Khai yang masih tersenyum manis.

"Kau tidak pernah merepotkan kita kak!"

"Hmm betul, jadi jangan pernah berpikir seperti itu." Khai tersenyum menghampiri Daifan. Dia memeluk adiknya itu membuat Daifan terdiam, Jarang sekali atau bahkan tidak pernah Khai lebih dulu memeluk nya.

"Terimakasih selalu menjagaku," Daifan tersenyum lembut, senyum yang selalu di berikan khusus untuk kakak nya itu.

Khai kemudian menghampiri Carlos dan memeluknya juga.

"Terimakasih Carlos, untuk semuanya,"

"Tidak perlu kak, aku senang bisa melakukan banyak hal untukmu," Khai beralih kehadapan Rio, dia tersenyum manis menatap kakak barunya itu.

"Terimakasih kak," Rio mengelus rambut Khai yang ada di pelukannya.

"Terimakasih sudah berjuang untuk kesembuhan ku," lanjut Khai, Rio hanya mengangguk. kemudian Khai menuju Naomi yang tersenyum menatapnya.

"Mommy terimakasih," ya Khai memang sudah memanggil orang tuanya seperti dulu, atas permintaan Naomi dan Ayhner tentunya. Meskipun mereka belum tau, jika Khai memang putra mereka yang sudah tiada.

"Sama-sama sayang, terimakasih juga sudah hadir dalam hidup mommy."

Terakhir Khai menuju Ayhner, sang Daddy.

"Daddy.."

Ayhner lebih dulu memeluk Khai erat, rasanya dia ingin menyalurkan semua kasih sayang nya pada Khai.

"Selamat ya boy, kamu tidak akan merasakan sakit lagi,"

"Hmm, terimakasih banyak Daddy, sudah selalu menguatkan Khai,"

"Tentu,"

"Aku belum kau peluk kak," protes Crish karena Khai tidak menghampiri untuk memeluknya juga.

"kan tadi sudah,"

"Itukan aku yang memeluk!"

"Memang beda?"

"Ck au ah,"

Grep

"Terimakasih Crish, kau yang terbaik!"

"Kak, Aku juga yang terbaik kan?"

"Tidak, hanya aku yang terbaik," Khai terkekeh, dia bersyukur, sekarang hidupnya sudah bisa di katakan sempurna dengan versi dirinya.

Khai bahagia, memiliki 3 adik yang selalu menjadi garda terdepan nya, juga ada Rio yang sudah Khai anggap kakak pada akhirnya.

Dan Orang tua kandungnya. walaupun mereka belum mengetahui fakta sebenarnya, namun Ayhner dan Naomi tetap menyayangi Khai.

Jangan lupakan William, yang selalu menjaga Khai di Raga yang dulu maupun sekarang.

Malam itu di habiskan dengan acara makan malam bersama, di hotel bintang lima yang sudah di sewa oleh Ayhner.

Khai berharap, kebahagiaan ini akan bertahan hingga akhir hidupnya kelak. Ya, itu harapan semua makhluk hidup. tidak ada yang tau apa yang akan terjadi kedepan nya, Begitu juga dengan Khai.




(karena hanya aku yang tau xixi•~•)






















~~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Typo Tandai ~

Thankyouuuuuuuu 💕

10Juni2023

BROTHER ✓Where stories live. Discover now