•Bab°°22

6.9K 981 51
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

Setelah mengelilingi mall akhirnya Khai menemukan apa yang dia cari. Beberapa Action Pigure tokoh kesukaan Crish yang sangat langka, dia juga membelikan sebuah konsol game untuk Carlos. Serta laptop untuk Daifan.

Juga kue coklat berbentuk love, sebenarnya itu atas usul William. Katanya hari kasih sayang identik dengan coklat dan love.

"Semoga mereka suka,"

"Mereka pasti suka tuan muda, apalagi anda yang membelikan nya," Khai tersenyum mendengar perkataan William. Ya semoga..

Sesampainya di apartemen Khai turun dari mobil dan menyuruh William memarkirkan mobilnya. Dia naik lebih dulu ke lantai unit apartemen nya.

Khai terus tersenyum, membayangkan bagaimana ekspresi adik-adiknya ketika dia membelikan hadiah-hadiah ini dan membaca sebuah surat, yang dia tulis sendiri di masing-masing hadiah.

Khai membuka pintu apartemen nya..

Dan dia merasa de Javu, di tatapnya ketiga adiknya tengah menatap nya Kecewa? Entahlah..

Khai mendekat ke arah mereka yang duduk di sofa.

"Kalian kenapa?"

"Ada yang ingin kami bicarakan?" Tanya dingin Carlos membuat Khai menautkan alisnya.

"Baiklah, bicara apa?" Khai menaruh bawaan nya di atas meja dan menatap mereka sama seriusnya.

"Apa ada yang ingin kau bicarakan soal dirimu?" Khai semakin tidak mengerti dengan ucapan Daifan, dan tunggu, kenapa Daifan tidak memanggilnya kakak?

"Maksud kalian apa, tolong bicara to the point,"

"Siapa Khai Ayhner?" Tanya Daifan to the point membuat Khai terdiam, apa mereka sudah tau.

"Kau mengenal nya, Atau kau memang dirinya?" Khai mengalihkan pandangan mata nya, apa sekarang waktunya mereka tau yang sebenarnya.

"Kalian tau dari mana?" Mereka terkekeh pelan.

"Jadi benar?"

Khai menghela nafas panjang.

"Ya, kalian benar..aku khai Ayhner," terdengar hembusan nafas kasar dari ketiganya. Khai menatap mereka, apa mereka akan membencinya setelah ini?

"Ternyata benar, pantas kau berbeda,"

"Kalian membenciku sekarang?" Oke Khai lebih baik to the point, karena dia tidak ingin basa basi.

"Sebenarnya tidak, kami hanya kecewa kau membohongi kami selama ini," ya Khai mengakui itu. Dia menatap mereka bergantian.

"Maafkan aku.."

"Apa kau menyayangi kami?" Pertanyaan dari Crish membuat Khai kembali diam.

"Atau kau hanya memanfaatkan kami, dan berniat balas dendam pada kami?" Tapi ucapan Crish selanjutnya membuat Khai menatap mereka tak percaya.

"Aku tidak sepicik itu!"

"Tapi nyatanya kau begitu, kau hanya balas dendam untuk nama kakak kami kan, kau membuat kami jauh dari Ayah kami, kau membuat hidup kami lebih berpihak padamu, lalu selanjutnya, kau menghancurkan kami secara perlahan, benar kan Khai Ayhner!!" Carlos mengakhiri ucapannya dengan penuh penekanan.

Prang'!

Mereka terkejut, Khai memukul meja kaca itu hingga pecah. Bahkan darah sudah menetes dari tangan mulusnya. Di tambah khai yang mengepalkan tangannya membuat darah semakin mengucur deras.

"Aku tidak selicik itu!! Meski kalian sudah tidak adil pada kakak kalian, aku sedikit pun tidak pernah mempunyai niat menghancurkan kalian!!"

"Ayah biadab kalian itu memang pantas di tinggalkan, ayah mana yang membenci anaknya ketika dia sakit, ayah mana?!"

"Dan kalian pikir aku akan menghancurkan kalian?? Jika iya, sudah ku jadikan kalian mayat sekarang juga!!"

Mereka membisu,

Khai menghapus air matanya kasar, dia terkekeh miris.

"Seharusnya memang aku tidak pernah menyayangi kalian.." mereka semakin membisu mendengar itu, di tatapnya mata Khai yang memancarkan kekecewaan.

"Kak.."

"Lihat, bahkan kue tanda kasih sayang ku sudah hancur. Persis Seperti hatiku sekarang...", Mereka menatap kue coklat yang hancur karena meja kaca yang pecah tadi.

"Terimakasih sudah merawatku selama ini, aku pergi." Mereka menggeleng cepat, bahkan Crish sudah meneteskan air matanya.

"Tidak kak, maafkan kami, kak!!"

Khai mengabaikan teriakan Crish, dia berlari meninggalkan apartemen itu. Khai terus berlari dengan air mata yang tidak mau berhenti. Sial, hatinya sesak Sekarang.

"Shit! seharusnya memang aku tidak pernah menggunakan perasaan!!" ucap Khai tanpa menghentikan langkah nya, sesampainya di bawah dia bertemu dengan William.

"Tuan muda anda kenapa?" Willi panik ketika melihat khai yang terlihat kacau.

"Kunci?" William segera memberikan kunci mobil Khai pada pemiliknya. Tanpa berkata apapun lagi Khai melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

William segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo, tuan muda Rio..."




















Mau mereka pisah sampai kapan??
1Hari~
1minggu~
1bulan~
1Tahun~
Selamanya:)

~~~~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Typo Tandai ~

Thankyouuuuuuuu 💕

11Juni2023

BROTHER ✓Where stories live. Discover now