-Part 1-

1.9K 247 31
                                    

Flashback on

Hari yang ditunggu tunggu akhirnya tiba dimana hari ini Jane akan memperkenalkan Rose kepada sang Daddy.

Jane adalah pewaris tunggal kekayaan keluarga Kim dan keluarga mereka juga cukup terpandang namun sayangnya sang Mommy sudah meninggal gara gara penyakitnya.

"Aku gugup" ujar Rose gementar.

Jane menggenggam tangan Rose dengan lembut "Jangan gugup. Daddy pasti senang ketemu sama kamu"

Rose menghembuskan nafasnya dengan kasar bagi menghilangkan rasa gugupnya.

"Ayo" Jane menggandeng Rose menuju keruang tamu dimana sang Daddy sudah berada disana.

Dahi Rose mengernyit ketika melihat seorang yeoja yang juga berada disana. Siapa yeoja itu? Tidak mungkin itu Mommy tiri Jane bukan soalnya Rose tahu Daddy Jane begitu setia dengan istrinya.

"Itu Naya. Dia ponakan Daddy yang sudah Daddy anggap seperti anaknya sendiri" bisik Jane yang tidak ingin Rose salah faham.

"Aku mengerti" sahut Rose tersenyum.

"Daddy" panggil Jane "Perkenalkan, ini Rose. Pacar aku"

"Annyeonghasaeyo Tuan Kim" sapa Rose membungkuk dengan sopan.

"Eoh, jadi dia pacar kamu? Sudah berapa lama kalian pacaran?" Tanya David.

"Sudah dari SMA aku pacaran sama Rosie" sahut Jane dan Rose pula hanya mampu tersenyum.

"Dimana orang tua kamu? Dan apa pekerjaan kamu?" Tanya David yang tertuju kepada Rose.

Rose menelan ludahnya dengan kasar "O-Orang tua aku sudah meninggal dan aku bekerja sebagai pelayan di cafe" jujurnya.

Raut wajah David berubah. Dia menatap sang anak dengan serius "Kamu ingin cewek miskin ini masuk kedalam keluarga kita?"

"Maksud Daddy apa!?" Tanya Jane tidak suka.

"Daddy tidak menyetujui hubungan kalian! Tinggalkan cewek ini dan menikahlah dengan Naya!" Tegas David.

Deg

Rose hanya mampu menunduk. Genggaman ditangan Jane bahkan sudah melemah.

"Daddy apa apaan si!? Aku sama Naya sudah seperti saudara. Lagian aku mencintai Rosie dengan tulus. Aku tidak peduli sama kasta Rosie!" Balas Jane.

David menatap Rose dengan dingin "Kamu itu hanya yeoja miskin! Seharusnya kamu sadar diri. Apa kamu fikir kamu bisa menikah sama pewaris tunggal keluarga Kim!? Ck, jangan bermimpi kamu! Saya tidak sudi mempunyai menantu seperti kamu! Sekarang pergi dari sini dan jangan pernah mencari Jane lagi!"

Hati Rose seakan diremas. Malu dan juga sedih yang dirasakan olehnya saat ini. Ini pertama kalinya dia menerima kata kata hinaan dan ianya cukup menyakitkan apalagi kata kata itu terlontar dari bibir Daddy kepada pacarnya.

"Daddy!" Sentak Jane.

"Apa!? Kamu ingin membangkang hah!?" Marah David.

Secara tiba tiba dia memegang dadanya yang kesakitan itu "Akhh"

"Daddy" dengan paniknya Jane menghampiri David dan mengelus punggung sang Daddy.

"Om" Naya ikut menghampiri David.

"Jane, menikahlah dengan Naya. Ini permintaan Daddy" ujar David meringis sakit.

"Tapi Dad-"

"Ini permintaan terakhir Daddy. Daddy mohon" potong David dengan wajah yang sedih.

Jane mengusap wajahnya dengan kasar. Dia memang menyayangi David karena hanya David yang dia punya di dunia ini jadi dia juga tidak mungkin menolak keinginan sang Daddy apalagi Daddy nya itu lagi sakit.

"Rosie" panggil Jane menghampiri Rose "Maafin aku. K-kita akhiri saja hubungan kita. Carilah sosok pengganti yang lebih baik dari aku. Maafin aku"

Nafas Rose seakan tercekat. Dia fikir Jane akan mempertahankan dirinya namun ternyata dia salah. Setelah semua yang mereka lalui selama ini, Jane malah langsung membuangnya.

"B-Baiklah kalau ini yang kamu inginkan. Jangan mencari aku lagi" ujar Rose tersenyum palsu "Aku pamit"

Dengan air mata yang sudah mengalir dipipinya, Rose berganjak pergi dari sana. Dia tahu semuanya memang tidak sepenuhnya salah Jane namun dia tetap merasa kecewa kepada Jane yang tidak memperjuangkan cinta mereka itu. Setelah bertahun tahun mereka menjalani hubungan mereka itu Jane malah dengan gampangnya membuang dirinya.

Hah~

Sakit. Rasanya benar benar menyakitkan.

Flashback off

Setetes air mata mengalir keluar dari mata Rose ketika bayangan masa lalu muncul di fikirannya. Kenapa setelah bertahun tahun dia tetap saja tidak bisa membuang perasaannya kepada Jane? Kenapa dia masih mencintai cowok yang sudah membuang dirinya itu?

"Mommy kenapa!?!" Dengan buru buru Rose menghapus air matanya ketika dirinya kepergok oleh kedua anaknya.

"Mommy tidak apa apa Chu" sahut Rose.

"Bohong! Siapa yang bikin Mommy menangis? Bial Lily pukul olangnya!" Sambar Lily.

"Tidak ada siapa siapa kok. Mata Mommy hanya kemasukan debu" bohong Rose.

"Sini bial Lily pukul debunya!" Ujar Lily lalu beralih menatap Kakak kembarnya "Tapi bagaimana calanya untuk memukul debu?" Polosnya.

"Lily bodoh!" Ujar Chu.

"Mommy, Chu Eonnie ngomong kasal" adu Lily.

Rose menghela nafasnya "Chu, siapa yang ngajarin Chu ngomong kasar hurm?"

Dengan polosnya Jichu menatap Rose "Chu pelnah lihat Onty Somi sama Onty Yeli ngomong"

Rose mendengus. Kedua temannya itu memang suka berkunjung kerumahnya untuk bermain bersama sikembar namun sayangnya keduanya tidak bisa mengontrol omongan mereka.

"Chu sama Lily tidak boleh ngomong kasar ya. Kalian masih kecil" nasihat Rose.

"Okay Mommy" patuh si kembar.

"Chu Eonnie. Ayo kita main mobil mobilan" ajak Lily merangkul sang Kakak yang lebih pendek darinya.

"Ayo!" Sahut Jichu dengan antuasis lalu mereka berdua kembali menghampiri mainan mereka.

Rose tersenyum kecil. Selama ini, sikembar itu lah yang menjadi sumber kekuatannya. Dia begitu menyayangi sang kembar bahkan dia berharap agar sang kembar tidak pernah bertemu Jane, sosok Daddy kandung mereka. Gara gara itu jugalah Rose memilih untuk berpindah ke Ansan setelah Jane memutuskannya.

Sehari setelah Jane memutuskannya, Rose akhirnya tahu kalau ternyata selama ini dirinya hamil. Dia pernah berusaha untuk bertemu Jane namun diwaktu yang sama juga dia mendengar kabar pertunangan Jane dengan Naya membuatkan dia mengurungkan niatnya dan menjauh dari Jane.

Tidak apa apa. Dia bisa mengurus kedua anaknya sendiri tanpa sosok Jane disisinya.






  Tekan
    👇

You&Me✅Where stories live. Discover now