-Part 20-

1.1K 203 29
                                    

Setelah beberapa hari, Rose akhirnya diperbolehkan untuk pulang dan sekarang Jane lagi menguruskan kepulangan Rose.

"Jadi kita bakalan ikut Daddy ke Seoul?" Tanya Jichu.

"Iya. Kalian senang?" Tanya Rose.

"Senang! Akhirnya bisa tinggal belsama!" Sahut Lily.

"Sebelum itu kita harus pamit sama Aunty Yeri sama Aunty Somi ya" ujar Rose.

Si kembar mengangguk lalu berganjak menghampiri Somi sama Yeri "Onty"

"Jaga diri kalian baik baik disana. Jangan lupakan Aunty Yeri sama Aunty Somi ya" ujar Yeri mengelus kepala si kembar secara bergantian.

"Peluk" pinta si kembar merentangkan kedua tangan mereka.

Yeri sama Somi terkekeh kecil lalu mereka ber4 langsung  berpelukan dengan erat.

"Kapan kapan Onty Somi sama Onty Yeli halus datang ke Seoul" ujar Lily.

"Kita pasti datang kalau ada waktu libur" sahut Somi.

Setelah pelukan dilepaskan, Jichu sama Lily beralih mengecup pipi Somi sama Yeri secara bergantian "Jichu sama Lily sayang Onty Yeli sama Onty Somi" ujar si kembar dengan kompak.

Yeri sama Somi mati matian menahan air mata mereka. Sejujurnya, mereka tidak sanggup untuk berpisah dari si kembar namun ini adalah jalan yang terbaik untuk kebahagiaan si kembar.

"Eoh, kita juga sayang sama kalian" ujar Somi diangguki oleh Yeri.

Setelah si kembar selesai berpamitan, kini giliran Rose untuk berpamitan. Dia memeluk kedua sahabat yang sudah dianggap seperti saudaranya itu dengan erat "Jaga diri kalian. Gue sayang kalian" ujar Rose.

"Kita juga sayang sama lo. Tenang saja, nanti waktu kalian menikah, gue sama Yeri pasti kesana" ujar Somi.

"Betul!" Lanjut Yeri.

Rose tersenyum "Gue duluan ya" pamitnya.

"Iya. Hati hati" ujar Yeri.

Akhirnya Rose bersama kedua anaknya berganjak memasuki mobil Jane yang sudah terparkir didepan parkiran rumah sakit itu.

Ah, perpisahan memang menyakitkan namun disetiap kehidupan pasti bakalan ada perpisahan.

*

Jane tersenyum ketika melihat kedua anaknya yang begitu antuasis menatap jalanan untuk menuju ke Seoul.

"Wahh, gedungnya tinggi banget" ujar Jichu dengan mata berbinar binar.

"Iya lah tinggi, tidak pendek sepelti Chu" sambar Lily.

Jichu mendelik "Lily juga pendek ya!"

"Tidak! Lily lebih tinggi dari Chu!" Balas Lily.

Jichu yang tidak terima langsung saja menarik poni kebanggaan adeknya itu. Tidak tinggal diam, Lily ikut menarik rambut Jichu.

"Anak anak, sudah!" Halang Jane berusaha memisahkan keduanya.

Namun si kembar tetap saja tidak peduli. Mata keduanya sudah memerah gara gara rasa perih akibat jambakan itu.

Rose mendengus. Hah~ selalu saja seperti ini "Jisoo Evira Kim, Lalisa Evina Kim!"

Mendengar nama panjangnya yang dipanggil oleh sang Mommy, kedua bocah itu langsung melepaskan jambakan mereka bahkan kini mereka sudah menunduk takut "Mianhe Mommy" kompak keduanya.

"Bukan minta maaf sama Mommy" ujar Rose serius.

Jichu melirik sang adek "Mianhe Lily"

"Mianhe juga Chu Eonnie" ujar Lily.

"Peluk" arah Rose.

Dengan patuhnya si kembar berpelukan bahkan Jichu sudah mengelus kepala sang adek "Sakit?"

Lily menggeleng "Tidak" sahutnya kembali memeluk Jichu dengan semakin erat.

Jane pula hanya tersenyum. Dia senang melihat si kembar yang begitu patuh dengan arahan Rose.

"Jadi itu nama sebenar mereka?"

Rose menatap Jane yang berbicara dengannya "Iya dan Jichu sama Lily hanya panggilan untuk mereka"

Jane menggenggam tangan Rose "Walaupun aku tidak ada disaat mereka lahir, kamu tetap memberikan marga aku untuk mereka. Terima kasih Rosie"

"Sudah lah, tidak perlu bahas soal ini lagi. Yang penting si kembar membesar dengan sehat dan aku harap mereka bisa menjadi hebat seperti Daddy mereka" ujar Rose tersenyum tipis.

"Mereka pasti menjadi hebat seperti aku. Aku akan menjadi Daddy yang bisa mendidik mereka dengan baik" balas Jane beralih menatap si kembar yang sudah tertidur dengan posisi berpelukan.

"Malah tidur" kekeh Rose membaringkan kepala Lily diatas pangkuannya manakala kepala Jichu dibaringkan diatas pangkuan Jane.

*

Beberapa jam kemudian, mereka akhirnya tiba dimansion keluarga Kim. Pak Satpam langsung membukakan pintu gerbang untuk mereka.

"Maaf Tuan Muda tapi ada Nona Naya bersama keluarganya yang memaksa untuk masuk" ujar Pak Satpam.

Jane mendengus. Untuk apa lagi keluarga itu datang menemui dirinya? Bukannya pertunangannya dengan Naya sudah dibatalkan?

"Baiklah Pak. Terima kasih infonya" ujar Jane kepada Pak Satpam.

"Jadi mereka didalam?" Tanya Rose.

"Iya. Kamu tenang saja, biar aku uruskan semuanya" sahut Jane tersenyum tipis.

"Jichu, Lily, bangun" Rose membangunkan kedua anaknya itu.

"Eungh Mommy" rengek Lily.

Dengan segera Rose menggendong Lily keluar dari mobil begitu juga dengan Jane yang menggendong Jichu.

"Kita bakalan tinggal disini?" Tanya Jichu polos.

"Iya sayang. Ini mansion peninggalan Grandpa" sahut Jane.

"Holey!!" Pekik si kembar kesenangan.

"Ayo masuk" Jane akhirnya membawa kedua anaknya bersama calon istrinya itu memasuki mansion.

"Akhirnya kamu pulang!" Sentak Naya yang sudah berada diruang tamu bersama kedua orang tuanya.

Jane menghela nafasnya dengan kasar. Sepertinya masalah yang baru akan segera muncul.


















Reaksi pas lagi rajin mau ngetik tapi ide tiba tiba hilang:

Reaksi pas lagi rajin mau ngetik tapi ide tiba tiba hilang:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Ngomong ngomong, aku malah dapat ide untuk cerita baru😭

Ceritanya gini loh. Jennie itu bayi terus dia dijaga oleh Rosie, kakaknya. Nah, gimana? Seru?

Tekan
   👇

You&Me✅Where stories live. Discover now