-Part 14-

1.2K 221 41
                                    

Sudah hampir 1 jam Yeri berada disana dan akhirnya yeoja itu memutuskan untuk pamit pulang agar tidak mengganggu rencana Jane yang ingin mendapatkan hati Rose kembali.

"Kamu juga tidak mau pulang?" Tanya Rose menatap Jane dengan datar.

"Pulang kemana? Tempat aku adalah disisi anak anak dan istri aku"

Rose terkekeh sinis "Istri? Sejak kapan? Ingat ya, kita itu hanya mantan pacar!"

Tok tok tok

Rose mendengus sebelum berganjak untuk membuka pintu "Oppa?"

"Hai Rose, bisa Oppa masuk?" Tanya sosok cowok yang bisa dipanggil Mark.

Mark dulu adalah pelanggan di toko roti Rose dan dia sering datang ke toko hanya untuk bertemu Rose. Sudah pasti hal itu membuatkan Rose risih namun dia tidak mungkin mengusir pelanggannya bukan?

"Silakan masuk Oppa" ujar Rose berganjak keruang tamu diikuti oleh Mark.

Raut wajah Jane menjadi datar. Dia menatap sosok Mark dengan tatapan yang tajam "Nih cowok naksir Rosie huh"

"Lo siapa?" Tanya Mark bingung.

"Seharusnya gue yang bertanya, lo siapa? Untuk apa lo datang kesini?" Balas Jane ketus.

"Gue kesini untuk ketemu Rose sama calon anak anak gue" sahut Mark percaya diri.

Jane malah tersenyum sinis "Halu lo ketinggian ya. Asal lo tahu, gue Daddy kandung Jichu sama Lily"

"Nde!?" Mark sontak menatap Rose "Apa itu benar? Aku fikir suami kamu sudah meninggal!"

"Dia memang Daddy kandung si kembar. Aku juga tidak pernah bilang kalau dia meninggal bukan?" Ujar Rose dengan santai.

"Tapi kalian sudah bercerai bukan?" Tanya Mark.

"Tidak!" Sambar Jane dengan cepat.

Mark semakin bingung "Tapi kenapa selama ini Rose hanya tinggal bersama anak anaknya?"

"Gue punya kerja diluar kota. Mungkin pas lo datang lo tidak pernah melihat gue" ujar Jane yang sudah pasti berbohong itu.

Mark menghela nafasnya dengan kasar lalu beralih menatap Rose "Rose, aku mau bicara sama kamu. Apa kamu bisa ikut sama aku?"

"Maaf Oppa, aku punya urusan" tolak Rose melirik Jane yang sudah menatapnya dengan tajam.

Mark mendengus "Baiklah" dia beralih menatap Jane "Gue tidak percaya sama lo si tapi gue menghormati keputusan Rose" dia bangkit lalu berganjak pergi dari sana.

"Siapa dia?" Tanya Jane setelah Mark pergi.

"Salah satu pelanggan di toko aku" sahut Rose jujur.

"Aku tidak suka kamu dekat sama dia. Pokoknya kamu harus menjauh dari cowok cowok yang ingin mendekati kamu" ujar Jane posesif.

Rose bersmirk "Itu artinya aku harus menjauh dari kamu. Kamu ingin mendekati aku bukan?"

"Aaaa andwae~" rengek Jane "Maksud aku bukan seperti itu. Kamu tidak boleh menjauh dari aku karena aku calon suami kamu"

Rose memutar bola matanya "Ck, halu"

"Mommy!!"

Teriakan Jichu dari kamar membuatkan mereka bergegas menghampiri si kembar.

"Iya sayang?" Sahut Rose.

Jichu malah terkekeh "Hihi, Lily ngompol"

Mereka sontak menatap kearah Lily yang sudah terisak "Hiks huaaaa"

"Aigo, kenapa menangis hurm?" Tanya Rose mengelus pipi bulat Lily.

"Hiks Lily tidak sengaja. Hiks mianhe Mommy" isak Lily.

"Sudah, tidak apa apa sayang. Ayo kekamar mandi" ajak Rose beralih menggendong Lily.

"Chu juga mau mandi" ujar Jichu bergegas menyusul keduanya.

Jane pula hanya diam didepan pintu kamar. Hatinya menghangat ketika melihat sifat keibuan yang ada didalam diri Rose "Dia memang wanita yang tepat untuk gue" gumamnya.


Setelah selesai memandikan si kembar, mereka sekarang sudah berkumpul dimeja makan untuk menikmati makan siang mereka.

Sejak tadi juga si kembar terus menempeli Jane dengan manjanya.

"Daddy, suapin Jichu" pinta Jichu.

"Lily juga mau!" Sambar Lily.

"Sabar anak anak" secara bergantian Jane menyuapi kedua anaknya itu.

"Daddy juga halus makan. Masakan Mommy enak loh" ujar Jichu.

"Iya Jichu" Jane ikut memakan makanan itu. Dia tersenyum dengan terus menatap Rose "Masih sama seperti dulu, enak" pujinya dan Rose hanya mampu memasang wajah malasnya.

"Daddy" panggil Lily

"Iya Lily?"

"Apa Daddy sudah lama kenal sama Mommy?" Tanya Lily penasaran.

"Ermm sudah lama kok. Apa kalian mau melihat photo Daddy sama Mommy?"

"Mau!" Sahut si kembar dengan kompak.

Jane mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan satu photo kepada sang anak.

"Wahh Mommy cantik banget!" Puji Jichu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wahh Mommy cantik banget!" Puji Jichu

"Hihi pipi Mommy menggemaskan" lanjut Lily.

Rose menatap Jane dengan tatapan yang sulit diartikan "Untuk apa kamu masih menyimpan photo masa lalu kita? Hubungan kita sudah berakhir bukan?"

"Hubungan kita tidak akan pernah berakhir. You're mine, forever mine!" Sahut Jane.

Rose mendengus. Ingin memarahi Jane namun dia tidak ingin kedua anaknya melihat perdebatan mereka.

"Dimana photo pelnikahan Mommy sama Daddy?"

Deg

Pertanyaan dari Jichu membuatkan Rose dan Jane menelan ludah mereka dengan kasar.

"Erm itu, photonya kehapus waktu ponsel Daddy rusak" ujar Jane terpaksa berbohong.

"Yahhhh, Lily sama Chu balu saja ingin melihatnya" ujar Lily sedih.

"Kalau Lily sama Chu ingin melihatnya, bisa kok. Tapi Lily sama Chu harus bilang sama Mommy untuk menikah sama Daddy" ujar Jane melirik Rose dengan jahil.

"Pokoknya Mommy halus menikah sama Daddy!" Teriak Jichu.

"Setuju!" Lanjut Lily ikutan berteriak.

Rose memijit pelipisnya yang mendadak pusing. Astaga. Ingin sekali dia menyentil ginjal cowok didepannya yang sudah memasang wajah polosnya itu.








  Tekan
    👇

You&Me✅Where stories live. Discover now