-Part 15-

1.1K 223 18
                                    

Setelah selesai makan, rumah Rose kedatangan tetamu. Siapa lagi yang berkunjung kalau bukan tetangga yang suka mengurusi hidupnya itu. Jane bersama si kembar tidak ada karena mereka lagi keluar ketaman dan Rose memilih untuk tidak ikut bersama agar kedua anaknya bisa menghabiskan waktu mereka bersama Jane.

Nyonya Jeon bersama Ana datang karena mereka penasaran dengan sosok Jane apalagi waktu itu dia pernah melihat mobil mewah yang dikendarai oleh supir Jane.

"Siapa cowok itu? Kamu membawa cowok masuk kerumah huh?" Sinis Nyonya Jeon.

Rose berusaha sabar "Dia tetamu saya"

"Ah, apa dia membayar kamu? Ck, ternyata ini pekerjaan kamu ya"

"Maksud Ibu apa!? Apa ibu mau bilang kalau saya ini jalang!?"

"Memangnya julukan apa lagi yang cocok untuk kamu?"

"Ibu jangan keterlaluan ya!"

"Kamu berani menantang saya!? Kamu lupa kalau suami saya ini walikota!? Dia bisa saja mengusir kamu dari desa ini!"

"Saya tidak melakukan kesalahan jadi kenapa saya harus diusir!?"

"Saya tidak akan tinggal diam! Lihat saja, kamu akan menyesal" sinis Nyonya Jeon lalu dia menggendong Ana dan kembali kerumahnya.

Rose menghembuskan nafasnya dengan kasar. Huft! Tetangganya itu sering banget menguruskan hidupnya.

*

Ditaman, terlihatlah Jichu sama Lily yang lagi asyik menikmati ice cream yang dibeli oleh sang Daddy.

"Jichu, Lily, bantu Daddy bujuk Mommy dong" pinta Jane.

"Bujuk apa Dad?" Polos Lily.

"Bujuk Mommy kalian untuk ikut Daddy kembali ke Seoul"

"Apa Jichu sama Lily bakalan ditinggal?" Polos Jichu.

"Tidak dong. Kalian juga pasti ikut bersama. Lagian di Seoul itu seru loh. Ada banyak makanan yang enak terus ada tempat yang menarik untuk jalan jalan"

Jichu sama Lily saling tatap "Baiklah Daddy. Chu sama Lily akan berusaha membujuk Mommy" ujar Jichu disetujui oleh sang adek.

"Pintar" Jane mengecup pipi kedua anaknya dengan gemes.

Setelah menghabiskan waktu selama beberapa menit, Jane akhirnya membawa kedua anaknya itu pulang. Mereka hanya berjalan kaki karena jarak taman dan rumah Rose tidak lah terlalu jauh.

"Mommy, kita pulang!" Teriak si kembar.

"Sekarang kalian mandi ya. Chu, jagain adeknya" ujar Rose.

"Alleosso Mommy" sahut Jichu beralih merangkul Lily "Ayo Ly"

"Nee Eonnie" patuh Lily.

"Kamu menginap disini?" Tanya Rose yang tertuju kepada Jane.

"Awalnya aku memang akan menginap disini tapi nanti malam aku punya urusan makanya aku bakalan pergi" jelas Jane.

"Baguslah" ujar Rose.

Jane mendengus "Kamu tidak senang dengan kehadiran aku?"

"Tetangga sudah pada ngomongin kita. Mereka penasaran sama sosok kamu"

"Bilang saja kalau aku suami kamu"

"Apa kamu fikir mereka bodoh? Masa setelah 5 tahun kamu muncul dan mengaku sebagai suami aku?"

"Ya sudah, kamu sama anak anak ikut aku kembali ke Seoul dan kita menikah disana"

"Siapa juga yang mau menikah sama kamu" dengan santainya Rose berganjak memasuki kamar meninggalkan Jane yang memasang wajah cengonya.




Malam harinya, Jane akhirnya berangkat pergi setelah berpamitan dengan calon istri dan kedua anaknya.

Sejujurnya Rose khawatir untuk melepaskan Jane pergi karena sekarang hujan turun dengan derasnya namun dia tidak ada hak untuk menghalang Jane.

"Mommy, apa nanti Daddy kembali?" Tanya Jichu.

"Daddy pasti kembali. Sekarang Daddy lagi punya urusan" sahut Rose mengelus kepala kedua anaknya secara bergantian.

"Mommy, ayo ikut Daddy ke Seoul. Disana selu loh" bujuk Lily.

Rose menatap kedua anaknya secara bergantian "Kalian mau tinggal sama Daddy?"

"Mau!" Sahut si kembar dengan antuasis.

Rose menghela nafasnya dengan kasar. Untuk kali ini dia tidak bisa egois. Anak anak membutuhkan Jane dan sepertinya dia harus menurun ego nya demi kebahagiaan kedua anaknya.

"Baiklah, nanti Mommy ngomong sama Daddy kalian" putus Rose pada akhirnya.

"Holey!!" Pekik si kembar.

Tok tok tok

Secara tiba tiba pintu rumah Rose diketuk secara kasar.

"Kalian tunggu disini" ujar Rose berganjak kearah pintu.

Dibukanya pintu itu dan dahinya sontak mengernyit ketika melihat orang orang yang sudah berkumpul didepan rumahnya bahkan pemilik rumah sewa juga sudah ada disana.

"Apa apa?" Tanya Rose.

"Nah, ini orangnya!" Sambar Nyonya Jeon.

"Maksud Ibu apa?" Bingung Rose.

"Usir saja dia dari sini. Tadi siang dia membawa cowok masuk kerumahnya ini" teriak Nyonya Jeon memanaskan suasana.

"Ibu jangan fitnah ya!" Kesal Rose.

"Fitnah apaan, saya serius loh"

"Cowok yang datang itu adalah Daddy kandung anak anak saya. Apa salah kalau dia datang untuk menemui anak anak!?"

"Halah, bohong saja kamu. Tidak mungkin cowok kaya seperti itu adalah suami kamu" sinis Nyonya Jeon "Palingan juga dia yang membayar kamu" lanjutnya.

"Rose, kamu memalukan saya. Saya menyewakan rumah ini kepada kamu karena saya percaya sama kamu tapi ternyata saya salah" pemilik rumah sewa itu berujar dengan kecewa.

"Bu Ahn, ini semua hanya fitnah. Cowok itu benaran Daddy kandung anak anak saya. Tidak mungkin saya membawa cowok masuk kedalam rumah ini!" Rose tetap saja berusaha menjelaskan semuanya.

"Halah, bohong saja kamu. Mendingan kita usir saja dia" sambar Nyonya Jeon mengompori.

"Iya, kita usir saja dia!"

"Keluar dari sini sekarang!"

"Desa kita tidak butuh jalang!"

"Pergi lo jalang!"

Teriakan dari warga terus kedengaran walaupun didalam derasnya hujan. Jichu dan Lily yang berada didalam rumah hanya mampu saling berpelukan dengan ketakutan.













  Tekan
    👇

You&Me✅Where stories live. Discover now