-Part 18-

1.1K 218 15
                                    

Yeri bersama si kembar kini sudah berada di mall setelah mereka selesai menikmati sarapan mereka.

"Itu tempat apa Onty?" Polos Jichu menatap area bermain anak anak.

"Itu tempat bermain untuk anak anak. Apa kalian ingin bermain disana?"

"Apa boleh?" Wajah si kembar berbinar binar.

"Boleh dong. Ayo" dengan segera mereka memasuki area bermain.

Yeri memilih untuk duduk dicafe yang juga berada didalam area itu agar gampang memantau si kembar yang sudah mula bermain bersama.

"Yer, sorry gue telat!" Somi berlari kecil untuk menghampirinya.

"Lama banget si lo" dumel Yeri.

"Ya maaf. Ngomong ngomong dimana si kembar?"

"Lagi main lah" sahut Yeri.

Somi beralih menatap si kembar yang asyik bermain bersama anak anak yang lain.

"Terus keadaan Rose bagaimana?"

"Jane Oppa akan menjaga dia. Sepertinya dia memang benar benar mencintai Rose si"

"Syukurlah. Akhirnya setelah sekian lama, sandaran Rose muncul" ujar Somi disetujui oleh Yeri.

*

Di kamar hotel, kondisi Rose semakin memburuk. Sejak kepergian Jane, dia terus bolak balik dari kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya bahkan sekarang perutnya sudah terasa nyeri.

"Jichu, Lily" lirihnya memanggil nama sang anak.

Ceklekk

Mendengar pintu kamar hotel yang dibuka membuatkan Rose bernafas lega.

"Rosie, kamu dimana?" Terdengarlah suara Jane yang kebingungan.

"J-Jane" lirih Rose terduduk lemes dilantai dingin kamar mandi.

"Rosie!" Jane bergegas menghampirinya "Kenapa?"

Rose menggeleng dengan terisak kecil. Untuk berbicara saja dia seakan sudah tidak punya tenaga.

"Kita kerumah sakit sekarang!" Jane yang sudah panik langsung menggendong Rose ala bridal style. Tidak lupa juga dia melepaskan infus dari tiangnya lalu dia membawa wanitanya itu kemobil.

"Pak Han, kerumah sakit sekarang" arahnya.

"Baiklah Tuan Muda!" Pak Han menghidupkan mobil lalu menjalankan mobil itu menuju kerumah sakit.

"S-sakit" lirih Rose bersandar lemes didada Jane.

"Maafkan aku" lirih Jane hampir menangis. Andai saja dari awal dia membawa Rose kerumah sakit, pasti keadaan Rose tidak akan separah ini, fikirnya.

Beberapa menit kemudian mereka akhirnya tiba dirumah sakit. Dengan segera Jane menggendong Rose dan membawa wanita itu memasuki rumah sakit "Panggilkan Dokter Joshua!"

"Baiklah!" Para suster juga bergegas mendorong brankar menghampiri mereka.

Setelah Jane membaringkan Rose diatas brankar, wanita itu akhirnya didorong memasuki ruangan UGD.

"Jane-ssi" Dokter Joshua menghampiri Jane.

"Dok, tolong Rose" pinta Rose.

Dokter Joshua mengangguk dan bergegas memasuki ruangan UGD.

Jane mengusap wajahnya dengan kasar. Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Yeri untuk mengabarkan tentang kondisi Rose.

*

You&Me✅Where stories live. Discover now