-Part 21-

1K 207 10
                                    

Kini Jane bersama kedua anaknya dan juga calon istrinya sudah berkumpul diruang tamu bersama keluarga Naya.

Suasana begitu canggung bagi Rose karena sedari tadi keluarga Naya terus menatapnya dengan sinis.

"Apa lagi yang kalian inginkan?" Tanya Jane tanpa basa basi.

"Untuk apa kamu membawa wanita itu kesini?" Tanya Hana.

"Rose ini calon istri aku dan aku akan menikahi dia dalam waktu yang terdekat" ujar Jane.

"Terus siapa kedua bocah itu?" Tanya Naya.

"Ini Jichu sama Lily, mereka anak kandung aku"

"Mwoya!? Jangan bercanda Jane! Tidak mungkin mereka anak kamu!" Sentak Naya.

"Mereka memang anak kandung aku" ujar Jane tenang.

"Bisa saja wanita ini hamil anak cowok lain. Kamu tidak perlu bertanggungjawab dengan mengurus kedua anak haram itu" sambar Danny.

"Cukup Om!" Sentak Jane "Aku menghormati Om karena Om adeknya Daddy aku tapi kali ini Om sudah keterlaluan! Mereka berdua memang anak kandung aku dan Rose bukan wanita murahan!" Marahnya.

"Mommy" Jichu sama Lily melirih ketakutan. Mereka langsung memeluk sang Mommy dengan erat.

"Rosie, kamu bawa Lily sama Jichu kekamar saja ya. Kamarnya dilantai atas disamping kanan" ujar Jane.

Rose mengangguk patuh "Ayo Jichu, Lily" dia langsung menggandeng kedua anaknya menuju kelantai atas.

Setibanya dikamar, kedua bocah itu didudukkan diatas kasur. Raut wajah keduanya juga kelihatan sedih.

"Anak anak Mommy kenapa hurm?" Tanya Rose menyamakan tingginya dengan sang anak.

"Apa meleka benci sama kita?" Tanya Jichu sedih.

"Telus anak halam itu apa?" Lanjut Lily.

Rose tersenyum tipis "Mereka tidak marah kok. Mereka hanya lagi ngobrol sama Daddy. Dan soal anak haram itu, kalian tidak perlu fikirkan. Kakek tadi hanya bercanda. Jichu sama Lily memang anak Mommy sama Daddy" ujarnya.

"Mommy halus janji kalau Mommy tidak akan tinggalin Jichu sama Lily ya" ujar Jichu menatap sang Mommy dengan mata berkaca kaca.

Deg

Rose menelan ludahnya dengan kasar. Dia ingin berjanji namun dia tidak yakin kalau dia bisa menepati janjinya itu gara gara penyakit yang bersarang ditubuhnya.

"Kenapa Mommy diam? Apa Mommy akan pelgi tinggalin Lily sama Chu? Kalau begitu, Lily mau kembali kelumah yang dulu saja agal kita bisa tinggal belsama. Lily tidak mau tinggal disini kalau Lily halus kehilangan Mommy" ujar Lily yang sudah mengeluarkan air matanya.

"Jichu, Lily, dengarin Mommy" Rose mengelus pipi kedua anaknya dengan lembut "Kita tidak bisa kembali kerumah yang dulu karena rumah itu bukan milik kita. Kita bakalan tinggal disini bersama Daddy. Dan Mommy tidak akan meninggalkan kalian. Tapi Chu sama Lily juga harus berjanji sama Mommy kalau kalian tidak akan meninggalkan Mommy disaat Mommy membutuhkan kalian ya"

Jichu sama Lily sontak memeluk Rose dengan erat "Kita tidak akan meninggalkan Mommy. Kita sayang Mommy"

Setetes air mata Rose mengalir keluar. Dia mati matian berusaha menahan isakannya "Mommy juga sayang kalian"

Tanpa mereka sedari, ada sosok Jane yang memantau mereka dari balik pintu. Cowok itu bahkan sudah meneteskan air matanya "Daddy janji akan berusaha mencari cara untuk menyembuhkan Mommy kalian" gumamnya menghapus air matanya dengan kasar.

"Jichu, Lily" dia berganjak memasuki kamar dan menghampiri kedua anaknya.

"Daddy" lirih si kembar.

"Kenapa sedih hurm?" Tanya Jane menyamakan tingginya dengan sang anak.

"Jichu sama Lily hanya takut kehilangan Mommy" ujar Jichu dengan jujur.

Jane tersenyum tipis "Mommy pasti tidak akan meninggalkan kalian" ujarnya beralih menatap Rose dengan penuh cinta.

"Apa mereka sudah pulang?" Tanya Rose.

Jane mengangguk "Nanti aku ceritakan" ujarnya.

"Mommy, Chu ngantuk" ujar Jichu mengucek matanya.

"Lily juga" ujar Lily.

"Ayo tidur" Jane bangkit lalu menggendong kedua anaknya itu secara bersamaan.

Dengan segera kedua bocah itu menyandarkan kepala mereka dipundak sang Daddy. Hah~ nyaman sekali.

"Tidur ya cantik" bisik Jane

Tidak butuh waktu yang lama, si kembar sudah dijemput kealam mimpi membuatkan Jane mula membaringkan mereka dikasur lalu menyelimuti keduanya.

"Ayo bicara di balkon" ujar Jane menggandeng Rose menuju kebalkon kamar.

Angin yang menyegarkan langsung menerpa mereka yang sekarang sudah duduk dibangku.

"Apa mereka tetap melanjutkan pertunangan kalian?" Tanya Rose penasaran.

Jane menggeleng "Sebelum aku mencari kamu ke Ansan, aku sudah memutuskan pertunangan itu. Lagian Naya setuju sama pertunangan itu juga gara gara perjanjiannya sama Daddy"

"Perjanjian apa?"

"Daddy akan memberikan setengah dari kekayaan ini untuk Naya makanya Naya setuju"

"Terus sekarang bagaimana?"

Jane menggenggam tangan Rose "Aku akan membicarakan semua ini sama pengacara Daddy. Tidak apa apa aku kehilangan harta daripada aku harus kehilangan kamu sama anak anak. Kalian adalah harta yang lebih berharga untuk aku"

"Jane, aku penyakitan. Ak-"

"Rosie" potong Jane "Kita sudah pernah bahas soal ini bukan? Penyakit kamu bukan halangan untuk kebahagiaan kamu. You deserve to be happy. Dan aku akan menjadi salah satu alasan untuk kebahagiaan kamu. Aku mencintai kamu. Teruslah bertahan dan jangan tinggalin aku sama anak anak ya"

Rose tersenyum haru "Aku akan berusaha" ujarnya yang bertekad untuk sembuh demi Jane bersama kedua anak kembar mereka.












Spoiler untuk cerita baru Baby Nini sudah aku publish. Ayo mampir semuanya.

Judulnya "Angel Without Wings"





Tekan
   👇

You&Me✅Where stories live. Discover now