-Part 31-

716 142 4
                                    

Kondisi Rose sudah beransur membaik dan sekarang dia sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Kamu istirahat saja. Biar aku memantau anak anak" ujar Jane mengusap kepala Rose.

"Aku mau disini saja sama kalian" ujar Rose yang sudah nyaman bersantai diruang tamu mansion bersama keluarga kecilnya itu.

"Mommy tidak sakit lagi bukan?" Tanya Jichu.

Rose tersenyum "Mommy baik baik saja kok" ujarnya

Ding dong~

"Siapa yang datang?" Tanya Rose.

"Biar aku saja" Jane bangkit lalu berganjak kearah pintu mansion.

Dibukanya pintu mansion itu dan dia sontak kaget ketika melihat sosok yang berdiri didepannya "Leona? Kamu ngapain kesini!?"

"Sekertaris kamu bilang kalau kamu libur gara gara menjaga istri kamu yang sakit. Aku hanya ingin membesuk istri kamu dan menjelaskan salah faham yang terjadi waktu itu" ujar Leona.

"Tapi-"

"Jane, percaya saja sama aku. Aku tidak ada niat yang buruk kok" potong Leona.

Jane menghela nafasnya dengan kasar "Areosso. Silakan masuk"

Dia kembali menghampiri Rose diikuti oleh Leona dibelakangnya.

"Sayang, ini Leona ingin membesuk kamu" ujar Jane.

"Hai, aku Leona. Jane pasti sudah ngomong sama kamu soal aku bukan? Jangan salah faham, aku hanya sahabat Jane" ujar Leona.

Rose tersenyum tipis "Aku tahu kok. Silakan duduk" walaupun dia masih kesal sama sosok Leona, dia tetap saja harus berlaku sopan.

"Terima kasih" Leona berganjak duduk disofa "Bagaimana kondisi kamu?"

"Sudah mendingan" sahut Rose.

Leona beralih menatap si kembar yang juga menatap kearahnya dengan tatapan yang bingung "Hai anak anak, Tante ini sahabat Daddy kalian. Nama kalian siapa?"

"Aku Jichu dan ini adek aku, Lily" sahut Jichu.

"Kalian imut sekali" puji Leona "Sebelum kesini, Tante sudah membelikan coklat untuk kalian loh" dia mengeluarkan dua coklat dari tasnya dan memberikannya kepada si kembar.

Dengan senang hati si kembar menerima coklat itu "Terima kasih Tante" kompak keduanya.

"Iya sayang" sahut Leona.

Rose hanya menatap pemandangan itu dengan tatapan yang sulit diartikan "Sepertinya dia cocok menjadi Ibu buat Jichu sama Lily" batinnya tersenyum miris.

"Chu sama Lily mau main dibelakang ya" ujar Jichu kepada Rose.

"Ingat, jangan berantem" ujar Rose.

Jichu mengangguk lalu menggandeng sang adek pergi dari sana.

"Rose, sebelum itu aku mau minta maaf sama kamu. Tolong jangan salah faham atas apa yang sudah kamu lihat di perusahan waktu itu. Sudah bertahun tahun aku tinggal di LA dan itu sudah menjadi kebiasaan aku untuk mencium pipi seseorang makanya aku mencium pipi Jane waktu itu. Aku minta maaf karena bikin kamu merasa tidak nyaman. Aku janji tidak akan mengulangi kejadian yang sama lagi" ujar Leona merasa bersalah.

"Kamu tidak ada perasaan sama suami aku?" Tanya Rose tanpa basa basi.

"Rosie" tegur Jane.

Namun Rose tidak peduli. Dia menatap Leona dengan serius "Kalau kamu bisa menerima Jichu sama Lily seperti anak kandung kamu sendiri, aku akan mengizinkan Jane untuk menikahi kamu"

"Aku memang mencintai Jane"

Deg

Jane menelan ludah mereka dengan kasar ketika mendengar pengakuan dari Leona.

"Tapi itu dulu" lanjut Leona "Sekarang aku sudah menemukan sosok yang benar benar aku cintai kok. Jadi kamu tenang saja. Aku tidak akan mengambil Jane dari kamu" ujarnya yang mampu membuatkan Jane bernafas lega.

"Sayang sekali. Aku bahkan berharap kamu bisa menjaga dan menyayangi anak anak aku" keluh Rose.

Dahi Leona mengernyit "Memangnya ada apa?"

"Aku sakit, kanker darah dan aku harus mencarikan orang yang bisa menggantikan posisi aku di keluarga ini" walaupun cukup sulit, Rose harus berusaha menerima semuanya dengan ikhlas. Dia akan berusaha ikhlas untuk posisinya digantikan.

Leona menggenggam tangan Rose "Aku yakin tidak ada siapa siapa yang bisa menggantikan posisi kamu dihati Jane. Anak anak kamu juga pasti hanya butuh kamu. Kamu pasti bisa bertahan. Aku yakin kamu bisa sembuh" ujarnya memberi semangat.

"Leona benar. Tidak akan ada siapa siapa yang bisa menggantikan posisi kamu dihati aku" sambar Jane "Rosie, walaupun sesuatu terjadi dimasa depan, aku tidak akan pernah menggantikan posisi kamu. Percaya sama aku ya" lanjutnya.

Rose menghela nafasnya dengan kasar lalu dia mengangguk walaupun dia merasa ragu dengan dirinya sendiri.

"Sepertinya kalian butuh waktu berdua. Aku pamit duluan ya" Leona bangkit dan bergegas pergi dari sana.

"Kenapa kamu ngomong seperti itu?" Tanya Jane setelah Leona pergi.

"Aku hanya ingin mencari sosok yang cocok untuk menggantikan posisi aku. Aku takut kamu sama si kembar kenapa napa kalau aku pergi suatu hari nanti" ujar Rose dengan sendu.

Jane beralih duduk disamping Rose. Dibawanya sang istri kedalam dakapannya "Rosie, dengarin aku. Aku tidak akan pernah mencari pengganti kamu. Aku mencintai kamu, hanya kamu! Jangan pernah meragukan cinta aku ya"

Rose menenggelamkan mukanya diceruk leher Jane "Maafkan aku" lirihnya.

"Tidak apa apa. Aku faham kalau kamu lagi banyak fikiran. Mendingan sekarang kamu istirahat" Jane beralih menggendong Rose lalu dia membawa istrinya itu kekamar.










Tekan
   👇

You&Me✅Where stories live. Discover now