-Part 32-

773 158 26
                                    

Hari demi hari berlalu dan Leona sering berkunjung ke mansion mereka dengan alasan ingin bermain bersama si kembar. Hal itu sudah pasti membuatkan Jane sama Rose merasa curiga.

"Jichu, Lily, Tante ada belikan boneka baru buat kalian loh" ujar Leona menghampiri si kembar.

"Woahh boneka!" Pekik si kembar kesenangan "Terima kasih Tante"

"Iya sayang" sahut Leona mencubit pipi kedua anak Rose itu dengan gemes.

"Leona, bisa kita bicara?" Tanya Rose.

Leona tersenyum "Mau bicara soal?"

"Jichu, Lily, kalian main dikamar ya" ujar Jane.

"Okay Daddy" Lily dengan antuasisnya menarik tangan sang Kakak untuk kekamar mereka.

Kini diruang tamu hanya ada sosok Rose, Jane bersama Leona yang terus menampilkan senyumannya itu.

"Leona, aku tahu kamu itu sahabat aku tapi aku merasa aneh sama sikap kamu" ujar Jane tanpa basa basi.

Dahi Leona mengernyit "Aneh kenapa?"

"Kamu sering berkunjung kesini. Aku tidak masalah kalau kamu kesini untuk bermain bersama si kembar tapi aku fikir kamu pasti kesini gara gara Jane bukan? Kamu suka sama suami aku?" Sambar Rose.

Leone beralih duduk disamping Rose lalu secara tiba tiba dia memegang tangan Rose "Asal kamu tahu, Jane tidak pantas untuk kamu. Mendingan kamu cerai saja sama dia" ujarnya serius.

"Leon, maksud kamu apa!?!" Marah Jane "Apa kamu fikir kamu yang pantas untuk aku huh?" Lanjutnya.

"Maksud kamu?" Tanya Leona.

"Aku tahu kamu suka sama aku bukan? Apa kamu fikir dengan cara kamu menjelekkan aku didepan Rose itu bisa bikin Rose meminta cerai dari aku?" Marah Jane.

"Sepertinya kamu salah faham" ujar Leona "Aku mencintai Rose, bukan kamu"

"Nde!?!"

Jane dan Rose saling tatap dengan tatapan kaget mereka. Plot twist apaan ini? Jadi selama ini Leona mencintai Rose, bukan Jane!

"Kamu jangan bercanda!" Ujar Rose dengan serius.

"Aku tidak bercanda Rose. Waktu pertama kali aku melihat kamu di perusahan Jane, aku sudah jatuh cinta sama kamu. Aku serius sama perasaan aku. Aku janji bisa menjadi pasangan yang baik untuk kamu. Kamu bisa cerai sama Jane dan aku akan menjaga kamu sama anak anak" ujar Leona tanpa ragu.

Rose melepaskan genggaman tangan Leona. Wanita ini bahkan sudah bergidik ngeri dengan yeoja didepannya itu.

"Kita sama sama wanita" ujar Rose.

"Itu bukan masalah" balas Leona santai.

Jane menghela nafasnya dengan kasar. Leona membesar di negara yang berbeda makanya pola pemikirannya juga sudah berubah. Ck, merepotkan, fikir Jane.

"Leon, kamu jangan aneh aneh ya. Rosie istri aku dan dia tidak akan bersama kamu!" Tegas Jane.

"Jane, aku sahabat kamu bukan? Mengalah ya. Aku cinta banget sama istri kamu" mohon Leona.

Jane berdecak kesal. Dia bangkit dan menarik tangan Leona "Mendingan kamu pergi" dengan kasarnya dia membawa Leona kearah pintu.

"Kamu jahat Jane! Kamu memisahkan aku bersama orang yang aku cintai!" Teriak Leona meronta ronta

"Pulang dan jangan pernah mencari istri aku lagi!" Sentak Jane.

Blam!!

Ditutupnya pintu mansionnya itu dengan keras meninggalkan Leona yang terus berteriak didepan pintu.

"Aku merinding" ujar Rose dengan tatapan kosongnya.

Jane mengusap wajahnya dengan kasar "Gila tuh orang. Aku fikir dia sukanya sama aku eh malah kecantol sama kamu" ujarnya berganjak duduk disamping Rose.

"Ternyata benar ya, pesona kamu memang tidak bisa diragukan makannya ramai yang jatuh cinta sama kamu" lanjut Jane.

Rose tersenyum menggoda "Tapi tetap saja aku kecantolnya sama kamu, Jennie nya aku"

"Urghhh gemes sekali" Jane beralih mengecup pipi gembul Rose berkali kali membuatkan istrinya itu tertawa geli.

"Sepertinya kita turun diwaktu yang salah" ujar Jichu yang berdiri diatas tangga bersama sang adek.

"Euwww, Daddy bucin sekali" ujar Lily kelihatan geli.

"Daddy kita memang bucin" lanjut Jichu dengan sedikit keluhan.

"Samperin mereka yuk" ujar Lily menggandeng Jichu untuk menghampiri orang tua mereka.

"Stop bucin Dad!" Ujar Jichu.

"Kenapa? Kamu cemburu?" Tanya Jane menatap sang anak dengan senyuman menggoda.

"Iya cemburu! Mommy hanya milik Chu sama Lily, bukan milik Daddy" balas Jichu beralih memeluk Rose disusul oleh Lily.

"Mommy kalian milik Daddy" ujar Jane yang ingin menjahili sang anak.

"No! Mommy milik Lily sama Chu" balas Lily.

Jane terkekeh kecil "Baiklah baiklah" ujarnya memilih untuk mengalah.

"Besok kalian masih libur bukan?" Tanya Jane yang diangguki oleh si kembar "Bagaimana kalau kita jalan jalan?"

"Jalan jalan? Kemana Dad!?" Tanya Jichu antuasis.

"Kita makan malam diluar" ujar Jane.

"Yeayyy jalan jalan!" Pekik Lily dengan senang.

"Ayo Ly kita kekamar. Kita harus memilih baju yang cocok untuk nanti malam" ajak Chu.

"Ayo Eonnie" sahut Lily lalu mereka bergandengan untuk menuju kekamar mereka.

Jane merangkul pinggang sang istri "Anak anak senang banget ya"

"Akhir akhir ini Oppa sibuk sama urusan perusahan Oppa makanya Oppa tidak punya banyak waktu sama mereka. Jadi sekarang mereka senang deh karena dibawa jalan jalan sama Oppa" ujar Rose meletakkan kepalanya dipundak sang suami.

"Aku akan berusaha mengurangkan jadual aku agar bisa menemani kamu sama anak anak" ujar Jane "Ngomong ngomong, kamu yakin tidak ingin melanjutkan perawatan kamu lagi?"

Raut wajah Rose berubah menjadi sendu "Untuk apa? Aku bahkan tidak yakin kalau aku bisa sembuh"

"Rosie" sambar Jane dengan cepat "Kamu harus sembuh. Aku tidak ingin ditinggal oleh kamu"

"Oppa masih muda. Aku yakin banyak cewek diluar sana yang mengantri untuk menjadi istri Oppa"

"Ini kisah hidup kita. Kisah cinta antara aku sama kamu. Jadi hanya ada kisah cinta kita berdua. Tidak ada yang lain bahkan hati aku tidak bisa menerima mana mana wanita kecuali kamu. This is our love story. You and Me. Forever"












Plot twist gak??😃




Tekan
  👇

You&Me✅Where stories live. Discover now