-Part 24-

936 187 14
                                    

Mendengar keributan yang terjadi membuatkan Bibi Son bergegas kelantai atas menghampiri si kembar "Astaga Jichu" dengan segera wanita paruh baya itu menggendong Jichu yang sudah menangis.

"Hiks huaaaaa Lily jahat" isak Jichu.

"Apa yang sakit hurm?" Tanya Bibi Son khawatir.

"Hiks jidat Chu sakit. Hiks tadi Lily pukul Chu telus Chu nyungsep bawah kasur" jelas Jichu yang masih saja menangis.

Lily sang pelaku pula hanya memasang wajah polosnya "Hihi Chu nyungsep" kurang ajar sekali nih adek. Kekeke>_<

"Hiks huaaaa Mommy" tangisan Jichu semakin keras gara gara ledekan dari sang adek.

Bibi Son kelihatan khawatir ketika menyadari ada satu benjolan kecil dijidat Jichu "Bibi obatin ya" dia mendudukkan Jichu diatas kasur lalu bergegas mengambil kotak p3k.

"Hiks pelan pelan Bi" ujar Jichu sesenggukan ketika Bibi Son mula mengoles obat dijidatnya.

"Iya Jichu" sahut Bibi Son. Setelah selesai mengoles obat, dia memakaikan plaster bagi menutup benjolan itu.

"Ada apa ini?" Tanya Jane memasuki kamar bersama sang istri.

"Jidat Jichu kenapa?" Tanya Rose.

"Maaf Tuan, Nyonya, tadi jidat Jichu luka waktu main sama Lily" ujar Bibi Son.

"Ya sudah, tidak apa apa Bi. Bibi bisa lanjut kerja" ujar Rose.

Bibi Son mengangguk lalu berganjak keluar dari sana.

"Hiks Mommy, Lily jahat" adu Jichu yang masih sesenggukan.

"Apa yang terjadi hurm? Coba ngomong sama Mommy" ujar Rose berganjak duduk disamping kedua anaknya.

"Tadi Lily pukul Chu pakai bantal telus Chu jatuh dali kasul" jelas Jichu.

"Hihi Chu nyungsep bawah kolong kasur loh" lanjut Lily terkekeh.

"Mommy~" rengek Jichu menyembunyikan mukanya diceruk leher sang Mommy.

Rose menghela nafasnya dengan kasar "Lily " panggilnya "Kalau Lily bikin salah, apa yang harus Lily lakukan hurm?"

Lily menunduk "Mianhe"

"Minta maaf sama Chu"

Lily merangkak mendekati sang Kakak "Chu" panggilnya menoel pundak Jichu.

Namun Jichu tidak peduli. Dia masih menenggelamkan mukanya diceruk leher Rose "Lily jahat. Chu mau punya adek yang lain saja!"

"Chu Eonnie, maafin Lily" ujar Lily sedih.

"Chu, lihat Lily. Dia sudah mau menangis loh" bujuk Rose.

Mendengar kata kata sang Mommy, Jichu langsung membalikkan badannya untuk menatap sang adek "Lily jangan nangis. Chu sudah tidak malah kok"

Mata Lily berkaca kaca "Benalan ya? Chu tidak mau punya adek lagi selain Lily?"

"Iya. Hanya Lily adeknya Jichu" sahut Jichu menepuk pundak sang adek dengan pelan.

"Hiks Lily sayang Chu" air mata Lily akhirnya keluar. Bocah itu langsung beralih memeluk Kakak kembarnya dengan erat "Hiks jangan tinggalin Lily ya"

"Chu tidak akan tinggalin Lily " sahut Jichu mengelus kepala sang adek.

Jane menatap haru pandangan didepannya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jane menatap haru pandangan didepannya itu. Ah, kedua anaknya benar benar menggemaskan.

"Mommy, Chu mau bobo" ujar Jichu mengucek matanya.

"Kalau Chu bobo, Lily juga mau bobo" ujar Lily.

"Sebentar ya, biar Mommy siapkan susu kalian" ujar Rose.

"Rosie, biar aku saja" halang Jane.

Dahi Rose mengernyit "Memangnya kamu bisa?"

"Hey come on. Aku ini hot Daddy, pasti bisa" sahut Jane percaya diri "Sebentar ya anak anak" dengan segera pria ini berganjak kedapur.

"Mommy, ayo sini" ajak Jichu agar sang Mommy ikut rebahan.

Rose ikut membaringkan dirinya ditengah diantara kedua anaknya "Jichu, Lily, Mommy mau ngomong sesuatu sama kalian. Bisa dibilang kalau ini adalah permintaan Mommy" ujarnya mengelus kepala kedua anaknya yang sudah menjadikan perutnya sebagai bantalan.

"Mommy mau minta apa? Lily tidak punya uang" ujar Lily dengan polos.

Rose terkekeh kecil "Tidak sayang, Mommy tidak butuh uang dari kalian. Mommy hanya ingin kalian berjanji sama Mommy"

"Janji apa Mom?" Tanya Jichu.

"Kalian harus berjanji kalau kalian akan saling menjaga dan menyayangi untuk selama lamanya. Jaga hubungan persaudaraan kalian ini. Jangan putuskan hubungan persaudaraan kalian. Kalian berdua tidak bisa dipisahkan walaupun setelah kalian dewasa nanti kalian bakalan menikah"

"Jichu janji Mom"

"Lily juga janji"

Rose tersenyum "Baguslah. Mommy percaya sama kalian. Dan kalian juga harus berjanji sama Mommy kalau kalian akan menjaga Daddy kalian dengan baik setelah dia tua ya"

"Baiklah Mommy" sahut si kembar dengan kompak.

"Daddy kembali" Jane menghampiri mereka dengan membawa 2 susu botol milik si kembar "Ini susu kalian"

"Telima kasih Daddy" dengan segera si kembar itu mencicipi rasa susu yang dibikin oleh sang Daddy.

"Enak bukan?" Tanya Jane antuasis.

"Hurm hambal. Tidak ada lasa" ujar Jichu jujur.

"Susu yang dibikin sama Mommy lagi enak" lanjut Lily.

Rose terkekeh kecil ketika melihat wajah cemberut sang suami.

"Tapi masih bisa diminum kok" ujar Jichu yang tidak tega melihat wajah sang Daddy.

"Betul" sambar Lily.

"Ya sudah, habiskan susu kalian terus tidur ya" ujar Rose mengelus kepala kedua anaknya.

Setelah beberapa menit, kedua botol susu itu sudah menjadi kosong bahkan sikembar juga sudah tertidur. Dengan segera Jane membaiki posisi tidur kedua anaknya.

"Kamu juga tidur saja" ujar Jane.

"Aku harus menyiapkan makan siang" ujar Rose.

"It's okay Rosie. Ada Bibi Son kok. Kamu istirahat saja ya" ujar Jane mengelus kepala sang istri.

"Peluk~" pinta Rose dengan manja.

Jane terkekeh kecil. Setelah memindahkan kedua anaknya kesamping dinding, dia bergegas ikut berbaring disamping Rose. Dengan segera wanita kesayangannya itu masuk kedalam dakapannya "Nyaman" gumam Rose.

"Istirahat ya cantik" bisik Jane mengelus surai Rose dengan lembut.











Tekan
   👇

You&Me✅Where stories live. Discover now