-Part 28-

775 169 22
                                    

Tidak melakukan apa apa dimansion membuatkan Rose merasa bosen karena semua pekerjaan dimansion dilakukan oleh Bibi Son. Jane tidak membiarkan Rose melakukan pekerjaan dimansion kecuali memasak karena dia tidak mau istrinya itu capek dan itu bisa membuatkan kondisi Rose drop.

"Bi, aku akan ke perusahan Jane untuk menghantar makan siang ya" ujar Rose.

"Baiklah Nyonya" sahut Bibi Son.

Rose akhirnya berganjak pergi dari mansion dengan menggunakan taksi yang sudah dipesan olehnya itu. Kali ini dia tidak memberitahu Jane duluan karena dia ingin memberikan kejutan untuk sang suami.

*

Di perusahan, terlihatlah Jane yang terus tertawa ketika mengobrol dengan seorang yeoja didalam ruangan kerjanya.

"Aku masih ingat kalau dulu kamu cuek banget" ujar Leona.

Jane terkekeh kecil "Aku memang cuek orangnya"

"Iya si. Kamu cuek sama orang yang belum kamu akrab. Tapi aku suka sama kamu yang sekarang. Lebih bersikap hangat"

"Ngomong ngomong, bagaimana sama kehidupan kamu? Kita sudah tidak bertemu selama hampir 16 tahun juga ya. Aku bahkan kaget dengan kedatangan kamu kesini"

"Apa kamu tidak melihat media huh? Aku sudah menjadi seorang model"

"Jjinja? Daebak!"

"Terus bagaimana sama kehidupan kamu?"

Jane tersenyum "Aku sudah menikah dan punya 2 anak kembar"

Raut wajah Leona berubah "M-Menikah?" Ulangnya.

"Iya. Aku pacaran sama istri aku selama hampir 5 tahun terus ada kejadian yang bikin aku kehilangan dia tapi sekarang aku sudah kembali mendapatkan dia bahkan aku mendapatkan anak anak aku" jelas Jane.

Leona tersenyum palsu "Aku fikir kamu masih ingat sama janji kamu yang dulu"

"Janji?" Ulang Jane bingung.

"Janji untuk menikahi aku"

Deg

Flashback on

"Leona bawa kue?" Tanya Jane melirik makanan Leona.

"Iya tadi pagi dibikin sama Mommy. Mommy juga bikin kue buat Jane kok. Ayo dimakan"

"Wahhh terima kasih ya" dengan senang hati Jane memakan kue itu "Erm enak"

"Nanti pas Leona gede, Leona bakalan belajar bikin kue sama Mommy dan Leona janji akan bikin kue untuk Jane"

"Yeayy! Jane tidak sabar untuk memakan kue buatan Leona. Tapi Leona juga harus pintar memasak loh. Leona itu cewek"

"Memangnya kalau Leona pintar memasak, Jane mau menikah sama Leona?"

Jane mengangguk polos "Mau! Heheh Jane suka sama Leona"

"Baiklah. Leona akan belajar memasak untuk Jane"

"Nanti gede Jane janji akan menikahi Leona"

Flashback off

Jane menatap Leona dengan tatapan bersalah "Apa kamu masih berharap sama janji itu?"

Leona terkekeh kecil "Ya tidak lah. Lagian itu hanya omongan anak anak. Waktu itu juga kita sama sama polos" ujarnya berusaha terlihat santai walaupun nyatanya dia merasa kecewa.

"Ah, syukurlah" Jane bernafas lega "Maaf ya. Jujur aku bilang kalau dulu aku memang mencintai kamu tapi sekarang aku sudah mencintai istri aku"

"It's okay Jane, aku mengerti. Tapi, kita masih bisa menjadi sahabat bukan?"

"Why not? Kita akan menjadi sahabat untuk selamanya"

"Jadi, bisa aku mencium kamu?"

"Nde!?"

Leona terkekeh kecil "Ciuman sebagai sahabat kok. Dulu juga aku sering mencium pipi kamu bukan?"

"Tapi-"

"Aku sahabat kamu bukan?" Potong Leona.

Jane mengangguk lalu menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah, kamu bisa"

Leona tersenyum dan dia langsung beralih mengecup pipi Jane.

Bersamaan dengan itu, pintu ruangan Jane dibuka dan masuklah sosok Rose yang kelihatan kaget.

"Rosie!?" Jane juga tidak kalah kagetnya. Dengan buru buru dia bangkit lalu menghampiri sang istri "Kenapa tidak bilang kalau kamu mau kesini?"

"Kenapa? Agar aku tidak tahu apa yang kamu lakukan dibelakang aku?" Datar Rose.

"Rosie, kamu salah faham. Itu Leona, sahabat aku. Sudah dari kecil aku temanan sama dia" jelas Jane.

"Aku memang sahabat Jane kok" timpal Leona.

Rose tidak peduli dengan sosok yeoja itu. Dia hanya menatap Jane "Ini makan siang kamu. Aku harus menjemput si kembar sekarang" setelah meletakkan bungkusan makanan diatas meja, Rose langsung pergi dari sana.

"Rosie!" Panggil Jane ingin mengejar sang istri namun Leona menghalangnya.

"Jane, biarkan dia sendirian. Dia pasti butuh waktu sendiri" ujar Leona.

Jane mengusap wajahnya dengan kasar "Aku tidak mau dia salah faham"

"Iya, aku tahu kok. Tapi kalau dia mencintai kamu, dia harus percaya sama kamu bukan? Apa dia tidak percaya sama suaminya sendiri?" Hurmm, sepertinya cewek ini sudah mula memanaskan suasana.

"Tenang saja Jane. Mendingan sekarang kita melanjutkan obrolan kita yang tadi. Aku yakin istri kamu bakalan baik baik saja" lanjut Leona dan Jane hanya mampu mengangguk pasrah.

*

Didalam taksi, Rose mati matian berusaha menahan tangisannya. Dia tidak ingin tangisannya itu dilihat oleh siapa siapa pun termasuklah supir taksi.

Hati siapa yang tidak akan sakit ketika melihat orang yang dia cintai dicium oleh orang lain hurm? Jika benar Jane sama cewek itu hanya sebatas sahabat, Rose masih bisa menerimanya namun dia tidak bisa menerima jika cewek yang menjadi sahabat Jane itu mencium Jane.

"Non, kita sudah tiba" ujar supir taksi.

"Baiklah Pak, tunggu sebentar ya" Rose berganjak keluar dari taksi lalu menghampiri anak anaknya yang sudah menunggu di pos satpam.

"Jichu, Lily"

"Mommy!" Si kembar berlari menghampirinya.

"Ayo kita pulang" ajak Rose membawa anak anaknya memasuki taksi.

"Loh, Daddy kemana?" Bingung Jichu.

"Pekerjaan Daddy lagi banyak jadi Daddy tidak bisa menjemput kalian" bohong Rose dan untung sekali kedua anaknya percaya.














Tuh buat yang pengen Rose sama Jane berantem 😂



Tekan
  👇

You&Me✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant