Page fiveteen - A Deep Secret

17 6 2
                                    


°°°

"Apa pun bayarannya! Jadi tolong Anda pertimbangkan permintaan saya dan Istri saya! Anda tidak perlu khawatir dengan bayaran yang akan Anda terima, saya dan Istri tentu saja akan membayar dengan bayaran yang paling tinggi di muka bumi asalkan Anda...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa pun bayarannya! Jadi tolong Anda pertimbangkan permintaan saya dan Istri saya! Anda tidak perlu khawatir dengan bayaran yang akan Anda terima, saya dan Istri tentu saja akan membayar dengan bayaran yang paling tinggi di muka bumi asalkan Anda dapat menolong saya!" Suara meninggi terdengar hingga ke seluruh penjuru ruangan. Rucardius mengerjapkan matanya perlahan karena semangat dan tekanan yang diberikan oleh seorang lelaki tua paruh baya yang ada di hadapannya.

Rucardius menerima permintaan dua hari yang lalu, permintaan seperti sebelum-sebelumnya. Namun, kali ini Rucardius menyampaikan jika Hex belum bisa mewujudkan keinginan pelanggannya untuk sementara waktu, meskipun Rucardius menerima permintaan itu. Sungguh disayangkan, tapi pada kenyataannya, tidak ada anggota Hex yang saat ini cocok dengan permintaan yang dibuat.

"Oh my-
Maafkan saya Tuanku, saya tidak bermaksud membuat Anda marah sehingga Anda sampai merasa begitu tertekan. Saya datang untuk menyampaikan jika permintaan Anda, saya terima. Namun, Tuanku, pahamilah jika saat ini anggota saya sedang dalam pekerjaan lainnya. Dan tidak ada satu dari mereka yang tersisa dapat saya percayai untuk mewujudkan keinginan Anda. Saya lebih dari paham bagaimana rasanya kecewa dan dibuat menunggu Tuanku, jadi, saya harap Anda dapat melakukannya juga. Bersabarlah, saya akan menghubungi Anda dua pekan lagi. Jika dalam dua pekan saya tidak juga temukan anggota yang tepat, maka saya akan melakukannya sendiri, permintaan Tuanku itu. Bagaimana terdengarnya? Apakah membuat Tuanku merasa lebih baik?" Rucardius tersenyum, berusaha tenang menghadapi pasangan tua yang terlihat begitu congkak.

Keduanya adalah pasangan bangsawan, mereka mengenakan pakaian mahal dan ternama, penampilan mereka bersinar seperti toko permata hidup dan berjalan memajang dagangan. Rucardius menatap pada istri, tatapan mata sinis dan dingin melekat pada bola mata kehijauan yang mirip seperti dalamnya hutan. Rambutnya ditata dengan teramat baik, memakai perhiasan yang dibuat dari Rubi dan Berlian, juga sepasang sarung tangan kain tipis berwarna hitam menutupi tangan keriputnya. Para bangsawan tingkat tinggi tidak menyukai bersentuhan dengan para biasa, karenanya, mereka selalu memakai sarung tangan untuk jaga-jaga.

"Dua pekan? Anda meminta saya untuk menunggu selama dua pekan? Apa Anda sungguh menjalankan bisnis ini dengan benar? Jika Anda menjalankan keinginan saya dengan baik, maka saya akan merekomendasikan kalian pada keluarga bangsawan lainnya. Saya yakin Anda tidak perlu lagi saya beritahu siapa saya, Anda adalah pria cerdas yang cakap! Saya dapat melihatnya dengan netra saya. Saya dapat melihat kesuksesan di balik netra Anda, saya bahkan jauh-jauh meninggalkan kastel saya untuk menyanggupi permintaan pertemuan ini. Saya harap Anda memikirkannya kembali dan tidak membuat saya kecewa lebih dalam." Lelaki tua itu bersungut kesal, napasnya naik turun karena begitu emosi. Raut wajahnya terlihat jelas apa yang ia rasakan, amarah dan rasa tidak senang karena Rucardius memperlakukannya tidak terlalu spesial. Rucardius tersenyum lebar, perlahan ia menyandarkan punggungnya di kursi sembari menatap ke arah netra milik lelaki tua di hadapannya.

Hex [ Book One/ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang