Page twenty one : The Fearful Man

3 2 0
                                    


°°°

°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Prang!

Suara gelas pecah terdengar ke seluruh ruangan bangunan, dibarengi suara teriakan melengking seorang wanita karena rasa terkejutnya.

"Oh Godness!" Wanita yang berteriak spontan memejamkan mata karena tepisan kasar pada cangkir teh yang baru saja ia letakkan di atas meja. Hampir saja teh panas yang mengepul itu mengenai lengan dan kakinya kalau Si wanita tidak memiliki daya tanggap yang cukup tinggi. Si wanita perlahan membuka mata dan berusaha mencari tahu apa yang tengah terjadi. Sepasang mata madunya menangkap sosok wanita yang lebih tua yang duduk tak berdaya di kursi roda, sementara di belakang wanita terlihat seorang pria berbadan besar yang penampilannya sangat mengerikan: pria dengan tinggi mencapai seratus sembilan puluh, tubuhnya tegap, kekar dan berotot pada setiap inci, wajahnya tegas dan tampak kaku; terlihat seperti petarung yang siap menjatuhkan lawan, kulit tubuhnya berwarna kecokelatan dengan lukisan tinta hitam di beberapa area tubuhnya.

Pria mengerikan yang selalu berada di sisi wanita tua, yang ditugaskan oleh keluarga untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan.

"Kenapa Anda lakukan ini? Saya, saya baru saja membuatnya karena saya tahu Tuan Besar akan segera pulang. Kenapa Anda lakukan ini, Nyonya?" Wanita pelayan perlahan mulai berdiri dengan tegak meski kaki dan tangannya masih diterpa kesialan.

Wanita majikan tidak menjawab, bukan tidak mau atau merasa enggan untuk menjawab pertanyaan pelayannya. Namun, keadaan wanita ini sungguh memprihatinkan, semenjak kecelakaan lalu-lintas yang ia alami bersama suaminya, ia telah kehilangan kemampuan untuk bicara karena beberapa saraf pada tubuhnya rusak dan tidak dapat diperbaiki. Selain itu, ia juga tidak dapat lagi menggunakan kakinya sebagaimana manusia normal, sebagian tubuhnya juga kaku dan tidak dapat digerakkan dengan benar. Wanita malang bermama Yoanne Longbotton; istri dari Rakesh Longbotton, seorang bangsawan ternama sekaligus pengusaha sukses yang berjalan dibidang transportasi.

Usaha jasa transportasi milik Longbotton sungguh tidak lagi asing didengar, namanya telah tersebar ke mana-mana bahkan hampir ke seluruh sudut Bukares. Ada banyak sekali para petinggi pemerintahan atau mereka yang berasal dari aparat kepolisian juga memakai jasa transportasi mereka, sehingga nama Longbotton menjadi nama yang sangat dihormati, karenanya ada banyak orang-orang jahat yang mengincar kekayaan dan kesuksesan mereka dengan berbagai macam cara.

"Ada apa ini? Kenapa sudah ada keributan pada pagi hari? Tidakkah pada jam-jam saat ini seharusnya kita semua berkumpul dan duduk tenang di meja makan?" Suara berat yang terdengar menekan memecahkan suasana mencekam di antara dua wanita yang terpaut usia belasan tahun tersebut. Pria yang baru saja turun dari kamarnya itu menatap apa yang terjadi, memerhatikan suasana dan memandangi pecahan gelas dan genangan air teh yang ada di lantai. "Tidak ada yang akan menjawab?" Si pria bertanya sekali lagi, pria yang berstatus sebagai suami dari Yoanne itu bukan tidak paham atau tidak ingat kondisi istrinya, tetapi ia mengulangi pertanyaan tersebut agar wanita muda di sana segera menjelaskan apa yang terjadi sebelum kesalahpahaman terjadi. Rakesh menoleh ke arah wanita yang kini berusia dua puluh tahun, berambut hitam panjang dan sedikit mengombak pada bagian bawahnya. Kulitnya putih bersih dan sedikit kemerahan pada bagian wajah dan dihiasi bintik-bintik hitam yang menyebar secara natural di bagian bawah mata. Membuat penampilan wanita muda itu benar-benar rupawan.

Hex [ Book One/ Complete ]Where stories live. Discover now