Page sixteen : A Deep Secret

27 5 1
                                    

#for better experience, please play the song#

°°°


"Mari kita ulangi kembali Tuan Rainsworth

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mari kita ulangi kembali Tuan Rainsworth. Saya Rucardius, saya datang untuk membicarakan tentang permintaan Anda lewat amplop yang Anda kirimkan pada saya. Dan permintaan Anda adalah membantu Anda membuang segala bukti, termasuk rekam jejak dan jasad, juga segala kemungkinan yang akan memberitahu dunia jika Anda sudah menghabisi menantu perempuan Anda sendiri. Apa benar?" Rucardius meletakkan selembar amplop berwarna putih dan dua buah permen Stroberi di atas meja. Rucardius meraih permen yang baru saja ia letakkan untuk ia kunyah, ia merasa harus mengunyah sesuatu agar tidak tertawa atau tidak mengucapkan sesuatu yang tidak penting.

Lelaki tua berdeham, wajahnya menunjukkan rasa tidak setuju ketika Rucardius mengucapkan kembali keinginannya. Lelaki tua melemparkan pandangannya pada langit yang hampir senja, langit yang mulai dan seolah tengah ditelan bulat-bulat oleh hebatnya Sang Matahari. Tidak ada banyak orang lalu-lalang di luar kedai, hanya beberapa mobil para bangsawan dan kereta kuda yang dipakai untuk mengangkut barang. Sementara para pedagang kecil yang biasa menjajakan dagangannya: bunga, buah dan surat kabar sudah mulai beres-beres dan bergegas untuk menikmati waktu istirahat. Wajah-wajah penuh kebahagiaan, air muka penuh rasa lega, netra yang menunjukkan kehangatan; hal yang membuat Rucardius merasa muak. Rucardius adalah salah satu makhluk yang tidak sabar menciptakan rasa dengki dan ngeri pada seluruh manusia. Dalam pikirannya sendiri, sembari menunggu jawaban, Rucardius tersenyum.

"Anda tidak perlu menjabarkan masalah atau keinginan yang saya sampaikan seperti ini, secara terang tanpa ditutup apa pun. Saya sedikit kurang nyaman dengan cara bicara Anda, saya sudah jelaskan jika saya tidak sengaja melepaskan nyawanya. Saya bukan manusia keji yang dengan sengaja melepaskan nyawa anggota keluarga saya. Saya adalah kepala keluarga, saya menjaga, melindungi dan memprioritaskan keluarga saya. Saya harap ke depannya Anda lebih berhati-hati Tuanku, jika tidak, bisa saja Anda mendapat masalah karena tata bahasa yang Anda gunakan. Terutama karena Anda bekerja di bidang jasa, gunakan kesempatan ini sebagai pembelajaran pada masa yang akan mendatang. Orang-orang muda selalu bermain dan menghabiskan waktu mereka untuk hal tidak penting, dan sebagian dari mereka bersikap kurang ajar dan tidak menunjukkan adanya etika yang baik. Seperti mereka tidak diajarkan oleh orang tuanya dengan benar, saya sungguh merasa sedih dengan perkembangan dunia saat ini." Lelaki tua mendengus, matanya terpejam dan mulutnya bersungut-sungut menyatakan rasa tidak sukanya pada dunia dan pada anak-anak muda. Rucardius terkikik samar, oh, Rucardius sungguh tidak tahan melihat pahatan wajah seperti apa yang akan lelaki tua ini berikan ketika kematian menghampirinya. Rucardius sungguh ingin menjadi orang pertama untuk menikmati masa-masa membahagiakan dan mendebarkan pada saat itu.

"My, my. Senang sekali saya mendapatkan nasihat hidup dari orang seperti Anda Tuanku, saya sungguh tidak akan mendapatkannya dari siapa-siapa kecuali Anda. Saya tentu akan banyak belajar dari masalah ini, saya terlalu bersikap berterus terang, mungkin ke depannya saya akan sedikit mengubah sudut pandang dan pilihan kata yang akan saya gunakan. Tuanku, Vincent Rainsworth, kami Hex menerima permintaan Anda. Dan bersiaplah untuk memberikan bayarannya nanti. Senang dapat bekerja sama dengan Anda, Tuanku." Rucardius mengulurkan tangannya pada lelaki tua untuk bersalaman sebagai tanda berakhirnya pertemuan mereka kali ini. Setelah mereka berbalik arah pada kediaman masing-masing, Khayree akan segera menemui lelaki tua dan Istru tercintanya, melakukan pekerjaan dan mendapat bayaran.

Hex [ Book One/ Complete ]Where stories live. Discover now