-10:Ditinggalkan

1.3K 86 7
                                    

Hii-!! Call me Lala-!!

Apa kabar kalian semua para pembaca? Kalo kata emak "Biasain! Kalo orang nanya itu dijawab!"

Jangan lupa follow akun Lala ya! Buat tau info² tentang GAVIANO yaw!

Udah siap buat baca kelanjutan cerita GAVIANO? Udah penasaran? Langsung baca aja ya-!!

"Dia sudah menghindar, seharusnya kamu sadar bukan sabar."~Rafin.

Satu lagi, komennya tuh jan next doang dong biasain komen disetiap paragraf gaiss! (ga maksa tapi kalo boleh sih iya hehe:)

Happy reading temen-temen-!! Enjoy ya,bacanya-!!

-10:Ditinggalkan Sendiri
.
.
"Mencintai seseorang yang sudah memiliki seseorang adalah seni sederhana untuk melukis bunga!" celetuk Kenzo yang sedang membaca quote Instagram di handphone miliknya.

"Melukis luka anjirt!" koreksi Rifan yang lewat disamping Kenzo sambil membawa senampan kopi spesial ala caffe milik tyhrgang.

Moonlight caffe, begitulah nama caffe milik tyhrgang. Penghasilan yang cukup besar mereka dapat dari Moonlight caffe, pelayan disini juga hampir semua dari anggota Tyhrgang. Penghasilan itu mereka gunakan untuk bersedekah terhadap orang yang tidak mampu setiap bulannya.

Moonlight caffe yang memang didesain modern dan juga penuh dengan estetika, membuat banyak sekali remaja yang suka menghabiskan waktunya disana. Tidak hanya itu, Moonlight caffe memiliki beberapa menu spesial yang membuat pelanggan suka dengan hidangan-hidangan yang tersedia disana.

Jangan lupakan, pelayan yang bekerja disana sudah pasti mampu membuat mereka terpesona. Bagaimana tidak? Hampir semua anggota Tyhrgang ganteng-ganteng. Apalagi jika inti Tyhrgang juga membantu disana, sudah pasti mendapat banyak sekali pelanggan.

Oke, kembali lagi dengan Kenzo dan juga Rifan.

"Nyahut mulu lo, Fan. Mending lo bawain dulu tuh kopi ke pembeli sana! Mumpung dia cewek bisa lo goda dikit, 'kan?" Kenzo memberi saran.

"Pasti itu! Yakali gue anggurin." jawab Rifan lalu pergi ke salah satu meja yang diduduki pelanggan berjenis kelamin perempuan, dan lebih beruntungnya Rifan karena cewek itu sendirian.

"Nih mbak!" Rifan berujar selembut-lembutnya. Sambil, meletakkan kopi pesanan cewek itu diatas meja.

"Makasi, mas." sahut cewek itu tersenyum manis.

"Buset manis bener!" gumam Rifan, entah didengar atau tidak oleh cewek itu.

"Btw, mbak---"

"Udah lama nunggu, sayang?"

Ucapan Rifan terpotong, pandangannya teralihkan kepada cowok tampan yang kini sudah duduk didepan cewek itu dengan tangan si cowok yang mengelus lembut surai panjang pacarnya.

Ohh tidak, gagal sudah!

"Kalo gitu saya permisi dulu!" pamit Rifan tidak ingin berlama-lama disana.

Rifan berjalan sambil menggerutu kesal. Gagal sudah ia menambah list cewek yang akan dirinya ghosting nanti dan, gagal pula ia menggoda cewek cantik itu.

Kenzo melihat semua itu dari arah tempatnya duduk, tampak cowok itu ketawa terbahak-bahak disana. Sampai Rifan tiba di tempatnya Kenzo meredakan tawanya.

GAVIANO [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang