-14:Mencari dan Hilang?

1.2K 69 5
                                    

Hii-!! Call me Lala-!!

Apa kabar kalian semua para pembaca?

Udah siap buat baca kelanjutan cerita GAVIANO? Udah penasaran? Langsung baca aja ya-!!

Yang nunggu sampe lumutan mana niehh?

"Belajarlah dari penyesalan jika kamu tidak akan mengulanginya lagi." ~Lingga.

Usahain komen disetiap paragraf yaw! Buat next part harus antusias dong!!

Happy reading temen-temen-!!

-13:Mencari dan Hilang?
.
.
Ratusan anggota Tyhrgang berpencar ke setiap sudut, mencari Alna ditempat tadi mereka menculik gadis itu.

"Kocak banget ga sih?" ucap Kenzo yang pura-pura mencari dengan senter hp yang ia gunakan untuk melihat di gelapnya malam saat ini.

"Kocak gimana?" tanya Gavi masih belum sadar.

Kenzo menghela nafasnya, ketuanya ini kadang memang suka pikun. "Bangke! Lo bayangin aja, Gav ratusan Tyhrgang pura-pura nyari Alna yang jelas-jelas ada dimarkas!"

Arkan, Adlan dan juga Arda saling tatap mendengar percakapan ketua dan wakil ketuanya itu. "Goblok ya?"

Inti Tyhrgang tertawa mendengar penuturan Arkan. Tidak habis pikir betapa bodohnya mereka, tapi kalau tidak seperti ini apa jadinya jika mereka memberi tau bahwa Alna ada dimarkas?

"Lo pade ngapain ketawa?" tanya Virzha yang tiba-tiba datang dengan Algaza, Scala, dan juga Alkhan.

Mereka semua tampak terkejut, dan juga panik diwaktu bersamaan. "E-ee ini si Arkan tiba-tiba nyungsep tadi, pas nyari Alna di semak-semak!"

"Kok bisa?" tanya Algaza menaikkan sebelah alisnya.

"Gatau tuh anak mungkin ditendang pantatnya sama Arda." ceplos Adlan.

"LOH KOK GU--" teriakan Arda terputus begitu saja.

"Pelanin bego udah malem!" tegur Lingga menggelengkan kepalanya.

"Eee." Arda kembali melanjutkan ucapannya yang terpotong sambil memelankan suaranya.

Sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat itu. Fyi, Arda, Arkan, dan juga Adlan mereka satu circle sering juga mereka dipanggil dengan sebutan triple A, mengingat nama depan mereka huruf A semua.

"Lo gapapa?" pertanyaan itu meluncur dari mulut Algaza.

Mereka semua menoleh kearah Algaza dan juga Arkan yang mereka tau adalah dua kakak beradik. Algaza yang dingin dan juga Arkan yang gesrek tapi masih waras, berbeda dengan Adlan dan juga Arda yang sudah diluar kata waras.

Arkan menjadi panik sendiri, cowok itu mengumpat didalam hati menyumpah serapahi kedua temannya.

"No father, bang!" jawab Arkan menyengir kepada abangnya.

Algaza mengernyit bingung mendengar ucapan adiknya itu. Sedangkan yang lain tertawa melihat itu, tentu kecuali Alkhan cowok itu memiliki sifat sebelas dua belas dengan Algaza.

Arda menghampiri sahabatnya itu, kemudian menepuk bahu Arkan. "Lo nggak inget abang lo? Mana paham bang Gaza sama ucapan lo tadi, ege!"

Arkan menepuk jidatnya, pantas saja abangnya itu terlihat bingung. "Maksud gue nggak papa, bang! Ya tuhan lupa kalau gue punya abang batu!"

GAVIANO [hiatus]Where stories live. Discover now