-22:Maling Mangga

1.1K 51 1
                                    

Hii-!! Call me Lala-!!

Apa kabar kalian semua para pembaca?

Udah siap buat baca kelanjutan cerita GAVIANO? Udah penasaran? Langsung baca aja ya-!!

Usahain komen disetiap paragraf yaw! Buat next part harus antusias dong!!

"Jangan terlalu percaya omongan manusia, karena manusia bisa berubah pikiran kapan saja!" —Gaviano.

Happy reading temen-temen-!! Enjoy ya,bacanya-!!

-22: Maling Mangga
.
.
Seorang remaja kini tengah lari tergesa-gesa bersama dengan temannya, bak orang yang dikejar maling. Mereka berdua dengan cepat memanjat tembok belakang sekolah lalu meloncat kebawah.

Mereka berdua kembali melanjutkan larinya, hingga sampai di rooftop sekolah untung saja tidak berpapasan dengan guru ataupun osis.

"Capek banget Tuhan!" keluh cowok itu dengan nafas yang memburu.

Salah satu temannya memukul bahu cowok itu. "Gara-gara lo juga, yang punya ide buat maling mangga!"

"Yang penting kita nggak ketahuan sama bu Rel--"

"Ohh bagus ya, jam segini baru dateng dan sekarang mau bolos?"

Suara itu membuat nafas mereka tercekat, mereka berdua berbalik melihat wajah garang Bu Relda yang disampingnya terdapat sang ketua osis.

"Kenzo, Rifan darimana kalian berdua baru datang hah?" tanya Bu Relda galak.

Mereka berdua meneguk ludahnya kasar, Kenzo dan juga Rifan saling tatap seolah-olah sedang mengkode satu sama lain.

"Lari nggak nih?" tanya Kenzo memelankan suaranya.

Rifan memukul bahu temannya itu. "Bodoh lari lewat mana? Bu Relda sama si ketos depan pintu anjir!

"Pasrah aja ga sih? Capek gue lari-lari mulu!" ujar Kenzo menghela nafasnya.

Semua ini gara-gara Kenzo, cowok itu mengajak Rifan untuk mencuri mangga dibelakang sekolah, yang jelas-jelas pemiliknya galak dan menyeramkan.

Kata Kenzo pohon mangga itu berbuah lebat, dan juga mangganya sudah matang membuat Rifan tergiur hingga cowok itu mau diajak untuk mencuri mangga dibelakang sekolah. Alhasil mereka tidak langsung kesekolah, tetapi mencuri mangga terlebih dahulu.

Ketika Kenzo sedang berada diatas pohon mengambil mangga, tiba-tiba pemilik pohon tersebut datang dengan cepat Kenzo meloncat untung saja pohon mangga tersebut tidak terlalu tinggi.

Mereka berdua panik dengan cepat lari karen dikejar oleh si pemilik pohon mangga itu. Hingga mereka tiba ditembok belakang sekolah, lalu mereka memanjat tembok tersebut, dan berhasil lolos dari kejaran pemilik mangga yang kayanya galak itu.

Dan disinilah mereka sekarang, ditemani dengan kepasrahan mereka berdua. Kenzo, dan juga Rifan berjalan dengan lesu kearah Bu Relda.

"Hukumannya apa Bu? Hormat, 'kan?" tanya Kenzo.

Rifan ikut menimpali. "Hormat aja ya Bu? Saya cape, gapapa deh sampe jam istirahat kedua!"

Bu Relda menatap mereka bingung, tumben sekali kedua cowok nakal itu seperti ini. Karena, biasanya mereka akan lari ketika dipergoki bolos atau telat masuk sekolah.

"Lo ketos!" panggil Rifan membuat ketua osis itu menoleh.

"Ikut kita, awasin!" sambung Rafin kemudian pergi bersama Kenzo menuju lapangan.

Sedangkan, ketua osis yang bernama Ilana itu mengikuti dari belakang. Mengingat mereka berdua sering sekali kabur jika diberikan hukuman, membuat Ilana harus mengawasi mereka sekarang.

GAVIANO [hiatus]Where stories live. Discover now