-19: Begitu cepat?

1.2K 58 4
                                    

Hii-!! Call me Lala-!!

Apa kabar kalian semua para pembaca?

Udah siap buat baca kelanjutan cerita GAVIANO? Udah penasaran? Langsung baca aja ya-!!

Warn!!
Ada loncatan waktu ya gess, acara nikahnya lansung Lala skip. Mungkin dilain waktu Lala kasih xixi.

Usahain komen disetiap paragraf yaw! Buat next part harus antusias dong!!

Happy reading temen-temen-!! Enjoy ya,bacanya-!!

-19: Terlalu Cepat?
.
.
Nikah muda? Pernahkan terlintas dibenak kalian untuk menikah di usia muda? Jika tidak, sama halnya seperti Alna. Gadis itu masih tidak percaya dengan keadaan dirinya sekarang.

Menikah dengan seseorang yang bahkan tidak menyukai keberadaan dirinya disini. Menikah dengan seorang ketua geng motor, yang bahkan tidak menyukainya sama sekali, malah hanya rasa dendam dan benci yang cowok itu berikan kepadanya.

Hari yang begitu cepat menurut Alna, gadis itu masih tidak menyangka jika dirinya sekarang sudah menjadi istri sah dari seorang ketua geng motor.

Ya, tepat hari ini dimana hari pernikahan itu terjadi, diadakan disebuah hotel berbintang yang hanya dihadiri orang-orang terdekat saja.

Rasanya begitu cepat, hingga acara itu selesai. Tepat pukul setengah sepuluh malam acara pernikahan Alna dengan Gavi selesai.

Kini keduanya sudah berada didalam kamar hotel. Alna yang sedang membersihkan dirinya, dan Gavi yang kini tengah duduk santai diatas ranjang ditemani oleh lamunannya yang entah memikirkan apa.

Alna keluar dari kamar mandi hotel, dengan celana kulot berwarna hitam dan juga baju oversize berwarna merah marun. Gadis itu melamun, masih tidak percaya jika ia sudah menjadi istri sah seorang Gavi.

"Sini lo!"

Suara itu membuat lamunan Alna buyar, gadis itu menoleh kearah Gavi yang sekarang tengah menatapnya. Membuat Alna takut, dan tak kunjung menghampiri Gavi.

"Cepet!" suruh Gavi lagi dengan nada tegas.

Alna menurut, gadis cantik itu berjalan menuju tempat Gavi berada.

"Duduk!" suruh Gavi lagi.

Alna yang masih bengong membuat Gavi gregetan, cowok itu menarik tangan Alna hingga terduduk disamping dirinya.

"Gue minta maaf atas semua perbuatan gue ke lo! Seharusnya gue jagain lo, bukannya malah bikin lo ketakutan, bahkan nangis gara-gara ulah gue." jelas Gavi cowok itu menghela nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya.

"Jujur aja gue belum bisa nerima lo dalam hidup gue, dalam waktu dekat mungkin gue belum bisa, tapi gue bakalan berusaha buat nerima lo! Satu hal yang lo harus tau, gue nggak nyesel nikah sama lo. Gue tau kedua orang tua kita ngelakuin ini demi kebaikan gue dan lo, dan demi bang Gio yang memang pengen banget kalau gue yang jagain lo."

"Gue minta sama lo, jangan ada kata cerai di antara kita. Sebesar apapun masalahnya kita lalui bersama! Gue nggak mau ngecewain keluarga gue, maupun keluarga lo apalagi ngecewain bang Gio." jelas Gavi begitu panjang lebar.

Cowok itu mengalihkan pandanganya menatap Alna. "Sesuai janji gue sama abang lo waktu itu, gue bakalan berusaha buat nerima lo, berusaha buat sayang sama lo bahkan mencintai lo! Gue bakalan berusaha buat lo nyaman didekat gue, dan gue harap lo juga bisa ngelakuin itu biar kita bisa saling menerima satu sama lain!"

"Dan yang terakhir, gue udah capek ngomong banyak udah kayak wawancara. Gue harap disekolah nggak ada yang tau kalau kita udah nikah, kalau ada yang nanya tentang hubungan gue sama lo bilang aja kalau kita pacaran. Paham?"

GAVIANO [hiatus]Where stories live. Discover now