-11:Rencana Gavi

1.2K 95 121
                                    

Hii-!! Call me Lala-!!

Apa kabar kalian semua para pembaca?

Udah siap buat baca kelanjutan cerita GAVIANO? Udah penasaran? Langsung baca aja ya-!!

"Jangan merasa spesial kamu manusia bukan martabak manis!" ~Kenzo.

Usahain komen disetiap paragraf yaw! Buat next part harus antusias dong, ini lala juga udh double up!!

Lala usahain buat ngebut walaupun lagi ga mood demi kalian, jadi please komennya tolong disetiap paragraf yaw!

Happy reading temen-temen-!! Enjoy ya,bacanya-!!

-11:Rencana Gavi
.
.
Rooftop tempat ternyaman bagi anak-anak bandel seperti Gavi, Kenzo, Lingga, Rifan, dan juga Rafin. Kelima inti Tyhrgang kini sedang berada disana, bukan tanpa alasan mereka disuruh oleh ketuanya sendiri yaitu, Gaviano.

Cowok dengan nama tengah Alister itu mengatakan, bahwa ada rencana yang harus mereka lakukan. Entah untuk apa mereka berempat tidak tau, tugas mereka hanya menuruti perintah ketuanya.

"Rencana apaan, Gav?" pertanyaan itu keluar dari mulut Lingga.

"Bantu gue buat Alna ngga betah dirumah gue!" jawab Gavi dengan tatapan datar lurus kedepan.

Tidak seperti biasanya, Gavi yang akan barbar dan absurd itu menjadi cool seperti ini. Sepertinya cowok itu memang tidak suka dengan keberadaan Alna dirumahnya.

Teman-temannya menatap ketuanya dengan tatapan bingung. "Coba kasih gue satu alasan kenapa lo segitu nggak sukanya sama Alna?"

"Lo kayak nggak tau gue aja, gue paling nggak suka kalo ada perempuan selain bunda dirumah gue!" jawab Gavi berdecak kesal.

Rifan melongo mendengar itu, sebegitu bencinya Gavi dengan perempuan. Sangat beda sekali dengan dirinya yang sangat suka menggoda gadis-gadis cantik yang lewat disampingnya.

"Bos, bos, jangan terlalu benci sama cewek! Lo pernah denger kata-kata ini nggak? Gimana, bro kata-katanya?" tanya Kenzo sambil menatap Rifan dan Rafin.

"Pake bahasa inggris, Fin, Fan! Biar keren dikit!" sambung Kenzo.

"From hate to love!" jawab si kembar barengan.

Lingga terkekeh mendengar itu, ada-ada saja kelakuan mereka bertiga. Sedangkan, Gavi lagi-lagi cowok itu berdecak kesal, jangan sampai ia suka dengan gadis pendek itu.

"Lingga!" panggil Gavi membuat Lingga menoleh.

"Apa?" tanya cowok itu.

Gavi melempar kunci kearahnya membuat Lingga dengan sigap menangkap kunci tersebut. Cowok itu menatap bingung kunci tersebut.

"Kunciin Alna digudang sama Rafin! Kenzo sama Rifan lo berdua bujuk Alna biar dia mau kegudang!" perintah Gavi dengan tegas.

"Lo gila bos?" pekik Kenzo tertahan.

"Turutin atau lo tau akibatnya!" ujar Gavi lalu tanpa sepatah kata lagi, cowok itu pergi dari rooftop.

Mereka berempat saling pandang bingung, antara menuruti atau tidak. Disisi lain mereka kasihan dengan Alna, gadis lemah lembut yang harus mereka kurung digudang padahal gadis itu tidak ada salah apa-apa. Tapi, mereka juga tidak bisa membantah ucapan ketuanya mengingat, Gavi yang nekat melakukan apapun jika mereka tidak menuruti perintahnya.

Kenzo mengacak-acak rambutnya, sebenarnya bisa saja ia ia membujuk Alna dengan alasan apapun itu. Tapi, ia masih punya hati untuk itu ia juga tidak ingin membuat gadis itu ketakutan.

GAVIANO [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang