-27: Gengsi Berarti Kurang Percaya Diri!

1.7K 68 29
                                    

Hi Reyala!!🌷💗

Apa kabarr???

Maaf lama ga up, lagi fokus ke cerita MyDMyH soalnya!

Buat ngobatin rasa rindu kalian, Lala udah up nih di akhir ada adegan 17++ dikit mohon bijak membaca yaw. Kalo dibawah umur boleh di skip.

Happy Reading!🌷💗

Alna berjalan dengan riang menuju taman belakang sekolah, dengan kedua tangannya membawa susu Milo kesukaan dirinya. Ia berniat menghampiri Gavi yang sedari tadi tidak ada di kelas.

Mengingat ujian nasional sudah selesai dilaksanakan, tidak ada yang namanya belajar lagi, para siswa-siswi dibebaskan hanya saja mereka harus tetap kesekolah hanya untuk bersih-bersih, bahkan ada juga yang tidak bersekolah mengingat kesekolah hanya untuk bertemu dengan teman-temannya saja dan juga menghabiskan uang.

Seminggu kali ini bisa saja mereka full hanya dengan kegiatan bersih-bersih atau kegiatan yang lainnya, sekolah tidak merencanakan acara apapun. Entah itu sengaja atau memang tidak diberitahukan oleh pihak sekolah.

Alna melihat Gavi yang sedang duduk lesehan disana, dengan punggung yang bersandar pada sebuah pohon besar yang menghalangi sinar matahari yang kini sedang berada tepat diatasnya.

Entah kesambet setan darimana, Gavi disana tengah bersantai dengan sebuah buku yang cowok itu baca. Hal itu membuat Alna bingung, padahal ujian sudah selesai tetapi Gavi bisa-bisanya masih belajar. Tetapi, tidak ada salahnya bukan?

"Kak Ano!" panggil Alna sambil duduk disamping Gavi.

Cowok itu terkejut melihat kehadiran Alna, ia menatap Alna dengan bingung. "Tau darimana kakak disini?"

Alna tersenyum lucu, perempuan itu menunjuk kukunya menggunakan jari telunjuknya. "Dari sini."

Gavi terkekeh, cowok itu mengacak-acak rambut istri pendeknya itu. "Kebanyakan nonton film fantasi sih!"

Alna mendekatkan wajahnya kearah Gavi, membuat tatapan mereka terkunci satu sama lain. "Sejak kapan suka baca novel?"

Gavi tersenyum manis, membuat mata tajam cowok itu menyipit. Wajahnya maju untuk mengecup sudut bibir sang istri.

"Sejak semenit yang lalu." jawab Gavi sambil meniup wajah Alna membuat poni perempuan itu berterbangan.

Alna mengerjapkan matanya ketika Gavi meniup wajahnya. "Ishh berantakan jadinya,"

Gavi terkekeh geli, tangan kekarnya terulur merapikan poni Alna. "Udah. Cantik!"

Alna menjauhkan wajahnya, ia berdehem singkat. Tangan mungilnya menyodorkan sekotak susu rasa Milo kearah Gavi.

Gavi menerimanya, ia tertawa pelan sambil mencubit pipi tembam Alna dengan gemas. "Tumben mau berbagi!"

Mendengar sindiran Gavi, Alna mendelik kesal. "Ala nggak pelit kayak Kak Ano ya!"

Gavi merebut susu Milo milik Alna, cowok itu menusuknya menggunakan pipet kemudian memberikannya kepada Alna lagi.

"Kalo Kakak pelit nggak mungkin ngasih anjing kecil itu sama Ala!" balas Gavi tak terima.

Alna menyengir, ia menggelengkan kepalanya. "Nggak jadi pelit."

"Ini novel apa?" tanya Alna sambil menunjuk novel yang dipegang oleh Gavi.

"Nggak tau, tadi ngambilnya ngasal gabut doang." Gavi menggelengkan kepalanya.

Alna menghela nafasnya, kelakuan Gavi memang aneh. Kadang cowok itu nakal, dan kadang juga rajin seperti sekarang, walaupun bukan membaca buku pelajaran setidaknya ada kata membaca didalamnya membuat Gavi termasuk dalam golongan murid rajin membaca. Tetapi, hanya kali ini saja!

GAVIANO [hiatus]Where stories live. Discover now