-23: Mengetahui dan Cerai?

1K 50 1
                                    

Hii-!! Call me Lala-!!

Apa kabar kalian semua para pembaca?

Udah siap buat baca kelanjutan cerita GAVIANO? Udah penasaran? Langsung baca aja ya-!!

Usahain komen disetiap paragraf yaw! Buat next part harus antusias dong!!

"Jangan tinggalin gue? Halahh bullshit!!" —Alnaya.

Happy reading temen-temen-!! Enjoy ya,bacanya-!!

-23: Mengetahui dan Cerai?
.
.
Gavi tertidur dengan tenang, cowok yang sangat pandai dalam bermain peran itu kini ternyata sedang sakit. Wajahnya tampak pucat, tubuhnya terkapar lemas di atas ranjang.

Alna yang mengetahui itupun dengan cepat membuatkan suaminya itu bubur untuk dimakan agar Gavi bisa meminum obat. Entahlah rasanya Alna sangat khawatir sekarang melihat keadaan Gavi, hatinya terasa sesak gadis itu sangat sedih melihatnya.

Gadis itu berjalan menuju ranjang dengan tangan yang membawa nampan berisi semangkok bubur dan juga segelas susu hangat. Alna mendudukkan dirinya disamping Gavi tertidur sekarang, ia berniat membangunkan cowok itu.

"Kak Ano bangun dulu!" Alna menepuk-nepuk pelan pipi Gavi.

Cowok itu malah menepisnya membuat Alna terkejut melihat itu. Apa maksudnya?

"E-eh?"

Mendengar suara itu Gavi tersadar ia membuka matanya perlahan, dapat ia lihat jika Alna kini tengah menatapnya bingung. Cowok itu dengan cepat bangun, ia duduk menyenderkan tubuhnya.

"Maaf kenapa?" tanya Gavi dengan lesu.

"Makan buburnya kak, nanti biar bisa minum obat!" Alna menyuapkan sesendok bubur.

Gavi menurut cowok itu menerima suapan dari Alna, dapat ia rasakan jika bubur itu enak walaupun terasa sedikit pahit dibibir nya karena ia sedang sakit.

Alna terus menyuapi Gavi hingga cowok itu menolak karena merasa kenyang. Padahal Gavi hanya memakannya sedikit, entah kenapa dia tidak nafsu makan sekarang.

"Ayo dong satu suap aja!" bujuk Alna kembali mengulurkan tangannya yang memegang sendok berisikan bubur ke mulut Gavi.

"Gue udah kenyang, La." tolak Gavi mendorong tangan Alna.

"Baru juga dikit, satu kali aja kasian buburnya lho kak!"  bujuk Alna lagi seperti membujuk anak kecil.

Gavi akhirnya menurut, cowok itu menerima suapan Alna membuat gadis itu tersenyum senang. Ia beralih memberikan segelas susu hangat kepada Gavi, yang diterima oleh cowok itu kemudian meneguknya hingga tandas.

"Ini obatnya juga diminum!"

Gavi kembali menurut, cowok itu meminum obat yang diberikan oleh Alna. Cowok itu kemudian memberikan gelas yang berisi air putih kepada Alna.

Alna tersenyum melihat itu, ia membereskan barang-barangnya yang ia bawa dari dapur lalu meletakkannya di nampan.

Semua pergerakan Alna dilihat oleh Gavi, lalu ingatan cowok itu kembali ketika ia yang membicarakan Alna dengan Lingga. Dimana cowok itu yang ingin membuat Alna terbang tinggi kemudian menjatuhkannya sedalam lautan.

Melihat Alna yang sangat perhatian kepadanya membuat Gavi merasa tidak rela melakukan hal itu, tetapi ego dalam dirinya mengekang kuat. Egonya terlampau jauh ingin melakukan hal itu. Pikirannya mulai berkeliaran kemana-mana antara menerima atau, menjalankan misinya yang ingin menjatuhkan Alna sejatuh-jatuhnya hingga gadis itu terpuruk.

"Mau kemana lo?" tanya Gavi saat melihat Alna ingin keluar.

"Mau ke bawah." jawab Alna sambil mengangkat nampannya.

GAVIANO [hiatus]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن