8 || Mabuk

318K 17.9K 2K
                                    

GILA TEMBUS KURANG DARI 24 JAM😭

Suka banget ya sama Alga? HAHAHAHA.

****

"Darren ngapain sih ngajak aku ke sini?" tanya Asya kesal.

Apalagi penampilannya saat ini tidak menggambarkan dirinya yang biasa. Dress selutut yang senada dengan kemeja abu-abu milik Darren, serta make up yang menghiasi wajahnya. Menurut Asya dirinya terlihat seperti lenong.

"Jangan banyak protes, malem ini lo pacar gue. Nurut aja," balas Darren.

Cowok itu menyapu pandangan ke sekitar lalu tersenyum miring saat menemukan Alga, laki-laki yang menghajarnya di hari pertama sekolah. Darren yakin sekali alasannya adalah Asya, dia jadi penasaran apa hubungan Asya dan laki-laki itu. Untuk membuktikannya, Darren sengaja membawa Asya ke sini.

Darren sangat pendendam. Pukulan hari itu akan dia balas berkali-kali lipat, lihat saja.

"Ish, emang gak ada cewek lain apa?" lagi-lagi Asya menggerutu.

"Biasanya gue nyeret Gisella, tapi tuh anak demam gara-gara kecoak lo!" ucap Darren membuat Asya langsung menyengir.

"Maaf deh," balas Asya. "Lain kali aku buang semua kecoak ke Darren aja bukan ke Gisella."

Darren menggerakkan tangannya seperti akan mencakar Asya, gemas, benar-benar gemas ingin melempar Asya ke alam lain.

"Aturannya gak boleh masuk kalau gak bawa cewek, cuma lo sama Gisella yang gue kenal, terpaksa gue bawa lo," jelas Darren. "Jangan kegeeran, lo pacar gue cuma malam ini aja. Besok-besok gue ogah!"

"Aku juga gak mau, Darren bukan tipe aku," Asya melengoskan wajahnya ke kanan sambil melipat kedua tangannya, enggan melihat Darren. "Tipe aku yang dingin kaya kakak aku."

"Bocah gila," umpat Darren. Untung saja dia masih memegang teguh prinsipnya untuk tidak menghajar perempuan. Baru beberapa hari, Darren rasa rambutnya bisa rontok hebat menghadapi perempuan sinting ini.

"Darren, Darren," Asya menarik-narik ujung kemeja Darren lalu menunjuk sebuah meja. "Itu apa? Kok warna merah? Itu darah?"

"Norak, itu namanya wine."

"Apa itu?" Asya menatap Darren dengan kening berkerut. "Wine the pooh?"

"Itu apaan, anjir?"

"Beruang madu," jawab Asya. "Norak, itu aja gak tau."

Darren menghela nafas sabar. "Lo udah gue dandanin sedewasa mungkin, secantik mungkin, semewah mungkin. Jangan sampe gue tagih harga salon plus baju lo tadi, ya!"

"Pelit banget, miskin ya?" balas Asya.

Darren mengabaikan ucapan Asya, cowok itu menatap Alga yang berjalan ke arahnya dengan sebuah kunci di tangan.

"Lo ke sana gih, ada Renata tuh. Mending lo gabung sama senior-senior yang naksir berat sama lo itu," ucap Darren sambil mengarahkan tatapannya pada Renata dan teman-temannya.

Asya langsung meninggalkan Darren begitu saja. Dia memang sudah malas bersama Darren. Laki-laki itu lebih bodoh darinya, Asya sering sekali habis kesabaran dan merasa ingin memukul Darren.

"Lo yang katanya paling di takutin di sekolah?" sambut Darren saat Alga sudah ada di hadapannya. "Di takutin atau cuma ngandelin kekuasaan? Gue gak yakin lo setangguh itu," ucap Darren meremehkan.

Alga melempar sebuah kunci yang langsung di tangkap oleh Darren.

Alga berucap dingin. "Butuh bukti? Lawan gue. Satu lawan satu."

ALGASYA ; STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang