29 || Scared

182K 13.6K 8.4K
                                    


Selamat pagiii! Jangan lupa senyum hari ini yaaaa.

Vote dulu sebelum baca. Udah?

Follow akun ini juga. Udah?

Jatuh cinta sama Alga. Udah?

Wkwkwk. Selamat baca!🖤

*****

Renata tersenyum karena tidak ada perlawanan dari Asya. "Artinya lo setuju kan lepas abang lo buat gue?"

Asya melipat tangan di dada, menatapnya angkuh. "In your dream! Kak Alga punya aku."

"Iya sekarang dia masih punya lo. Tapi beberapa tahun lagi lo dan Alga udah pasti punya hidup masing-masing. Sekarang juga gue paham, kok," jawab Renata. "Lagipula gue gak nikah sekarang sama Alga."

"Emang Kak Alga mau nikah sama Kak Renata?"

Skakmat. Renata dibuat terdiam sesaat.

"Gue akan usaha untuk buat dia suka gue juga. Lagian, selama ini cuma gue perempuan yang paling lama kenal dia," gadis itu masih memiliki aura positif. "Restuin gue, ya? Lo sisa keluarga Alga satu-satunya."

Asya mengangguk. Lalu membalas uluran tangan Renata yang masih menggantung. Menerima untuk bersalaman.

Renata tersenyum. "Makasih, Asya. Gue gak nyangka---"

"Mulai hari ini kita bersaing," ujar Asya dengan mata lurus pada Renata. "Deal," putusnya begitu saja.

Asya hampir keluar dari sana sebelum mendengar suara Renata lagi. "Maksudnya bersaing? Lo juga mau dapetin sukanya Alga?"

"Aku gak perlu berusaha buat itu," jawabnya lalu berbalik dan tersenyum singkat. "Kak Renata gak tau ya? Kak Alga suka aku. Dia kasih kesempatan buat Kak Renata untuk ambil hatinya, sementara dia sendiri lagi berusaha untuk ambil hati aku."

Renata bingung. Arah pembicaraan ini terlalu ambigu.

"Lo adiknya, Sya!" peringat Renata.

"Kan adik tiri. Lagipula Kak Alga gak pernah anggap aku adiknya."

"Jadi, maksud lo ... lo dan Alga lebih dari---"

"Iya. Kak Renata ada jauh di belakang aku," dengan anggun Asya menjawab.

Setelah itu Asya pergi meninggalkan Renata yang tidak tau harus merespon apa karena terkejut.

Renata ingat saat Alga mengumumkan ke murid baru jika ia memiliki kekasih. Jangan bilang orang itu adalah Asya?!

"Oh iya," gadis itu berhenti di pintu dan melirik Renata singkat dengan ujung bibir naik. "Selama apapun Kak Renata kenal Kak Alga. Tetap aja ... aku yang ada di sampingnya setiap saat," tekannya lalu benar-benar pergi.

*****

Asya tidak kembali ke acara itu melainkan memilih pergi keluar. Kini ia berjalan sendirian di trotoar jalan dengan kepala menunduk. Dengan gaun mewah dan dandanan mencolok, gadis itu cukup mengambil perhatian orang lewat.

Tidak sedikit yang menoleh padanya. Berdecak kagum sesaat. Visualnya bersinar dalam balutan gaun putih itu. Kulitnya yang seputih susu sangat kontras dengan gaunnya yang indah.

ALGASYA ; STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang