15 || Berbahaya

249K 16.6K 3.3K
                                    

Siapa kangen?!

Kenapa ga ada yang bilang kalau udah tembus, aku baru cek wattpad😭

****

Bel pulang berbunyi, Asya dan Gisella melangkah bersama meninggalkan kelas. Sebelum sampai ke pintu, mereka berdua sudah di hadapkan dengan Renata yang berdiri dengan ransel merah. Ada jaket berwarna hitam di pelukannya.

"Yaampun sayang!" Darren mendekati Renata membuat Asya maupun Gisella menatapnya horor.

"Akhirnya balik, gue kira bakal kehilangan lo," ucap Darren sambil menarik jaket itu dan memeluknya.

"Darren udah jadi jaket seksual sekarang?" tanya Asya iseng. "Bukan kucing lagi?"

Darren melirik tajam. "Gue lebih bisa cinta ke benda mati dan hewan daripada manusia. Apalagi bentukannya kaya lo!" cowok itu lalu menggerutu. "Siapa sih yang biarin bocah sinting ini berkeliaran di sekeliling gue?"

"Diemin aja si Darren, emang kadang gila," ucap Gisella.

"Lo mau balik sama gue gak? Hari ini gue bawa motor," tawar Gisella pada Asya.

"Lo semua nyuekin gue?" sinis Renata pada tiga manusia itu. "Lupa gua siapa?"

"Gak usah, aku harus pulang sama orang lain. Kalau nggak nanti dia marah, serem," ucap Asya. "Kaya monster," sambungnya.

Mendengar kata monster, Gisella teringat sesuatu. Ia langsung menarik Asya pergi tanpa memperdulikan Renata maupun Darren. Mereka perlu bicara serius.

"Sorry, gue kira jaketnya Alga," ucap Renata menatap Darren. "Ternyata punya lo."

Darren membalas tatapan Renata. "Lo kira mudah dapet maaf dari gue? Gue gak perduli sama senioritas. Meski lo Ketua OSIS sekalipun."

"Ck, ngelunjak banget," ucap Renata. "Masih bagus gue mau minta maaf! Yaudah cepet, gue harus apa biar dapet maaf lo?"

Darren melangkah maju. Raut wajahnya yang serius memberikan sinyal bahaya di kepala Renata. Secara refleks gadis itu mundur untuk menjauh dari Darren yang mengerikan.

Darren berhenti tepat satu langkah di depan Renata, cowok itu menunduk menyamai wajah mereka, menatap Renata penuh peringatan.

"Jangan ganggu Asya, setelah itu gue akan maafin lo," bisiknya rendah membuat Renata merinding.

Gadis itu menahan nafas, semua kata-kata menghilang dari kepalanya. Bahkan saat Darren menjauh dan pergi, Renata masih mematung. Rasanya sama menakutkan seperti ia habis berhadapan dengan Alga.

"Gila," rutuk Renata. "Itu cewek udik punya dua pelindung rupanya."

*****

"Gue baru nyimpulin sesuatu, ngeliat Kak Alga dateng ke kelas kita buat lo artinya kalian saling kenal, kan?" tanya Gisella. "Please, Asya. Lo harus jauh-jauh dari dia. Kak Alga itu bahaya. Apalagi bocah polos kayak lo, gue gak mau lo kenapa-napa."

Asya menghela nafas. "Kenapa Kak Alga bahaya? Dia---"

"Sebelum orang tuanya meninggal, Kak Alga terkenal banget di dunia malam, Sya! Hampir setiap hari dia ada di sana bahkan tanpa Kak Aji, Kak Ethan. Dan lo lupa? Alga yang punya sekolah. Kuasa dia besar, dia bisa rusak lo dan kemungkinan lo gak bisa berkutik. Gue juga nggak bisa nolong lo," ucap Gisella serius.

ALGASYA ; STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang