30 || Persaingan

195K 13.7K 8.1K
                                    


Kalian komennyaa gak nyantui banget. Aku seneng banget serius. Yang rajin, biar aku update cepat🖤😍

Oh iyaa. Part 29 kemarin ada secret part yang aku taruh di Karyakarsa aku yaaa. Buka di link di profil wattpad aku di jiaathe. l

****

Mobil Damian berhenti begitu sampai di depan rumah mewah dengan halaman yang begitu luas. Alga turun lebih dulu setelah mengucapkan terima kasih pada Damian.

Asya mengikuti Alga dari belakang dan berjalan pelan tanpa berniat mengusik Alga. Gadis itu hampir memasuki kamarnya sebelum suara Alga terdengar. Laki-laki itu berdiri di depan kamarnya yang tepat di sebelah kamar Asya dengan pandangan mata ke arahnya.

"Gue gak tau kalau Om Alex itu papanya Renata. Jangan salah paham."

"Aku juga gak sengaja ketemu Kak Noah. Kak Alga jangan salah paham."

"Tapi," ucapan Asya membuat Alga mengurungkan niat membuka pintu kamarnya. "Kak Renata--- enggak, maksudnya Kak Alga mau kalau misalnya di masa depan nikahnya sama Kak Renata?"

Alga tertarik. Ia jadi bersandar di pintu dengan tangan terlipat. "Kalau gue tertarik. Lo mau apa?"

Asya mengerucutkan bibirnya. "Kalau aku ngamuk dan robohin seluruh tempatnya. Kak Alga marah nggak?"

"Segila itu?" tanya Alga puas. Asya mengangguk.

Alga lalu menjawab. "Kalau itu lo. Gue gak bisa marah. Dan mustahil untuk marah."

Cowok itu berdiri tegap lalu melangkah mendekat, Asya yang menunduk bisa melihat sepasang sepatu hitam Alga tepat ada di depannya.

"Sayang," panggil Alga lembut, ia menyentuh dagunya. Memaksa Asya untuk membalas tatapan matanya. "Lo bebas lakuin apapun yang lo mau di dunia ini selama ada gue. Lo juga boleh hancurin hal yang gak lo suka. Biar gue yang nanggung sisanya."

"Sebenarnya," cewek itu menelan ludahnya kasar. "Di acara tadi aku ngajak Kak Renata--- ah nggak jadi."

"Sekarang giliran gue yang tanya," ucap Alga. "Kenapa selalu Noah? Kenapa selalu cowok itu yang dekatnya keterlaluan sama lo?"

"Kak Alga tau dari mana aku habis ketemu Kak Noah? Tadi kan, Kak Noah gak ada."

"Mobil jelek dia papasan sama gue di jalan," jawab Alga dengan ekspresi suram.

Asya jadi tercengang. "Kak Alga tau mobil Kak Noah? Kok bisa?"

"Platnya. Gue pernah liat sekali."

"Dan langsung inget?" gadis itu semakin terkejut. Wajahnya melongo dengan ekspresi heran. "Emang boleh secerdas ini?"

Alga tidak jadi kesal karenanya.

"Nomor HP lo, kegiatan lo, kebiasaan lo. Bahkan semua hal itu melekat jelas di kepala gue, Sya. Apalagi cuma sebaris plat jelek itu."

Asya terkekeh. "Kak Alga cemburu. Kata Om Preman motor Vario. Cemburu tanda cinta, loh!"

Kedua ujung bibir Alga terangkat ke atas membentuk senyuman manis yang membuat kedua matanya menyipit. "Gue emang cinta sama lo, Asya. Sejak awal lo datang ke sini. Gue udah jatuh cinta dengan gila-gilaan ke lo."

ALGASYA ; STEP BROTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang