Papat

6K 294 4
                                    

Kringgg

"Bel istirahat apa bel pulang nih?" gumam Aira bingung.

Sekarang ini gadis itu masih ada di UKS, sedari tadi dia dilanda kebosanan yang amat mendalam akibat merasa serba salah sendiri. Ingin keluar Aira tak tahu jalanan di sekolah yang ada di novel ini, dan Aira berada di dalam pun sungguh sangat bosan, apalagi dia tak menemukan benda pipih milik si pemilik tubuh yang dia tempati.

"Huffh! Syukur bel pulang, jadi gue bisa mikirin nanti aja gimana caranya ngubah alur ceritanya biar gue gak mati," gumam Aira bernafas lega setelah dia mengintip keadaan luar dari balik jendela UKS, dan ternyata sudah ada banyak murid yang berhamburan dari kelas dan berlalu lalang do koridor dengan membawa tas masing-masing.

"Terus sekarang gimana dong? Nunggu cewe tadi ke sini?"

"Tapi kalo dia gak balik ke sini lagi gimana?" gumam Aira mulai risau. Dia jalan kesana kemari sambil menggigit kuku ibu jarinya, khas sekali seperti dirinya sendiri di dunia asli yang sering seperti itu kala dilanda kerisauan.

"Sahabat, iya kan tadi tuh cewe bilangnya gue sahabat nya, jadi gak mungkin lah gue ditinggal gitu aja kan?" Semula kening Aira yang mengerut perlahan memudar dengan perasaan sedikit tenang.

"Lagian namanya siapa sih? Di ceritanya gak ditulisin kalo si Aira punya temen."

"Ck! Gue lupa Aira kan figuran, jadi mana penting temennya ditulis juga kan cuma temen figuran," lanjut Aira berdecak, masih juga bergumam sendiri di heningnya UKS.

"Lagian Nita kok tega banget dah, minimal ngasih peran ke tokoh yang namanya sama kayak gue tuh ya tokoh antagonis atau protagonis kek, ini malah jadiin figuran yang gak penting, mana seinget gue Aira matinya di bab awal-awalan lagi." Aira terus berceloteh sendiri dengan suara pelan sambil mengingat-ingat alur cerita yang dibuat oleh Nita, dan dia membacanya saja karena paksaan temannya itu walau dia menikmati ceritanya juga.

Tapi jujur saja Aira tak terlalu suka membaca yang membuatnya malas jika harus diminta Nita membaca cerita karya gadis itu. Bisa dibilang pertama kali Aira membaca cerita sampai tamat di cerita milik Nita itu.

Cerita Rania's Story karya Nita yang akan diterbitkan itu menceritakan tentang seorang murid baru beasiswa yang masuk ke sekolah elit dan favorit yang bernama Alexander High School dan murid tersebut bernama Rania Florinka Putri yang lahir dari keluarga sederhana.

Rania mendapat bullyan sampai beberapa hari di AHS sebelum kedatangan anak pemilik sekolah yang menghentikan pembullyan yang terjadi pada Rania. Singkat cerita anak pemilik sekolah yang bernama Rendra jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Rania. Rendra yang sifatnya kejam dan tak pandang buluh pada siapapun saat merasa dirinya terusik atau merasa terganggu itu pun tak segan-segan membalas semua perbuatan yang dilakukan murid-murid pada gadis yang dia cintai.

Dari sana Rania mulai aman dan bisa bersekolah di AHS dengan tenang tanpa bullyan lagi berkat Rendra. Akibat semua perlakukan lembut dan perhatian yang Rendra limpahkan padanya akhirnya Rania membalas perasaan Rendra dan mereka berdua pun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Dan cerita itu tak lengkap jika Nita tak mendatangkan konflik yang dapat mengguncang hubungan Rania dan Rendra yang baru berjalan satu bulan. Datang antagonis yang berstatus sebagai sahabat kecil Rendra yang ternyata diam-diam suka laki-laki itu.

Setelah kedatangan sahabat kecilnya itu perhatian Rendra seolah dibagi dua sampai pada puncaknya Rania tak tahan dengan sikap Rendra yang terkadang lebih mementingkan sahabat kecilnya itu dari pada dirinya dan pada akhirnya Rania memutuskan hubungan mereka yang baru berlangsung satu bulan.

Rendra yang tak setuju dan marah besar tanpa sadar menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi untuk mengejar Rania yang pada saat itu menaiki ojek online. Dan ya, akibat Rendra yang diliputi amarah dan tergesa-gesa mengejar Rania disitulah akhir hidup Aira dimana gadis itu saat akan menyebrang jalanan tak sengaja ditabrak Rendra. Dan itu seingat Aira ada di bab awal-awalan sekitar bab lima belas sampai dua puluh.

Memang Nita langsung to the point memberikan konflik pada pasangan Rendra dan Rania, tapi itu bukanlah konflik satu-satunya melainkan setelah kejadian itu Rendra meminta maaf pada Rania dan Rania pun akhirnya luluh, datang antagonis baru yang rupanya menyukai Rania.

Dengan mudahnya Rendra menutupi kejadian yang menimpanya saat mengejar Rania itu, semua akan mudah jika mempunyai kekuasaan.

Di pertengahan diperlihatkan dua antagonis yang saling menyukai dua tokoh tersebut adalah saling bekerja sama untuk memisahkan mereka. Para antagonis melakukan cara kotor dengan menculik Rania dan berniat membawa gadis itu pergi jauh dari Rendra dan dipaksa nikah dengan salah satu antagonis laki-laki.

Tapi sayangnya Rendra berhasil menggagalkan rencana tersebut dan bisa membawa Rania kembali dalam pelukannya.

Lalu cerita Rania's Story diakhiri dengan dua antagonis yang diduga bekerja sama menculik Rania sampai menganiaya gadis itu di tangkap dan atas bukti-buktinya mereka di penjara selama beberapa tahun.

Lalu hubungan Rania dan Rendra langgeng sampai mereka menikah, dan cerita pun berakhir saat pernikahan mereka diumur dua puluh dua. Sedikit tidak adil karena Rendra belum mendapatkan karena atas apa yang dia perbuat meskipun dia menabrak Aira sebuah ketidaksengajaan.

Setahu Aira Nita akan membuat season dua cerita tersebut setelah ceritanya yang satu itu terbit.

Cukup klasik? Memang, dan Aira sampai hafal dengan alur ceritanya walau baru sekali membaca sampai tamat, dan gadis itu sudah hafal tokoh-tokoh nya yang membuatnya semangat dengan menjalankan rencana nya nanti. Karena meskipun Aira di dunia novel dia akan tetap mencoba merubah takdir nya yang berakhir tragis dengan si pelaku penabrak nya yang tak mau bertanggung jawab. Dan Aira juga ragu jika dirinya yang ada di dunia asli bisa bangun dari komanya.

Ceklek

Sibuk dengan pikirannya sendiri Aira sampai tak sadar jika pintu UKS terbuka memunculkan seorang laki-laki berseragam urakan yang melenggang masuk begitu saja ke dalam UKS.

"Kira-kira sekarang alurnya udah mulai apa belum ya?" gumam Aira sambil bersender di dinding UKS dekat jendela, dia belum sadar jika ada orang lain yang masuk ke dalam UKS.

"Heh! Lo!"

Baru suara panggilan yang menyentak itu mampu menyadarkan Aira dari lamunannya. "Eh?"

Bukannya menyahut gadis itu malah menunjukkan wajah cengo dengan mulut sedikit terbuka saat melihat laki-laki yang sekarang berdiri di hadapannya.

'Anjrit! Cakep banget coy! Mana bisa secakep ini anjay!' batin Aira yang rupanya terpesona dengan paras laki-laki di depannya yang menatapnya aneh.

"Mingkem tolol! Gak gitu juga kali kalo terpesona sama kegantengan gue!"

"Hah? Eh eh sorry soryy." Baru setelah sadar Aira meringis malu sambil menepuk dahinya beberapa kali

"Bego banget," makinya pada dirinya sendiri.

Laki-laki di depan Aira itu berdecak beberapa kali. "Ck! Kelamaan! Minyak kayu putih mana?"

Dan lagi-lagi dengan bodohnya Aira menunjukkan wajah kebingungan nya lagi yang terlihat kocak. "Hah? Lo nanya gue?"

"Ya iyalah siapa lagi kalo bukan lo dongo!" Aira mendengus kasar mendapatkan makian itu, agaknya laki-laki di depannya itu tipikal laki-laki bermulut pedas dan ceplas-ceplos.

"Ck! Mana gue tau! Cari sendiri!" ketus Aira yang tak lagi respect dengan ketampanan yang laki-laki itu punya

"Gak jadi, mulutnya lemes soalnya," gumam gadis itu yang merubah rencana gilanya tadi yang sempat terlintas di kepalanya. Untung saja laki-laki di depannya itu tak mendengar apa yang dia katakan.

Sempat Aira melirik ke arah name tag laki-laki itu. Calvino Exandra P.

Kening Aira mengerut mencoba mengingat-ingat nama yang terasa tak asing itu. Sampai-sampai dia terlihat bengong lagi membuat laki-laki bernama Calvin tersebut berdecak kesal sebelum berlalu dari hadapannya.

"Gak guna lo!"

"Siapa sih? Calvin Calvin Calvin, iya gue yakin gue pernah tau nama itu di cerita Nita, tapi peran dia apa?" Aira terus bergumam dan berpikir, mengabaikan kepergian Calvin dari UKS.

AyataWhere stories live. Discover now