Songolikur

495 41 9
                                    

Maaf banyak² buat kalian yg sampe lupa alur cerita ini karena udah lama bngt ga update 🙏, aku yg nulis aja juga lupa alurnya gimana jadi aku baca² ulang bab awal haha. Sekali lagi maaf bngt kalo makin kesini makin ga nyambung🙏.

Sekalian aku mau ucapin minal aidzin walfaidzin semuaaa, maaf baru bisa update🙏🙏🙏.

Enjoyy
_________

Sepanjang jalan mobil yang ditumpangi Sarga dan Aira hanya dipenuhi dengan keheningan. Sarga yang sama sekali tak berniat membuka obrolan, sedangkan Aira menunjukkan gerak-gerik tak nyaman dan raut wajah tertekan sambil sesekali melirik tangan kanannya yang sejak tadi digenggam erat oleh laki-laki di sampingnya.

'Astaga, sampai kapan dia terus genggam tangan gue? Gue sih samsek ga masalah ya, tapi kondisi jantung gue gak aman anjay! Gue gak mau lama-lama kek punya penyakit jantung' Aira menggerutu dalam hati. Gadis itu ingin menegur Sarga pun sungkan dan takut, dia takut jika Sarga malah mengeluarkan aura menyeramkan.

Tanpa Aira tahu, Sarga menyadari gerak-gerik gadisnya tersebut. Namun Sarga hanya diam sambil tersenyum kecil dan sesekali melirik gadisnya. Entahlah, Sarga merasa tangan kecil Aira sangat pas digenggaman tangannya dan dia juga merasa nyaman walau harus menyetir mobil dengan satu tangan.

"Em Sar–"

"Ata, sayang, lupa hm?" ujar Sarga langsung memotong ucapan Aira ketika gadisnya tersebut salah memanggil namanya.

Aira seketika menyengir kaku, dan itu tak luput dari pandangan Sarga yang kebetulan melirik Aira disaat jalanan sedang sedikit macet.

"Ah iya Ata, sorry hehe."

"Hm, kenapa sayang?"

Aira berdehem singkat untuk menormalkan ekspresi wajahnya yang terasa tak seperti biasanya, maybe seperti orang gugup. Wajar saja, Aira belum terbiasa dengan panggilan sayang dari tunangannya. Ditambah selama Aira hidup di dunia asli, dia tak pernah sekalipun menjalin hubungan dengan laki-laki manapun.

'Bisa ga sih dia manggil pake nama aja? Kalo gini kan yang repot gue! Dah cakep, mulutnya manis banget lagi! Kalo Cika jadi gue pasti tuh anak dah baper setengah mampus!'

'Ekhem,kalo gue sih sekarang masih aman ya, cuma sedikit baper aja, ya dikit' lanjut Aira masih dalam hati tanpa sadar sambil menatap Sarga dari samping dengan tatapan lekat.

Bahkan tingkahnya tersebut tanpa dia sadari mampu membuat kedua telinga Sarga memerah. Sudah bisa menebak bukan jika laki-laki itu baper hanya ditatap lekat oleh Aira, padahal gadis itu tak sengaja.

"Ekhem, jadi kenapa Aya? Tadi kamu mau bilang apa?" Sarga berdehem untuk menormalkan wajahnya dan kembali bertanya ketika Aira hanya diam saja.

"Eh iya, aku mau mampir ke alfamart bentar, boleh ya?" Reflek Aira menunjukkan raut wajah memelas pada Sarga.

'Stop Aya, kamu menggemaskan sekali dengan ekspresi seperti itu' Sarga membatin dengan ekspresi seperti menahan sesuatu.

"Boleh sayang," balas Sarga tersenyum sekilas sambil mengacak pelan rambut Aira sebelum dia kembali fokus dengan jalanan yang dilalui.

'Huffh! Oke, keknya gue mengakui kalo gue gak jauh beda sama Cika, gue baperan anjir!' Aira membatin dengan rona merah terlihat samar di kedua pipinya.

                                                     ****

Singkatnya Aira kini sudah berada di dalam alfamart dengan keranjang belanjaan yang dia tenteng, banyak cemilan ringan dan susu yang dia masukkan ke dalam.

AyataDonde viven las historias. Descúbrelo ahora