3

45.7K 4.4K 52
                                    

"Ibu, mengapa kita main-main nya ke istana ? Apa ibu mengenal Raja ?" Tanya anak kecil berusia 5 tahun itu kepada ibunya yang sedang berjalan menggandeng tangannya menuju kereta kuda kerajaan.

Ibunya pun menjelaskan padanya jika dirinya tidak berteman dengan Raja namun berteman dengan Putra Mahkota. Putra Mahkota memiliki hati yang baik hingga mau mengundang mereka berdua di istana nya yang besar. Kurang lebih begitulah cerita ibu itu kepada anaknya.

Disisi lain Pangeran Mahkota sedang berlatih di barak istana ketika seseorang datang menghampirinya.

"Salam yang mulia Putra Mahkota Parvez, semoga Dewa memberkati anda" ucap orang yang bernama Sean itu kepada Pangeran. Sean sendiri adalah seorang tangan kanan kepercayaan Pangeran sekaligus pengawal pribadinya, kemampuan bela diri dan berpedang Sean seimbang dengannya dan lagi mereka berdua sudah menjadi sahabat sedari kecil.

"Kau terlalu kaku teman, kau bisa memanggil ku dengan akrab"

"Saya tidak berani yang mulia"

"Disini tidak ada yang mendengar" Sahut Pangeran Parvez sambil menengok kanan kiri tidak ada siapapun karena dia sudah mengusir para prajurit temannya berlatih sesaat setelah Sean sampai.

Tapi Sean tetap bungkam dan Pangeran membuang nafas lelah. "Baiklah baiklah, ada apa ?"

"Yang mulia, Lord Asher masih belum kembali dari pertarungan kemarin lusa"

"Tenang saja, Sean. Bukannya dia tidak bisa mati, dia pasti akan kembali. Atau mungkin dia sedang bermain-main. Ada lagi ?"

"Lapor yang mulia, kereta kerajaan yang diutus untuk menjemput Countess Alana Hexnia sudah sampai di gerbang istana"

"Lapor yang mulia, kereta kerajaan yang diutus untuk menjemput Countess Alana Hexnia sudah sampai di gerbang istana"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mendengar hal itu Pangeran tidak kuasa menahan senyumnya, sudah lama dia tidak bertemu dengan Alana. Apalagi dia harus pergi memberantas pemberontak di hutan Kospia selama 3 hari. Karena tidak kuasa menahan rindu dia pun mengundang Alana untuk minum teh bersama di taman istana.

Sebelum menemui Alana, Pengeran membersihkan diri seadanya terlebih dahulu. Berganti pakaian hingga mengenakan wewangian karena dia ingin nampak tampan di hadapan wanita yang dia cintai.

"Selamat pagi Lady, maaf membuatmu menunggu" Sapa Pangeran kepada Alana yang sedang memunggunginya karena tengah bermain di pinggir danau dengan anaknya.

Alana dan anaknya yang mendengar itupun langsung berdiri tegak dan memberi salam kepada Pangeran.
Mereka langsung menikmati jamuan teh sembari berbincang, sesekali Pangeran bermain bersama Genta Hexnia, anak dari Alana.

Waktu berjalan cepat hingga hari sudah terik, Pangeran pun mengajak Alana dan Genta untuk makan siang bersama di rumah kaca.

"Terimakasih banyak untuk kebaikan hati Pangeran" Ucap Alana setelah mereka selesai menikmati makan siang.

"Alana, bisakah kau tidak hanya memberiku ucapan terimakasih? Bohong jika sampai saat ini kau tidak bisa membaca niatku"

"Saya tidak berani Pangeran"

Akrasta: The Return [Terbit]Where stories live. Discover now