15

34.3K 3.7K 181
                                    

Dalam perjalanan menuju istana Ben terus memikirkan ekspresi Cova saat mengetahui dirinya adalah seorang Grand Duke. Tidak ada keterkejutan disana, lebih kepada tatapan sedih dan kecewa.

Sebelum Ben pergi dia sempat pamit dengan Cova dan berjanji akan menjelaskan semuanya setelah dia kembali nanti. Ben bahkan membubuhkan begitu banyak kecupan kecil di wajah dan bibirnya, namun Cova tetap bergeming.

Ben tau, pasti Cova kecewa karena dia sudah membohongi Cova selama ini, tapi hal itu semata-mata dia lakukan karena dia senang mendengar Cova berbicara santai dengannya. Bahkan terkadang berteriak memarahinya karena salah memasukkan bumbu makanan saat mereka memasak.

Dia merasa dia bisa menjadi dirinya sendiri di hadapan Cova, dan hal itu membuatnya bahagia. Terasa hidup, memiliki seseorang yang memarahinya sepertinya ibu nya dulu. Cova sangat mirip dengan ibunya yang tak segan memarahi dirinya dan ayahnya jika mereka salah.

Berbanding terbalik dengan saat ini, semua orang takut padanya. Semua orang menghormatinya. Semua orang segan dan sungkan padanya.

Hanya Max teman yang tetap mau berdiri di sampingnya dan hanya dia yang Ben punya setelah kejadian itu.

Ben membuang nafas lelah.

Sesampainya di istana, Ben langsung melangkah menuju ruang rapat khusus petinggi kerajaan Akrasta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesampainya di istana, Ben langsung melangkah menuju ruang rapat khusus petinggi kerajaan Akrasta. Seperti biasa, dia selalu datang paling akhir, dia malas menyapa semua orang disana, jadi jika dia terlambat mereka akan serempak memberikan salam padanya tanpa harus basa-basi.

Seorang prajurit penjaga mengumumkan kedatangannya.

"Yang Mulia Grand Duke Asher Killian Benjamir memasuki ruangan!"

Ruang rapat yang awalnya penuh dengan suara itu seketika sunyi setelah mendengar pengumuman kedatangan seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang rapat yang awalnya penuh dengan suara itu seketika sunyi setelah mendengar pengumuman kedatangan seseorang.

"Selamat datang yang mulia Lord Asher, semoga dewa memberkati anda" ucapan salam serempak dari semua petinggi kerajaan kecuali Raja.

Rapat itu dimulai untuk membahas penyerangan terang-terangan yang dilakukan penyihir pada tempo hari lalu.

Banyak dari mereka khawatir dan ketakutan akan hal ini, rapat ini di lakukan untuk meminta solusi Raja, Grand Duke dan Pangeran Mahkota untuk menanggulanginya.

Akrasta: The Return [Terbit]Where stories live. Discover now