39

23.1K 2.6K 108
                                    

Di sebuah kastil di atas gunung batu tempat dimana seluruh Penyihir di dunia ini berkumpul karena mendengar kedatangan Derois dengan kondisi yang sangat buruk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sebuah kastil di atas gunung batu tempat dimana seluruh Penyihir di dunia ini berkumpul karena mendengar kedatangan Derois dengan kondisi yang sangat buruk. Kerongkongan hewan itu melepuh dan akhirnya tewas setelah mengatakan pesan yang Naveah sampaikan pada mereka semua, terutama Mama.

Semua Penyihir itu mulai marah, namun tidak sedikit juga dari mereka ketakutan.

Nazeah yang berada di atas singgahsana itu hanya diam menahan segala emosi yang saat ini dia rasakan, niat awalnya yang ingin menyerang Akrasta karena sudah mengetahui siapa yang memegang darah dan jantung Naveah berakhir batal.

Nazeah tau adiknya itu pasti kehilangan semua kekuatannya mengingat bagaimana dia bersembunyi selama ini.

Yang dia tau, Naveah kehilangan kekuatannya untuk menyelamatkan nyawa putranya yang hampir berhasil dia bunuh 20 tahun yang lalu. Naveah memilih untuk kabur dengan jantungnya yang telah dia rampas dan selalu bertukar tubuh untuk menghindari Nazeah agar sisa keluarganya yang masih hidup terlepas dari incarannya.

Nazeah tidak tau menahu tentang kekuatan Asher, dia hanya tau cerita tentang sebagaimana menakutkannya pria itu di medan perang, tentang betapa kuatnya dia menaklukan musuh-musuhnya dan itu semua datang dari bakat yang di asah dengan berlatih giat. Dia pikir tidak ada hal yang istimewa darinya kecuali rasa berani, mengingat bagaimana lemahnya anak itu ketika dia hampir berhasil membunuhnya puluhan tahun lalu.

Tapi walaupun begitu, dia tetap keturunan dari Naveah. Jadi dia tetap memerintahkan para Penyihir untuk setidaknya membawa setetes darah putra Naveah untuk menjadi pembuktian apakah putranya memiliki darah yang kuat seperti Naveah atau tidak. Namun selama ini tidak ada satupun dari mereka yang berhasil bahkan hanya untuk memberitahunya apa yang terjadi, mereka semua hilang tanpa jejak.

Sampai akhirnya dia melihat sendiri bagaimana Perisai Dewa itu bertarung.

Bukan, dia tidak sedang membicarakan semengerikan apa Perisai Dewa itu melawan Derois, tapi tentang apa yang dia lihat di tubuh sang Perisai Dewa.

Pantas saja, batinnya.

"Selama ini kau mengecohku rupanya, Heh! Bodoh! Bodohnya aku!!! Bodoh! Bodoh! Bodoh!!! Naveah sialaann!!!!" Nazeah memukul-mukul kepalanya dan mencakar wajah serta tubuhnya, namun ajaibnya luka-luka itu pulih secepat dia terluka.

Nazeah mengamuk hingga beberapa batu beton berjatuhan dari atap. Para Penyihir yang sedang berkumpul di bawah sana berusaha menghindar sebisanya.

"Mama, tenanglah" Salah satu Penyihir yang dianggap anak pertama olehnya membuka suara, Penyihir itu bisa dikatakan yang paling terkuat dari semuanya.

"Dua puluh tahun, dua puluh tahun aku terkecoh oleh wanita sialan itu!! Berani-beraninya!!!!" Nazeah tertawa sinis, menertawakan kebodohannya selama ini. Mengingat sebodoh apa dia hingga mengira bahwa Naveah lah yang menyembunyikan Jantungnya.

Akrasta: The Return [Terbit]Where stories live. Discover now