7

36.3K 4K 34
                                    

"Apa maksudmu?" Tekan Pengeran

Cova masih setia menatap kondisi Alana dari samping hingga keterdiamannya hilang ketika Sean semakin menekan pedangnya, memperdalam goresan luka Cova, seakan menyuruhnya untuk segera menjawab pertanyaan pangeran.

Cova melirik pedang yang sedang bertengger di lehernya lalu menatap Sean dengan tatapan menahan sakit, Sean masih setia menatap Cova tajam. Pangeran lalu memberikan gestur untuk Sean menurunkan pedangnya.

Cova berjalan mendekati kasur, memakai sarung tangannya dan meraih tangan Alana untuk dia lihat.

"Segala maaf saya sampaikan atas perbuatan saya yang mulia, namun itu semata-mata saya lakukan karena hasil diagnosa awal saat saya melihat kondisi Lady"

"Lanjutkan" Ucap pangeran masih menahan amarah.

Cova membuka sarung tangannya, dia menggulung sarung tangan itu dengan kain dan segera berjalan menuju perapian dan melempar gulungan kain itu ke api.

"Dengan sangat menyesal saya sampaikan bahwa penyakit Lady bukan lagi hanya reaksi racun yang beliau minum. Kemerahan di sekujur tubuh yang saat ini Lady derita, saya yakini sudah menjadi penyakit kulit yang menular yang mulia" Jawab Cova sambil menundukkan kepalanya.

Semua orang yang berada di ruangan itu terkejut, tak sedikit dari mereka gemetar ketakutan.

Pangeran melebarkan matanya terkejut, Sean dengan raut khawatir langsung melihat pangeran yang tadi sempat menggenggam lengan Alana, semua pelayan menatap pangeran dengan nanar. Seluruh orang di ruangan itu berjumlah 10 orang, 6 orang pelayan wanita, Alana, Cova, Sean dan Pangeran Mahkota Parvez.

"Apa yang harus dilakukan?" Tanya Pangeran lemah tapi kedua tangannya terkepal kuat hingga tangannya memutih.

"Menjawab yang mulia, semua orang yang berada di ruangan ini harus di isolasi. Saya akan memantau perkembangannya, tapi saya juga butuh bantuan"

"Aku akan menyuruh tabib istana membantumu"

Pangeran pun bertukar informasi dengan tatapan pada Sean, langsung Sean menyuruh prajurit yang berjaga di luar untuk memanggil tabib istana.

Sean datang menghampirinya, Selagi Cova memberikan obat pereda gatal dan kemerahan untuk Alana yang terus menggaruk tubuhnya walaupun dalam keadaan tidak sadar dan membuat luka di tubuhnya semakin banyak.

"Apa lehermu baik-baik saja ?" Tanya Sean

Cova menongak melihat siapa yang berbicara karena saat ini posisi Cova sedang berjongkok di samping kasur sedang merapikan obat-obatannya.

Cova menongak melihat siapa yang berbicara karena saat ini posisi Cova sedang berjongkok di samping kasur sedang merapikan obat-obatannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cova beranjak berdiri berhadapan dengan Sean.

"Saya baik, tuan" Jawab Cova singkat

"Sudah saya katakan, panggil Sean saja"

"Saya tidak berani tuan" ucap Cova tertunduk

"Ck, Obati lukamu" ucap Sean ketus dan pergi dari sana menghampiri pangeran yang sedang duduk di ujung ruangan.

Akrasta: The Return [Terbit]Where stories live. Discover now