17

33.5K 2.8K 96
                                    

Di sebuah daerah yang bernama Desa Hostile terdapat sebuah panti asuhan tempat Lady Katrina menjalani hukumannya.

Desa itu letaknya paling jauh dari ibu kota, lebih tepatnya desa yang menjadi batas antara Akrasta dan kerajaan Avalon. Kerajaan paling kecil yang menumpang bernaung di bawah pemerintahan Akrasta.

Beberapa hari pertama dia menjalani hukumannya dengan keterpaksaan. Hidup tanpa ada yang mengayominya, pangeran tidak memperbolehkannya membawa harta dan Rosa bersamanya.

Rosa sempat bersujud menangis di kaki pangeran memohon agar dia dapat ikut menemani Katrina namun pangeran tetap pada pendiriannya, kedua orangtua nya bahkan ikut memohon keringanan pada pangeran namun tetap di tolaknya.

Hanya karena Alana Hexnia, pangeran tega mengasingkan nya ke tempat yang sangat jauh.

Katrina kecewa, dia marah dan sedih, apalagi melihat bagaimana orang tua yang menyayanginya dengan penuh kelembutan dan pelayan yang sedari kecil selalu  sabar merawatnya di perlakukan seperti itu oleh pangeran.

Bahkan pangeran menuduhnya bersekongkol dengan penyihir untuk membuat Alana buta dan mengancamnya dengan hukuman mati. Dia sudah bersumpah sedemikian rupa bahwa dia tidak tau menahu tentang kebutaan Alana apalagi dengan Penyihir namun pangeran tetap tidak mempercayainya.

Dia bahkan tidak berani tidur sendirian jika tidak ditemani Rosa, apalagi jika dia harus berhadapan dengan penyihir-penyihir menyeramkan itu.

Dia hanya bisa menangis dan menerima hukumannya dengan pasrah. Orang tua nya tidak bisa membantunya karena pangeran tetap kekuh menuduhnya berkerja sama dengan penyihir dan akan menghukum mereka sekeluarga dan membawa masalah ini ke pengadilan istana.

Duke Zamberg menggeram marah, jika bukan permintaan putrinya dan titah Raja dia tidak akan pernah sudi menjadikan pangeran menjadi menantunya.

Mereka pun melepas kepergian Katrina dengan emosi yang berkecamuk.

Awal-awal dia berpikir semua akan sangat sulit untuknya menjalani hukuman ini. Memikirkan kondisi lingkungan disana yang mungkin tidak cocok untuknya, namun tanpa dia duga semua hanya lah pikiran buruknya.

Anak-anak panti asuhan sangatlah mandiri, mereka mengurus segala keperluan mereka sendiri. Anak-anak panti juga mencuci piring dan pakaiannya sendiri, mereka juga mengajari hal itu pada Katrina

Bahkan seminggu awal Katrina menerima bantuan untuk berberes kamarnya dari anak-anak panti.

Walaupun lokasi nya yang jauh dari kota ternyata panti asuhan ini sangat lah terawat, bersih dan nyaman, bahkan mereka mendapatkan jatah liburan setiap minggu untuk bermain ke kota atau berpetualang ke Hutan, tentu dengan pengawasan.

Melihat bagaimana mereka hidup, sisi ego Katrina tersentil. Mereka disini hidup sebatang kara tanpa ada nya kasih sayang, hanya di berikan fasilitas dan sisanya mereka mengurus diri mereka sendiri.

Bahkan umur mereka belum menginjak 15 tahun namun mereka sudah melakukan semua pekerjaan yang menurut Katrina sangat lah susah dan berat.

Tiga minggu berada disana membuat Katrina terbiasa menjadi mandiri, di bantu oleh anak-anak yang terus berusaha dekat dengannya karena mereka mengatakan baru pertama kali ini melihat seorang Lady yang sangat cantik.

Dia pun juga mulai menjalankan tugas sosial dengan benar, tidak seperti di awal-awal dimana dia mengacaukan segalanya dan berakhir di bentak oleh Madam Esta, kepala panti asuhan ini.

Dia ingin melawan, namun akan semakin mempersulit situasinya disini kedepannya jadilah dia hanya menangis menahan kesal dan menurut hingga semua nya menjadi terbiasa.

Akrasta: The Return [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang