31

31.2K 3.4K 274
                                    

Pagi hari ini Cova terbangun lebih dulu karena merasa tidak nyaman dengan cahaya matahari yang menyilaukan matanya. Cova berusaha untuk membuka matanya, dia masih sangat mengantuk. Ketika pandangannya sudah jernih, dapat dia lihat wajah tampan seorang pria yang sedang terpejam damai di sebelahnya.

 Ketika pandangannya sudah jernih, dapat dia lihat wajah tampan seorang pria yang sedang terpejam damai di sebelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cova tersenyum malu mengingat bagaimana mereka semalam. Dia sempat terbangun beberapa kali ketika merasa Asher kembali menyetubuhinya, entah lah dia tidak ingat berapa jelasnya.

Hanya gambaran-gambaran samar yang terlihat, tapi yang pasti dia yakin sempat mendengar Asher mengatakan bahwa dia mencintai Cova. Sangat mencintai Cova.

Cova kembali tersenyum senang, pandangannya kini jatuh pada bekas goresan luka yang berada di leher Asher. Pikirannya kembali melayang saat mereka masih tinggal di gubuk, dimana saat itu mereka sedang berlatih pedang. Asher megajarkannya cara mengayunkan benda berat itu, karena memainkan belati saja tidak akan cukup menyelamatkan nyawa seseorang.

 Asher megajarkannya cara mengayunkan benda berat itu, karena memainkan belati saja tidak akan cukup menyelamatkan nyawa seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cova tidak terima keahliannya bermain dengan pisau kecil di remehkan. Jadilah saat itu mereka bertaruh, jika Cova dapat melukai Asher dengan sebuah pisau dapur sedangkan dia menggunakan pedang, maka Asher harus mengabulkan satu permintaanya, apapun itu dan berlaku juga sebaliknya jika dia gagal maka Asher boleh meminta satu hal apapun padanya.

Pertarungan sengit mereka kembali berlangsung sore itu. Dimana Cova mengindar dan menyerang Asher tanpa berpikir bahwa mereka mungkin saja bisa saling membunuh. Asher pun mengerahkan seluruh tenaganya untuk melindungi diri dan menyerang Cova karena taruhan yang menggiurkan.

Beberapa kali Cova terjatuh dan bangkit kembali, ego nya tersentil. Tidak terima jika ada seorang yang meremehkannya dengan tampang datar nan mengejek yang Asher lakukan sedari tadi, seakan berkata "Hanya itu?"

 Tidak terima jika ada seorang yang meremehkannya dengan tampang datar nan mengejek yang Asher lakukan sedari tadi, seakan berkata "Hanya itu?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Akrasta: The Return [Terbit]Where stories live. Discover now