44

17.6K 1.8K 97
                                    

Hari ini Cova tengah bermain dengan Shadow di hutan belakang kastil Gurtemez.

Butuh banyak waktu dan tenaga untuk turun dari lantai 4, tapi dia berhasil melaluinya walau harus istirahat selama 30 menit terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh banyak waktu dan tenaga untuk turun dari lantai 4, tapi dia berhasil melaluinya walau harus istirahat selama 30 menit terlebih dahulu.

Sejak kedatangannya kemari, dia selalu menghabiskan waktu di area lantai 4 dengan leluasa tanpa ada yang menegur sapa dirinya. Bisa dikatakan area itu adalah area khusus untuk dirinya sendiri menghabiskan waktu. Dia tidak merasa bosan karena dari atas sana sangatlah indah dan tenang, cocok dengan kepribadiannya yang tidak suka di ganggu ketika sedang banyak pikiran.

Ini sudah genap seminggu sejak kedatangannya kemari, setelah makan siang hari itu, Airon pamit untuk menjalankan tugasnya sama seperti Asher. Mereka, para petinggi kerajaan di tugaskan terpisah, Raja mengirim mereka ke berbagai penjuru desa untuk mengawasi jalannya evakuasi rakyat untuk segera mengungsi.

Penyerangan Penyihir tidak pasti akan mulai darimana, maka dari itu Raja memutuskan untuk para Ksatria terbaik menyebar ke seluruh Desa dan mulai berjaga untuk memantau jalannya evakuasi disana.

Ibu kota di pegang oleh Raja sendiri beserta Lord Helix, salah satu Duke yang saat ini menjabat sebagai tangan kanannya.

Airon memegang kendali Desa Nebia dan Desa Sanlow. Asher memegang Desa Fanfoss dan Desa Carran, desa dimana lokasinya paling dekat dengan Kospia, di desa itulah Cova kerap menghabiskan waktunya saat kecil sebelum dia memutuskan untuk tidak lagi menginjakkan kakinya di desa itu.

Pangeran Parvez memegang Desa Hostile dan Desa Lingmell. Sean memegang Desa Tarbent dan Desa Aszen, Oriza memegang Desa Tarrin dan Desa Watford, begitu pula 6 Desa lainnya dengan Ksatria yang tersisa.

Para prajurit dari kerajaan sekutu pun sudah mulai berdatangan, ibu kota penuh dengan para pendatang yang berjumlah ribuan manusia dan ratusan tenda sudah di dirikan.

Begitu banyak alat tempur seperti meriam, pedang, panah, ketapel raksasa dan bahkan hewan buas yang sudah berhasil di jinakkan seperti macan, singa, beruang dan cheetah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu banyak alat tempur seperti meriam, pedang, panah, ketapel raksasa dan bahkan hewan buas yang sudah berhasil di jinakkan seperti macan, singa, beruang dan cheetah.

Semuanya dapat Cova lihat menggunakan teropong yang berada di kamarnya karena balkon kamarnya menghadap langsung ke ibu kota.

"Shadow, apa menurutmu aku harus mati ?"

Akrasta: The Return [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang