10. G&W | Kejadian Tidak Terduga

496 36 0
                                    

Kejadian Tidak Terduga.

Beberapa bulan menjalani koas di RS tentara membuat Diana bahagia, ia bisa dekat dengan pasien secara langsung, memeriksa nya, merawat nya apalagi kalau pasien itu bilang terimakasih semua capeknya itu akan hilang. Kini ia sadar bahwa prioritas seorang tenaga kesehatan adalah pasien.

Seharian ia bertugas di RS dan kini tibalah saatnya untuk pulang. Malam hari yang tenang ia berjalan melewati lorong-lorong, hari ini dia pulang sendiri karena dirinya dan Amara berbeda shift. Dirinya pun sibuk mengotak-atik telepon nya, ia berusaha memesan ojek online. Tapi ia tidak berhasil mendapatkan kannya. Aneh biasanya jam segini juga masih banyak ojek online yang masih menerima orderan. Waktu sudah menunjukkan pukul 20.52 WIB.

Saat sedang sibuk dengan ponselnya itu tiba-tiba ada seorang yang menyapanya.

"Hai dokter muda Diana, selamat malam. Kok tumben belum pulang?" sapa seorang laki-laki yang tak lain adalah Zulfan.

"Ehh iya, malam juga. Saya lagi mesen ojek online," Jawab Diana sambil tersenyum tipis.

"Terus udah dapet belum? kalau belum mending sama aku ajah yuk. Aku bawa mobil kok, kost an kamu juga dekat kan dari sini?" ucap Zulfan, ia berusaha menawarkan bantuan kepada Diana. Dan pastinya ada maksud lain yaitu untuk mendekati Diana.

Sebenarnya jarak antara kost dan Rumah sakit tidak terlalu jauh, ia bisa pulang dengan jalan kaki dalam waktu 8 menit. Tapi mengingat tempatnya itu di daerah pegunungan, malam semakin larut, dingin juga disini. Diana pun melihat sekitar tidak ada dokter koas disini. Ia berpikir bahwa Sella atau siapapun gak bakal tahu. Jadi dirinya menerima tawaran itu.

"Yaudah, boleh deh dok," ucap Diana. Sebenarnya dirinya ragu tapi ia tidak punya pilihan lain.

Zulfan pun tersenyum merasa usahanya berhasil.

Saat berjalan menuju parkiran, tak disangka ada seseorang yang merekam kegiatan tersebut. Dia adalah teman dekat Sella yang ditugaskan untuk mengawasi pergerakan mereka berdua. Lalu ia langsung mengirimkannya kepada Sella.

Sella begitu marah mengetahui Diana masuk ke dalam mobil Zulfan.

"Awas yah lo, lo itu emang harus dikasih pelajaran." ucap Sella geram sambil melihat video itu.

***

Keesokan harinya Diana dan Amara berangkat ke RS. Pagi ini ia akan menjalani Stase Bedah.

Setelah beberapa jam berada di Rumah sakit tiba-tiba terdengar ada suara orang yang berbicara menggunakan pengeras suara yang memerintahkan kalau semua dokter harus berkumpul di lobi rumah sakit.

Semuanya pun berkumpul, mereka terkejut ketika dokter kepala mengatakan kalau ada dua orang tentara yang tertembak. Satu dari tentara AL satu dari tentara AD.

Para dokter muda sangat terkejut, karena baru pertama kali mendapatkan kasus seperti itu, dan belum pernah melihat luka tembak secara langsung, pasti kalau kaya gini berhubungan dengan bedah.

Dokter kepala itu juga meminta kepada dokter muda yang sedang menjalani koas Stase Bedah untuk ikut berpartisipasi guna memberi pengalaman kepada mereka jika suatu saat mendapati hal yang serupa. Ya, walaupun mereka cuma memantau dibalik cermin ruang operasi tapi seengaknya mereka bisa melihat langsung tindakan operasinya.

2 Tentara itu datang ditemani oleh beberapa tentara lain, ada dua orang yang jika dilihat mereka adalah orang penting. Ya,dia adalah Brigjend dan Letjend.

Diana berharap 2 tentara itu bisa terselamatkan. Kini 2 tentara itu sudah masuk ke ruang operasi, para dokter sudah menyiapkan alat kesehatan dan memakai pakaian scrub atau baju OK. Begitupun juga dengan Diana, walaupun ia hanya memantau dibalik kaca tapi ia tetep memakai baju OK.

Green and WhiteWhere stories live. Discover now